Bahkan salah satunya bisa mencegah penyakit mematikan, yakni kanker.
Daging biji kluwek ini mengandung senyawa antioksidan yang berfungsi sebagai antikanker antara lain vitamin C, ion besi, β-karoten, dan senyawa golongan flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri di antaranya asam sianida, asam hidrokarpat, asam khaulmograt, asam gorlat dan tanin (Mamuaja & Lumoindong, 2017).
Masyarakat Indonesia di berbagai wilayah memanfaatkan bagian organ mulai biji, buah, daun, dan seluruh bagian organ lainnya cara yang beragam.
Di beberapa daerah, sebagian orang memanfaatkan kayunya untuk membuat batang korek api.
Sedangkan daunnya digunakan sebagai obat cacing dan bijinya sebagai antiseptik.
Selain sebagai antibakteri, manfaat lain dari kluwek yaitu, menjaga kekebalan tubuh, menurunkan resiko asam urat, memelihara kesehatan, mencegah penyakit kardiovaskular, sistem pencernaan, mengatasi sindrom PMS, bahan pengawet ikan, dan antioksidan alami.
Selain itu, biji kluwek juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bahan pengawet alami ikan.
Karena di dalamnya terkandung komponen yang bersifat antimikroba selain HCN, yaitu tannin yang merupakan suatu senyawa polifenol yang juga mempunyai sifat antimikroba.
Dikutip dari Kompas, kluwek punya kandungan energi tinggi dengan kadar energi per 100 gram daging kluwek adalah 273 kkal.
Kluwek juga mengandung vitamin C yang cukup baik yakni sekitar 30 mg per 100 gram.
Kandungan zat besi pada kluwek juga cukup tinggi, yakni mencapai 2 mg per 100 gram.
Karena itulah kluwek dianggap baik untuk dikonsumsi khususnya oleh ibu hamil, ibu menyusui, atau bagi wanita yang sedang menstruasi.
Kluwek juga mengandung zat fosfor yang cukup bagus, yakni sekitar 100 mg per 100 gram.
Fosfor ini bermanfaat untuk membentuk tulang dan gigi.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Source | : | Kompas,TribunJateng.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR