Menurut Center for Disease Control dan Prevention, tetrodoksin sendiri merupakan racun yang sangat kuat (toksin) yang ditemukan terutama di hati dan organ seks (gonad) dari beberapa ikan, termasuk ikan buntal.
Tetrodotoxin yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu transmisi sinyal dari saraf ke otot dan menyebabkan peningkatan kelumpuhan otot-otot tubuh.
Bahkan dikutip dari Tribunnews.com, Dokter dari RSUD Pandanaran Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris mengatakan racun tetrodoksin yang terkandung dalam ikan buntal jauh lebih kuat dari Sianida.
Terlebih terodoksin disebut tidak memiliki zat yang bisa dijadikan sebagai penawar racunnya.
Racun ini bersifat 1.200 kali lebih beracun dari Sianida dan tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun ini, sehingga dia berbahaya jika dimakan," ungkapnya.
Fiarry mengatakan, organ dalam pada ikan buntal menjadi bagian yang paling banyak mengandung racun tersebut.
"Ikan buntal ini mengandung racun terutama di organ dalamnya, seperti liver, ovarium, mata, maupun kulit," terangnya.
Fiarry menuturkan, racun pada ikan buntal bekerja dengan cara memblokir kanal natrium pada tubuh.
Sehingga, otot-otot akan mengalami kelumpuhan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa bernapas.
Seseorang pun dapat tewas mengenaskan karena kehabisan napas akibat racun ini.(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul Satu Keluarga Tewas Mengenaskan Usai Makan Ikan Buntal yang Racunnya Lebih Mematikan Ketimbang Sianida
KOMENTAR