Sajiansedap.com - Ketika mendengar kanker payudara pasti akan sangat mengganggu pikiran.
Hal ini bisa sangat mengganggu aktivitas loh.
Apalagi bagi anda yang sudah divonis penyakit mematikan ini.
Salah satu selebriti yang harus meregang nyawa akibat penyakit ganas ini adalah mendiang Yana Zein.
Dirinya harus berjuang melawan kanker payudara yang menggerogoti tubuhnya selama ini.
Namun sayang tahun 2017 jadi tahun berat bagi dirinya hingga meninggal dunia.
Kanker payudara memang lebih beresiko pada wanita.
Bahkan ada makanan yang bisa jadi salah satu pemicunya.
Berikut ulasan lengkap untuk anda.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Yana Zein Meninggal Karena Kanker Payudara
Sudah lebih dari empat tahun, akrtis cantik, Yana Zein menghembuskan nafas terakhirnya.
Dikutip dari Wartakota, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Yana Zein (44) sempat mengaku dirinya hampir 100 persen sembuh dari penyakit kanker payudara yang diderita.
Sayangnya itu semua hanya sebuah kebohongan.
Yana Zein melakukan itu semua demi anak-anaknya, Aurelia Callista dan Alika Pandora Salvine.
Pemain sinetron 'Tersanjung' itu enggan melihat anak-anaknya larut dalam kesedihan.
Yana Zein mengidap kanker payudara sejak tahun 2015, yang kemudian menyebar ke liver dan kelenjar getah bening.
Selain menjalani kemoterapi dan fisioterapi, Yana sempat menjalani pengobatan di Guangzhou, China.
Namun, sepulang dari China pada 28 Mei 2017, kondisinya makin menurun.
Ia sempat mengalami koma, hingga akhirnya meninggal dunia pada tanggal 1 Juni 2017 di Rumah
Sakit Mayapada, Jakarta Selatan pukul 01.05 WIB.
Berbicara tentang karir Yana Zein semasa hidup, Yana telah aktif berkarier di dunia hiburan Indonesia sejak tahun 1987.
Ia juga telah membintangi banyak judul sinetron.
Salah satu sinetron yang cukup mempopulerkan namanya adalah Tersanjung (2001-2003).
Yang terbaru, dia juga sempat muncul di sinetron Cinta di Langit Taj Mahal (2015).
Yana Zein dikenal sebagai aktris yang kerap memerankan tokoh antagonis.
Ia juga pernah membintangi sejumlah iklan dan menjadi model di berbagai majalah.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Kanker Payudara Ancam Seluruh Wanita Indonesia
Faktanya, kanker payudara memang termasuk salah satu kanker yang paling rentan mengancam wanita.
Bahkan dikatakan, 1 dari 8 wanita di dunia beresiko terkena kanker payudara selama hidupnya.
Itu sebabnya, American Cancer Society merekomendasikan wanita melakukan tes mammogram setiap tahun dimulai pada usia 45.
Selain itu, pola hidup sehat yang dimulai dari pola makan sehat juga harus dijalani.
Nah, untuk wanita, kebiasaan mengonsumsi makanan berlemak bisa memperbesar kemungkinan terjadinya kanker payudara.
Soalnya, penelitian membuktikan kalau lemak dengan jenis lemak tak jenuh atau trans fat menjadi penyebab kanker payudara nomor satu, lo.
Semua pasti memang tahu kalau konsumsi lemak berlebihan sangat tidak baik bagi tubuh.
Tapi, seberapa banyak yang sadar kalau lemak sebegitu erat kaitannya dengan kanker payudara.
Lemak jenuh ini bisa ditemukan pada makanan yang digoreng, terutama pada restoran fast food.
Jangan lupa juga, minyak yang digunakan berulang kali juga bisa berubah menjadi lemak jenuh, lo.
Jadi, coba deh, perhatikan seberapa sering Anda makan pecel lele atau pecel ayam yang digoreng dalam minyak yang bahkan sudah menghitam?
Hindari juga konsumsi biskuit yang menggunakan mentega, donat, hingga kue kering rumahan.
Gejala Kanker Payudara Selain Benjolan
Dilansir dari Healthline, sebanyak 80 persen benjolan di payudara belum tentu gejala kanker.
Kendati demikian, setiap orang wajib melakukan pemeriksaan ke dokter apabila mendapati benjolan di payudaranya.
Selain itu, kenali beberapa gejala awal kanker payudara selain benjolan sebagai berikut:
1. Payudara terasa nyeri
Melansir Medical News Today, ciri-ciri kanker payudara tahap awal yakni sel-sel di kulit mengalami perubahan.
Perubahan ini kerap memicu rasa sakit, nyeri saat ditekan, dan rasa tak nyaman pada payudara.
Beberapa penderita kanker payudara ada yang menggambarkan rasa sakitnya berupa rasa panas mirip terbakar.
Meskipun kanker payudara seringkali tidak menimbulkan rasa sakit, penting untuk tidak mengabaikan setiap perubahan pada payudara.
2. Payudara membengkak tanpa sebab jelas
Gejala awal kanker payudara selain benjolan lainnya yakni payudara atau area payudara membengkak.
Ukuran payudara bisa berubah menjadi lebih besar, terutama dipengaruhi perubahan hormon seperti saat menstruasi, hamil, menyusui, dll.
Anda perlu waspada apabila payudara tiba-tiba membengkak, ukuran salah satu payudara berbeda jauh, atau bentuknya sangat lain dari payudara sebelahnya.
Tak hanya membengkak, tanda kanker payudara lain yakni kulit di sekitar payudara juga terasa kencang.
3. Perubahan tekstur kulit payudara
Kanker payudara dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit sekitar dan pada payudara.
Perubahan tekstur kulit ini disebabkan peradangan pada sel-sel kulit payudara.
Beberapa perubahan yang kentara di antaranya kulit bersisik atau sangat kering di sekitar puting dan areola, kulit di bagian payudara menebal, dan gatal di sekitar payudara.
Namun, tidak semua perubahan tekstur kulit payudara merupakan gejala awal kanker payudara.
Perubahan tekstur kulit payudara juga bisa disebabkan dermatitis dan eksim.
4. Kulit payudara mendadak kemerahan
Gejala awal kanker payudara selain benjolan lainnya yakni perubahan warna kulit sekitar payudara.
Sejumlah penderita kanker payudara mengalami kulit di sekitar payudaranya jadi kemerahan, ungu mirip memar, atau kebiruan.
Anda perlu waspada jika payudara tiba-tiba kulit sekitar payudara berubah warna padahal tidak mengalami trauma fisik seperti terbentur.
5. Muncul lesung pipit di payudara
Lesung pipit di kulit payudara bisa jadi ciri-ciri kanker payudara tahap awal yang agresif.
Biasanya, lesung pipit ini disebabkan peradangan pada jaringan payudara.
Sel-sel kanker dapat memicu penumpukan cairan getah bening di payudara dan menyebabkan kulit bengkak, berlesung pipit, bahkan berlubang.
Apabila ada lesung pipit di payudara, segera konsultasi dengan dokter.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR