“Konsep dapurnya mempermudah klien saya. Jadi mereka tidak perlu repot cari studio untuk syuting. Di sini saya sediakan gratis, tanpa biaya sewa,” imbuhnya.
Dapur seluas 3x4 meter persegi ini dilengkapi kompor tanam 4 burner, oven, microwave, beragam mikser, toaster, dan aneka peranti masak tersedia lengkap.
“Kebetulan beragam alat di dapur ini juga di-endorse sebuah brand elektronik ternama,” terangnya.
Nuansa rustic industrial menjadi tema pilihan Lucky ketika mendesain dapurnya. Unsur kayu, besi dan semen pada dinding memberikan pilihan yang lebih dinamis. Alasannya, Lucky ingin sesuatu yang berbeda.
“Untuk keperluan syuting biasanya memerlukan dapur berdesain minimalis, putih, bersih. Nah, saya tawarkan yang berbeda dan lebih berani. Sudah banyak media teve dan production house (PH) yang mengambil gambar di sini dan mereka senang,” kisahnya.
Bagi Lucky, menyediakan dapur sekaligus studio untuk syuting memberikan beberapa keuntungan mutualisme, baik bagi PH atau media, serta bagi pribadi.
“Buat saya, dapur studio di rumah ini lebih praktis. Saya tak perlu keluar rumah, jadi punya waktu lebih banyak untuk anak dan keluarga. Bagi PH atau media juga menguntungkan, mereka tak perlu sewa studio, semua alat sudah saya sediakan di rumah,” paparnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lucky Andreono Pemenang MasterChef Indonesia Season 1 Meninggal Dunia
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR