SajianSedap.com - Siapa yang suka minum kopi atau ngopi.
Budaya minum kopi sudah ada sejak lama.
Bahkan tak lengkap kalau dalam satu hari belum minum kopi.
Ditambah lagi sekarang sudah ada kopi saset atau kopi kemasan.
Sehingga tidak perlu repot dalam mengolah kopi.
Namun, dalam memilih kopi saset juga harus hati-hati.
Karena bisa saja kopi saset yang kita beli mengandung zat-zat yang tidak benar.
Kopi Sachet mengandung Paracetamol dan Kandungan Obat Kuat
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap temuan kopi saset mengandung parasetamol dan sildenafil.
Temuan tersebut diketahui usai BPOM melakukan operasi penindakan terhadap produk ilegal obat tradisional dan pangan yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
Hasilnya, kopi saset yang mengandung parasetamol dan sildenafil yang beredar di Kota Bandung dan Bogor ditemukan.
Kopi saset yang ditemukan itu bahkan mencantumkan izin BPOM.
Akan tetapi, Kepala BPOM Penny K. Lukito telah memastikan bahwa hal tersebut adalah palsu.
Perlu diketahui bahwa parasetamol yang ditemukan BPOM dalam kopi saset tersebut merupakan obat analgetik–antipiretik untuk meredakan nyeri ringan dan demam.
Obat ini memang dapat dibeli oleh masyarakat tanpa menggunakan resep karena termasuk pada golongan obat bebas.
"Obat ini pada dasarnya hanya untuk mengurangi gejala nyeri ringan dan demam seperti pada kondisi sakit kepala, flu, dan sakit gigi anak," ujar ahli farmakologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Heru Sasongko, M.Sc.,Apt kepada Kompas.com, Sabtu (5/3/2022).
Sedangkan sildenafil merupakan nama generik atau zat aktif, dan obat ini secara klinis digunakan untuk mengatasi impotensi atau disfungsi ereksi pada pria.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Heru Sasongko menerangkan, sildenafil juga dapat digunakan pada kondisi pasien yang mengalami hipertensi pulmonal atau peningkatan tekanan pembuluh darah arteri paru-paru.
"Obat ini termasuk obat keras yang penggunaannya berdasarkan resep dari dokter," katanya.
Dilansir dari beragam sumber, adapun merek dari kopi tersebut diantaranya Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.
Bahaya jangka panjang parasetamol dan sildenafil
Heru Sasongko membeberkan sejumlah bahaya bagi kesehatan jika masyarakat "doyan" mengonsumsi kopi saset yang mengandung parasetamol dan sildenafil.
Ia menjelaskan, parasetamol yang dikonsumsi secara jangka panjang maupun dengan dosis yang besar dapat mendatangkan akibat fatal.
"Seperti, gangguan hati, sakit kepala yang hebat, mual muntah, dan lain-lain," imbuh Heru Sasongko.
"Pada kondisi tertentu parasetamol dapat berinteraksi dengan obat lain, seperti penggunaan bersama dengan warfarin (menimbulkan perdarahan), izoniazid (meningkatkan risiko kerusakan organ hati) dan efek lainnya," tambahnya.
"Oleh sebab itu apabila parasetamol dicampur dengan obat tradisional maupun produk makanan, maka risikonya sangat berbahaya."
Di sisi lain, ia menambahkan kandungan sildenafil atau yang lebih familiar dikenal masyarakat sebagai viagra juga memiliki bahaya jika dikonsumai secara jangka panjang.
Heru Sasongko menyampaikan bahwa sildenafil secara ilegal juga sering dicampurkan pada obat tradisional maupun produk makanan.
"Motivasi dicampurkannya BKO pada produk makanan maupun obat tradisional umumnya adalah ingin memberikan suatu efek yang cepat atau onsetnya cepat sehingga konsumen lebih percaya," terangnya.
Namun, ia menambahkan efek samping dari penggunaan produk makanan maupun obat tradisional mengandung BKO adalah terjadinya gangguan kesehatan.
Di antaranya, aritmia atau ritme detak jantung tidak teratur, nyeri dada, sakit kepala, ereksi berlangsung terlalu lama dan menimbulkan rasa sakit, kejang, hingga pingsan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR