SajianSedap.com - Sudah menjadi rahasia umum jika buah pepaya jadi salah satu buah superfood yang kaya akan manfaat.
Sama seperti buah yang memiliki warna cerah, buah pepaya mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi.
Hal ini tentu baik untuk kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara rutin.
Namun tidak banyak yang tahu, selain daging buahnya, biji pepaya ini juga memiliki manfaatnya lho.
Meski kerap dibuang dan berakhir di tong sampah, nyatanya biji pepaya ini begitu bermanfaat lho.
Lantas apa manfaat biji pepaya ini?
Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
Dikutip dari studi berjudul “Antioxidant activity of papaya seed extracts”, biji buah pepaya mengandung dua senyawa yang bertindak sebagai antioksidan untuk membantu meningkatkan kesehatan, yakni polifenol dan flavonoid.
Dua antioksidan ini berguna untuk melawan radikal bebas penyebab penyakit untuk mencegah stres oksidatif dan menangkal penyakit kronis.
Karena profil nutrisi dan antioksidannya yang mengesankan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji pepaya dapat memiliki sifat antikanker.
Satu studi tabung reaksi berjudul “Cancer chemopreventive effects of the flavonoid-rich fraction isolated from papaya seeds” menemukan bahwa ekstrak biji pepaya membantu mengurangi peradangan dan melindungi perkembangan kanker.
Demikian pula, penelitian tabung reaksi lain berjudul “Papaya black seeds have beneficial anticancer effects on PC-3 prostate cancer cells” menunjukkan bahwa biji pepaya hitam menurunkan pertumbuhan sel kanker prostat.
Meskipun hasil ini menjanjikan, penelitian tambahan diperlukan untuk mengevaluasi efek biji pepaya terhadap pertumbuhan kanker pada manusia.
Selain itu, penelitian lain berjudul “Properties of Carica Papaya L. (Papaya) Seed Oil Following Extractions Using Solvent and Aqueous Enzymatic Methods” menjelaskan bahwa biji pepaya mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang sehat, termasuk asam oleat.
Pada penelitian terhadap penderita diabetes tipe 2 berjudul “High-monounsaturated-fat diets for patients with diabetes mellitus: a meta-analysis” diterangkan bahwa diet tinggi asam lemak tak jenuh tunggal dapat menurunkan trigliserida dan kadar kolesterol very-low density lipoprotein (VLDL) masing-masing sebesar 19 persen dan 22 persen.
Di samping itu, inilah beberapa manfaat dari biji pepaya bagi kesehatan, seperti dirangkum dari Healthline.
Apa saja?
1. Dapat melindungi fungsi ginjal
Ginjal memainkan peran integral dalam kesehatan.
Ginjal bertindak sebagai filter untuk membuang limbah dan kelebihan cairan dari tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa makan biji pepaya dapat melindungi dan menjaga kesehatan dan fungsi ginjal.
Satu studi berjudul “The protective effects of aqueous extract of Carica papaya seeds in paracetamol induced nephrotoxicity in male wistar rats” menemukan bahwa ekstrak biji pepaya membantu mencegah kerusakan ginjal pada tikus yang diberi obat untuk menginduksi toksisitas.
Di samping itu, studi lain berjudul “Administration of antioxidants in chronic kidney disease” mengungkapkan, biji pepaya juga kaya akan antioksidan yang dapat memblokir kerusakan oksidatif pada sel-sel dan melindungi kesehatan ginjal.
Namun, karena penelitian di bidang ini masih terbatas pada penelitian hewan, diperlukan lebih banyak penelitian berbasis manusia.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
2. Dapat membantu melawan infeksi
Penelitian menunjukkan bahwa biji pepaya dapat memusnahkan beberapa jenis jamur dan parasit.
Menurut sebuah penelitian tabung reaksi berjudul “Phytochemical and Antifungal Profiles of the Seeds of Carica Papaya L.”, ekstrak biji pepaya efektif melawan tiga strain jamur, termasuk patogen spesifik yang bertanggung jawab menyebabkan infeksi jamur.
Studi lainnya berjudul “Effectiveness of dried Carica papaya seeds against human intestinal parasitosis: a pilot study” menemukan bahwa meminum obat yang terbuat dari biji pepaya kering dan madu secara signifikan lebih efektif dalam membunuh parasit di usus.
Namun, penelitian skala besar lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana makan biji pepaya dapat memengaruhi infeksi jamur dan parasit pada manusia.
3. Melindungi sistem pencernaan
Biji pepaya juga memiliki sifat anti bakteri dan anti inflamasi yang dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa biji pepaya ampuh melawan bakteri Salmonella dan Staphylococcus.
Lantas bagaimana cara mengonsumsinya?
Cara Mengkonsumsi Air Rebusan Biji Pepaya
Jadi, cuci bersih biji pepaya, lalu keringkan.
Setelah kering giling biji hingga menjadi bubuk biji pepaya.
Lalu, rebus 1 gelas air dan campurkan 1 sdm bubuk biji pepaya.
Setelaj mendidih air rebusan biji pepaya didinginkan.
Air rebusan biji pepaya diminum 2 sampai 3 kali dalam sehari untuk bisa mendapatkan khasiatnya.
Meski memiliki beragam manfaat, biji pepaya ini juga memiliki efek samping.
Pertama, konsumsi dalam jumlah besar dapat menurunkan kesuburan.
Berdasarkan studi berjudul “Chloroform extract of Carica papaya seeds induces long-term reversible azoospermia in langur monkey” menemukan bahwa pemberian ekstrak biji pepaya dalam dosis besar pada monyet menyebabkan kondisi yang disebut azoospermia, yakni kurangnya sperma di dalam air mani.
Penelitian lain berjudul “Antifertility effects of aqueous extract of Carica papaya seeds in male rats” pun mendapati hasil yang sama.
Penelitian terhadap tikus tersebut mendapati bahwa ekstrak biji pepaya mengurangi jumlah sperma dan motilitas sperma.
Kedua, biji pepaya mengandung benzyl isothiocyanate, senyawa yang juga ditemukan di banyak jenis sayuran silangan.
Dalam studi tabung reaksi berjudul “Benzyl isothiocyanate promotes apoptosis of oral cancer cells via an acute redox stress-mediated DNA damage response”, senyawa ini dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, terutama dalam hal pencegahan kanker.
Namun, apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, senyawa ini dapat memiliki sifat toksik terhadap tubuh.
Untuk itu sebaiknya konsultasikan dulu pada ahli gizi atau dokter sebelum mengonsumsinya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Dibuang, Biji Pepaya Punya Manfaat untuk Kesehatan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR