Sajiansedap.com - Apakah anda tidak percaya diri jika ada bulu ketiak?
Bagi kaum wanita bulu ketiak akan sangat membuat tidak percaya diri.
Biasanya cara aman mengatasi bulu ketiak adalah dengan mencukurnya.
Daripada tersiksa dengan alat cukur yang bisa timbulkan luka, gunakan saja bahan alami.
Tepung Maizena bisa jadi solusi hilangkan bulu ketiak.
Harga di pasaran juga tepung maizena tergolong sangat terjangkau.
Jadi jangan hanya gunakan sebagai membuat kue atau mengentalkan makanan saja ya.
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Jangan sampai anda tidak coba ya!
Tepung Maizena Untuk Atasi Bulu Ketiak
Ada banyak sekali masalah yang ditimbulkan dari bulu ketiak.
Pertama, bulu ketiak merupakan salah satu sumber badan jadi bau tak sedap.
Jadi, untuk anda yang tiba-tiba bermasalah dengan bau badan, itu karena ulah bulu ketiak.
Selain itu, tumbuhnya bulu ketiak juga menimbulkan sensasi gatal yang luar biasa.
Sebenarnya sekarang banyak sekali cara menghilangkan rambut ketiak selamanya.
Salah satunya dengan cara waxing atau mencabutnya.
Anda juga bisa melakukan serangkaian perawatan yang membuat bulu ketiak tidak tumbuh lagi.
Tapi, untuk melakukan perawatan menghilangkan rambut ketiak selamanya, anda perlu biaya yang cukup mahal.
Jadi, tak ada salahnya, jika Moms mencoba cara menghilangkan bulu ketiak secara alami dulu.
Tenang, hasilnya sama kok Moms, meski hanya dengan modal bahan alami seperti tepung maizena.
Ya, mengutip dari Style Craze, tepung maizena bisa menghilangkan bulu ketiak.
Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan tepung maizena.
Tepung ini menjadi salah satu jenis tepung yang juga sering digunakan untuk bahan pembuat kue.
Anda juga sering menambahkan tepung maizena untuk masak masakan tertentu juga.
Namun sekarang, anda bisa memanfaatkan tepung maizena untuk merontokkan bulu ketiak secara alami.
Untuk merontokkan bulu ketiak dengan tepung maizena, anda cukup menyiapkan:
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
- tepung maizena
- baking soda
- air mentimun
Caranya:
- Hancurkan mentimun, ambil airnya. Lalu, campurkan dengan semua bahan (baking soda dan tepung maizena).
Oleskan ke ketiak dan diamkan selama 20 menit.
- Bilas dengan air hangat jika sudah.
Dengan cara mudah ini, anda akan melihat bulu ketiak hilang dengan sendirinya. Untuk hasil yang maksimal dan membuat bulu ketiak tidak tumbuh lagi, anda bisa melakukan cara di atas seminggu sekali.
Deodoran yang Bikin Ketiak Hitam
Penyebab ketiak hitam juga bisa dipengaruhi oleh deodoran.
Produk ini memang kerap digunakan untuk mencegah bau ketiak tak sedap.
Ada pula produk-produk deodoran yang tak hanya dapat menghilangkan bau ketiak, tapi menjanjikan kulit ketiak lebih cerah.
Akan tetapi, deodoran juga dianggap dapat membuat ketiak hitam.
Benarkah demikian?
Deodoran dapat melindungi tubuh dari bau tak sedap akibat keringat berlebih.
Akan tetapi, perubahan pada kulit ketiak dapat terjadi karena penggunaan deodoran.
Aluminium dalam deodoran dapat berinteraksi dengan bakteri yang hidup di ketiak, hingga ketiak menjadi hitam.
Selain itu, kandungan bahan kimia pada deodoran juga dianggap berbahaya, karena dapat membuat kulit iritasi.
Bila sudah terkena iritasi, maka warna kulit ketiak bisa menghitam.
Tidak semua deodoran menyebabkan ketiak menjadi hitam.
Sebaiknya, gunakanlah deodoran ringan yang mengandung aluminium zirconium tetrachlorohydrex, karena lebih tahan lama, dan lembut.
Kita juga dapat menggunakan perawatan alami, dengan soda kue atau sari cuka apel.
Sebagai informasi, beberapa produk deodoran juga mengandung bahan keras, sehingga dapat mengiritasi kulit ketiak.
"Biasanya, tanda kulit ketiak terkena iritasi adalah timbulnya ruam atau kemerahan," ujar dr. Adam Friendman, spesialis kulit.
"Apabila kulit ketiak sudah gelap, lalu terkena deodoran berbahan keras maka akan semakin menghitam," tambahnya.
Nah, jika Anda mengalami hal di atas sebaiknya segera mengganti deodoran ya.
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Hilangkan Bulu Ketiak Secara Alami dalam 20 Menit, Modalnya Cuma Tepung Maizena yang Diolah Jadi Seperti Ini
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR