SajianSedap.com – Setiap hari kita pasti akan memasak beras untuk dijadikan nasi.
Beras akan selalu dimasak setiap hari.
Maklum saja, beras yang nantinya menjadi nasi termasuk makanan pokok orang Indonesia.
Tak heran kalau ibu-ibu pasti menyimpan beras di rumah.
Zaman dulu orang harus bersusah payah untuk membuat beras menggunakan tungku.
Walaupun begitu, memasak beras sekarang yang tinggal memencet tombol juga bukan tanpa risiko.
Nah mulai sekarang Anda coba rendam beras semalaman sebelum dimasak.
Dijamin sekeluarga bakal jarang sakit.
Kok bisa?
Baca Juga: Resep Lapis Beras Cokelat Talas, Camilan Tradisional Dengan Warna Cantik Dan Bertekstur Lembut
Merendam Beras Semalaman untuk Menghilangkan Racun
Nasi yang diolah dari beras merupakan sumber karbohidrat yang sangat dibutuhkan tubuh untuk dapat bertenaga dan juga tetap sehat.
Tapi siapa sangka, mengonsumsi nasi tak selalu menguntungkan bagi kesehatan.
Proses pengolahan beras menjadi nasi terkadang dilakukan dengan kurang tepat sehingga justru muncul berbagai risiko atau penyakit yang mengintai tubuh.
Salah satunya kandungan zat arsenik yang terdapat di dalam beras.
Jika Anda tidak memasak dan tidak membersihkan beras dengan tepat, maka zat arsenik tersebut akan melekat pada nasi.
Ini tentu berbahaya jika dikonsumsi terus-menerus.
Zat arsenik bisa memicu berbagai penyakit, mulai dari kanker hingga masalah kesehatan lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang zaman dahulu selalu merendam berasnya semalaman sebelum dimasak pagi hari.
Hal ini ternyata sangat berguna lho.
Mengutip dari Hindustan Times, salah satu studi membuktikan bahwa makan nasi yang berasnya direndam semalaman ternyata memang mampu meminimalisasi kemungkinan peningkatan penyakit jantung, diabetes dan kanker.
Menurut para peneliti dari Queens University Belfast di Inggris, arsenik dari racun industri dan pestisida di dalam tanah mencemari beras.
Hal ini tentu membahayakan kesehatan jutaan orang.
Temuan tersebut mengungkapkan bahwa dengan merendam beras semalaman, tingkat toksin berkurang hingga 80 persen.
Dilansir dari Catch Grow Cook, kebanyakan orang biasanya hanya merendam beras paling lama 30 menit sebelum dimasak.
Tetapi jika direndam semalaman, maka berbagai mikroorganisme atau bakteri jahat akan luntur dengan sendirinya.
Selain itu, merendam beras adalah memungkinkan lebih banyak pati permukaan terlepas dari beras.
Ini berarti Anda harus dapat membilas beras yang sudah direndam.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Anda bisa melakukannya dua atau tiga kali melihat air yang cukup jernih.
Selain itu, merendam beras juga mampu membantu menghilangkan racun dan kontaminan yang mungkin diserap oleh beras.
Manfaat Air Cucian Beras
Nah jika sudah direndam semalaman, sebaiknya jangan langsung dibuang ya.
Air cucian beras ternyata juga sangat bermanfaat.
Mengutip dari WebMD, beras memang benar-benar ampuh untuk memperbaiki kerusakan pada kulit, Moms.
Beras mampu membantu sistem peremajaan kulit.
Tak heran bila orang Jepang mengandalkan beras sebagai bahan masker yang ia gunakan secara rutin.
Jika Anda bingung, berikut salah satu cara membuat masker wajah dari beras, dilansir dari Leaf TV.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
1. Tuang beras dan air melalui saringan ke dalam mangkuk bersih untuk memisahkan beras dan air.
2. Gunakan gunting untuk memotong lubang mata, hidung, dan mulut pada handuk kertas untuk digunakan sebagai masker.
3. Rendam handuk kertas dalam air beras selama 10 menit.
4. Lepaskan handuk kertas dengan hati-hati dan peras dengan lembut.
5. Berbaring dan letakkan handuk kertas di wajah selama 15 menit.
Dijamin wajah bakal lebih sehat dari sebelumnya.
Plus air cucian beras bisa bikin glowing lho.
Yuk cobain, Sase Lovers.
Selamat mencoba.
Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul Bikin Tetangga Kaget karena Tak Pernah ke Dokter Lagi, Ternyata Perempuan Ini Rendam Berasnya Dulu Semalaman Sebelum Dimasak, Satu Anggota Keluarganya Panjang Umur
Baca Juga: Iseng Cuci Muka Pakai Air Beras, Wanita Dibuat Syok dengan Kondisi Wajahnya, Bikin Ketagihan Banget!
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR