SajianSedap.com – Anda merasa rumah selalu kelihatan kotor?
Rumah selalu kelihatan kotor bisa disebabkan karena berbagai hal.
Salah satu penyebab rumah selalu kelihatan kotor adalah karena jarang dibersihkan.
Tapi bagaimana kalau rumah selalu kelihatan kotor meskipun sudah rutin dibersihkan?
Hal ini juga bisa terjadi lho.
Bisa jadi benda ini adalah biang keroknya.
Padahal benda yang satu ini sangat sering dipakai untuk membersihkan rumah.
Pantas saja rumah tetap terlihat kotor.
Anda penasaran apa bendanya?
kotorBaca Juga: Heran Lihat Istri Cuci Baju Pakai Bedak Bayi, Pas Kering, Seisi Rumah Dibuat Geger dengan Hasilnya
Kemoceng Membuat Rumah Terlihat Kotor
Hampir semua rumah pasti punya kemoceng.
Biasanya kemoceng digunakan untuk membersihkan debu.
Namun benda ini justru membuat rumah semakin kotor lho.
Jika Anda sering menggunakan kemoceng bulu untuk membersihkan debu di permukaan lemari atau kaca, hal ini justru membuat debu beterbangan ke semua tempat.
Pasalnya, kemoceng justru menyebarkan debu di sekitar permukaan atau mendorongnya ke pinggir hingga jatuh ke tanah.
Kemoceng tidak akan menghilangkan debu.
Cara mengatasinya cukup dengan gunakan kain pembersih mikrofiber atau kertas bekas dengan larutan pembersih yang sesuai.
Karena itu, jangan gunakan kemoceng lagi ya mulai sekarang.
Kebiasaan Lain yang Membuat Rumah Terlihat Kotor
1. Menggunakan kain lap yang sama di seluruh rumah
Meskipun sudah disemprot dengan larutan pembersih, namun jika kain lap yang sama dipakai di seluruh rumah, maka Anda justru menyebarkan debu dan noda ke seluruh rumah.
Cara memperbaikinya pun mudah sekali.
Cukup gunakan lap baru dan berbeda untuk setiap permukaan yang dibersihkan.
Atau Anda juga bisa menyiapkan kain pembersih mikrofiber untuk setiap area rumah.
Mengapa kain yang disarankan berserat mikro, karena mudah dicuci untuk menghilangkan debu dan kotoran yang melekat untuk kemudian digunakan kembali.
2. Segera mengembalikan sikat toilet ke tempatnya
Jika sikat toilet segera dikembalikan tempatnya setelah digunakan, kelembapan dan kuman dari toilet terjebak di dalam wadah dan sikat.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Baca Juga: Resep Cah Kacang Panjang Ebi, Menu Tumisan Praktis Dengan Siraman Saus yang Super Gurih
Suhu yang lembab itu menjadi tempat ideal mereka berkembang biak.
Kuman ini kemudian akan disebarkan kembali ke toilet saat sikat nanti digunakan lagi.
Adapun cara memperbaikinya, yakni dengan membiarkan sikat toilet benar-benar kering sebelum mengembalikannya ke tempatnya.
3. Membersihkan dari bawah ke atas
Salah urutan dalam membersihkan juga menjadi kesalahan umum yang sering dilakukan.
Kebanyakan orang menyapu lantai terlebih dahulu baru mengelap dan membersihkan debu dan kotoran di atas furnitur.
Akibatnya, remah-remah, debu dan kotoran kembali berjatuhan ke atas lantai.
Cara mengatasinya, coba bersihkan ruangan dari atas ke bawah.
Mulailah dengan jendela, mulai dari meja, kursi dan sofa, meja samping dan meja uang tamu, diakhiri dengan membersihkan lantai.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
4. Menyemprotkan pembersih langsung ke permukaan
Sering dilakukan, menyemprotkan pembersih langsung ke permukaan ternyata sesuatu yang salah besar.
Ya, menyemprotkan pembersih langsung ke furnitur, meja dapur, atau kaca dapat menyebabkan larutan menumpuk.
Selain itu, kebiasaan ini juga menyebabkan furnitur dan permukaan justru terasa berminyak.
Kebiasaan ini juga bisa meninggalkan corak garis-garis di kaca.
Tak hanya itu, hal tersebut juga dapat menyebabkan kotoran dan debu bisa menempel lebih kuat.
Cara mengatasinya, cukup semprotkan larutan pembersih pada kain pembersih mikrofiber atau handuk kertas sekali pakai.
Lalu seka permukaannya secara perlahan.
Dijamin bakal lebih bersih deh!
Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul Pantas Saja Rumah Kelihatan Kotor Terus, Ternyata 5 Kebiasaan Bersih-bersih yang Sering Dilakukan Ini Salah Besar & Justru Bikin Debu Makin Menempel
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Laksmi Pradipta Amaranggana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR