SajianSedap.com - Sudah 2 tahun warga indonesia begitu familiar dengan penggunaan hand sanitizer.
Rasanya sejak virus corona masuk ke Indonesia, hand sanitizer langsung jadi bawaan wajib kemanapun.
Tapi, tahukah kamu kalau penggunaan hand sanitizer tak boleh dilakukan sembaranga ?
Soalnya, ada bahaya mengintai dari benda satu ini.
Salah satunya adalah aturan untuk tidak mengguanakan hand sanitizer di dekat kompor.
Yuk, mari kita simak.
Aturan Aman Menggunakan Hand Sanitizer
Karena salah satu bahan dominannya adalah alkohol, ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat menggunakan hand sanitizer.
Apa saja?
Baca Juga: Setajam Beli Baru, Gunting Kuku yang Tumpul Bisa Tajam Lagi Cuma Modal Korek Api, Kok Bisa?
Peneliti yang juga dosen di Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Profesor Wega Trisunaryanti memberikan beberapa catatan soal ini.
1. Gunakan secukupnya, jangan di dekat api atau kompor
Penggunaan hand sanitizer sebaiknya disemprotkan secukupnya pada telapak tangan lalu kemudian diusap-usap hingga cairan menguap.
Dalam penggunaannya, hindari berada di dekat api, korek, orang sedang merokok, dan saat menyalakan kompor.
Bahan alkohol membuatnya mudah terbakar.
"Jangan digunakan berlebihan, tidak disemprotkan saat berada di dekat api atau kompor," kata Wega saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
"Karena bahannya yang dari alkohol, jadi ya akan mudah terbakar," lanjut dia.
2. Hentikan jika terjadi iritasi
Penggunaan hand sanitizer harus dihentikan jika terjadi iritasi atau rasa pedih dan panas di kulit.
Adapun alkohol 70 persen untuk pembersih atau disinfektan, menurut Profesor Wega, masih aman untuk kulit.
Wega menjelaskan, kulit setiap orang berbeda-beda daya tahannya terhadap alkohol yang terkandung dalam hand sanitizer.
"Ini juga penting, jauhkan dari jangkauan anak-anak. Penggunaan untuk anak-anak harus dibantu orang dewasa, tidak boleh berlebihan," jelas Wega.
3. Hanya digunakan jika tidak ada air dan sabun
Wega juga mengingatkan, penggunaan hand sanitizer disarankan jika tidak dijumpai air dan sabun.
Oleh karena itu, ia menekankan, penggunaan hand sanitizer hanya saat berada di luar rumah ketika dalam keadaan terpaksa atau mendesak.
"Semisal harus keluar rumah untuk belanja makanan atau ke tempat-tempat umum," kata Wega.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Cara kerja alkohol Ia mengungkapkan, alkohol yang merupakan salah satu kandungan dalam hand sanitizer akan hilang tergantung suhu tubuh dan ruang.
"Etanol cepat menguap pada suhu kamar, apalagi di Indonesia yang merupakan daerah tropis temperatur ruang sekitar 27-32 celcius, etanol mudah menguap," kata Wega. Selanjutnya, kata dia, saat disemprotkan ke kulit, misalnya telapak tangan, cairan hand sanitizer akan mengurangi kuman yang menempel di bagian kulit tersebut.
" Hand sanitizer cuma membantu mengurangi keberadaan kuman-kuman saja. Tapi apakah virus Covid-19 juga bisa mati, butuh riset yang seksama," kata Wega.
Kesalahan Saat Menggunakan Masker Kain
Seiring dengan berkembangnya kasus corona di Indonesia, masyarakat sudah sering kali diminta untuk rajin mengenakan masker, terutama saat harus bepergian ke luar rumah.
Bagaimana dengan Anda? Apakah sudah menerapkan salah satu petunjuk keselamatan ini dengan baik?
Nah, salah satu yang kerap digunakan di masa sekarang adalah masker kain.
WHO mengungkap jika digunakan dengan benar, masker kain tetap dapat mengurangi penyebaran virus corona di masyarakat, terutama dari orang yang terinfeksi virus tapi tidak memiliki gejala apa pun.
Masker kain tetap bisa menghalau sebagian percikan air liur (droplet) yang keluar saat seseorang berbicara, menghela napas, maupun batuk dan bersin.
Namun, dalam penggunaan masker ini, orang-orang juga dianjurkan jangan pernah lupa menjaga jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain, rajin mencuci tangan dengan benar, dan menghindari menyentuh wajah serta masker guna melindungi diri dan mencegah terjangkit Covid-19.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) telah mengimbau masyarakat untuk memakai masker yang baik dan bahan yang benar.
Salah satu jenis masker yang direkomendasikan adalah masker kain.
Kemenkes meminta, masker kain yang banyak dipakai masyarakat tidak boleh sembarangan dengan kain tipis, seperti masker scuba dan buff.
Itu karena begitu masker tersebut ditarik, pori-porinya akan terbuka lebar.
Dengan demikian, masker scuba dan buff dianggap tidak memenuhi syarat.
Direktorat Jendral P2P menyatakan penggunaan masker kain setidaknya harus dua lapis.
Lapisan kain bagian dalam masker mesti dapat menyerap cairan dari mulut pengguna.
Nah yang seringkali salah adalah lama penggunaan masker kain.
Selama ini, kita kira baik-baik saja menggunakan masker kain lama di luar rumah.
Padahal, masker kain tersebut maksimal digunakan cuma selama 3 jam.
Lebih dari itu, kemampuannya menyaring virus sudah menurut.
Setelah 3 jam, masker harus diganti dan diganti dengan masker yang bersih.
Yang harus dihindari:
- Jangan gunakan masker yang rusak
- Jangan gunakan masker yang kendur Jangan kenakan masker di bawah hidung
- Jangan melepas masker di dekat orang lain yang berada dalam jarak 1 meter
- Jangan gunakan masker yang membuat Anda susah bernapas
- Jangan kenakan masker kotor atau basah
- Jangan berbagi masker dengan orang lain
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan di Dekat Api, Perhatikan Beberapa Hal Ini Saat Gunakan Hand Sanitizer"
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR