SajianSedap.com - Saat Imlek tiba, banyak rumah menyajikan mi sebagai lambang rezeki.
Pasalnya, mi yang panjang itu menggambarkan doa pemilik rumah akan rezeki yang juga tak putus putus di tahun yang akan datang.
Makanya, kita pun harus tahu trik bikin mi goreng tidak mudah putus untuk sajian Imlek nanti.
Selain tidak enak dilihat, yang putus-putus juga jadi kurang enak di makan, lo.
Tapi tenang, ada trik mudah yang sebenarnya bisa banget kita ikuti.
Yuk, kita simak bersama.
Supaya Mi Goreng Tidak Putus
Mi dan bihun yang putus biasanya terjadi akibat diaduk terlalu lama, apalagi jika kita masak dalam jumlah besar untuk buka bersama misalnya.
Nah untuk membuat mi dan bihun goreng tetap cantik dan utuh, cara tepat mengolahnya perlu kita perhatikan.
1. Rebus mi atau bihun goreng seperti biasa, sampai matang.
Untuk bihun, tidak perlu direbus, cukup seduh dengan air hangat.
Angkat.
Tiriskan di atas baki peniris.
2. Dalam kondisi masih panas, segera bumbui dengan kecap manis, kecap ikan, saus tiram dan aneka saus lainnya.
Aduk dengan tangan atau spatula sampai rata betul.
Sisihkan.
3. Jangan menunggu mi atau bihun sudah dingin baru dibumbui.
Ketika dingin, mi akan mengeras sehingga jadi sulit diaduk.
4. Panaskan minyak dan tumis aneka bumbu seperti bawang putih, sayuran, daging, sosis atau bakso seperti biasanya.
5. Tambahkan garam, gula dan merica bubuk ke dalam tumisan.
6. Penting juga untuk menambahkan air sedikit (paling banyak 50 ml) agar bumbu bisa meresap dan mi atau bihun tidak terlalu kering nantinya.
7. Saat tumisan sudah matang, segera masukan mi dan bihun yang sebelumnya telah dibumbui.
Aduk sebentar saja sampai merata.
Cicipi rasanya, kalau sudah pas segera matikan api.
Mi dan bihun yang sudah dibumbui terlebih dahulu membuat kita tidak perlu terlalu lama mengaduknya di atas api.
Karena itu, cara ini akan membuat mi dan bihun tetap utuh, tidak putus-putus atau malah hancur.
Sayangnya cara ini agak sulit dilakukan pada kwetiau karena kwetiau memang harus dimasak agak lama hingga bau mentahnya hilang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Selamat Mencoba.
Jangan Makan Mi Ayam dengan Ciri Ini
Pada tahun 2018 silam, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan penggerebekan sebuah tempat pembuatan mi oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Cianjur.
Kejadian itu terjadi di Kampung Gelar, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Polisi menduga tempat pembuatan mi itu mengandung formalin dan borak.
"Hasil pengecekan ditemukan indikasi, patut diduga mi mengandung bahan kimia berformalin dan borak," ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Cianjur, AKP Indra Sani yang dihubungi Kompas.com pada Jumat (14/12/2018).
Setelah dilakukan penggerebekan, polisi pun memeriksa dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Di antaranya mengamankan pemilik dan pekerja serta barang-barang yang berkaitan dengan produksi.
Ada juga bahan kimia dan mi yang diduga mengandung formalin dan borak.
Pemilik tempat itu mengakui bahwa dia memang menggunakan formalin.
Kasus di atas memperingatkan kita agar lebih berhati-hati dalam memilih makanan.
Terutama jika kita membeli makanan.
Memang seperti apa ciri-ciri mi yang mengandung formalin dan boraks?
Menurut Pelaksana Tugas Deputi Pengawasan Pangan BPOM Tetty H Sihombing, ada 3 ciri yang membedakan mi berformalin dengan yang tidak berformalin, yaitu:
1. Tahan sangat lama
"Biasanya mi basah yang ada formalinnya itu tahan lama," kata Tetty.
"Ia tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar 25 derajat Celcius."
"Kalau di suhu lemari es sekitar 15 derajat Celcius, mi berformalin bisa tahan lebih dari 15 hari," kata Tetty.
Baca Juga: BERITA POPULER : Dari Manfaat Rutin Minum Jus Timun sampai Bahaya Konsumsi Telur Bebek
2. Baunya menyengat
Ciri paling utama dari mi berformalin adalah baunya yang menyengat.
Menurut Tetty, mi yang mengandung formalin baunya lebih menyengat. Seperti bau formalin.
3. Mi tidak lengket
Jika Anda tidak melihat kedua ciri di atas, maka perhatikan tekstur mi.
Mi yang mengandung formalin biasanya tidak lengkep dan lebih mengkilap dibanding mi biasa.
Jadi, berhati-hatilah dalam memakan mi ayam ya!
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR