Sajiansedap.com - Sudah hampir 2 tahun kasus covid 19 mengintai seluruh dunia.
Salah satunya yang kena dampak pun Indonesia.
Berbagai upaya sudah dilakukan dari 2 tahun terakhir.
Memvaksin seluruh warga dari dosis pertama hingga kedua di tahun 2021 silam.
Sekarang pun Pemerintah nampak mempersiapkan vaksin booster terbaik.
Bahkan WHO putuskan juga mengambil langkah besar luncurkan obat baru bagi pengidap covid 19.
Hal ini dilakukan agar bisa semakin menekan penyebaran virus corona varian omicron.
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda di rumah.
Jangan sampai kelewat informasi penting ini ya!
WHO Luncurkan Obat Baru
Kasus omicron sedang melonjak di berbagai belahan dunia, terutama di benua Eropa.
Meski tingkat keparahan infeksi omicron dinilai tidak separah varian Covid-19 lain, tapi publik tetap dianjurkan menerapkan protokol kesehatan.
Karena kasus omicron yang terus melonjak, kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil keputusan besar.
Yakni dengan menambahkan dua jenis obat baru ke dalam daftar pengobatan Covid-19.
Panel ahli Internasional WHO mengatakan dalam pedoman yang diterbitkan oleh Jurnal Medis Inggris.
Melansir Tribunnews dari Al Jazeera, panel WHO memberikan dua rekomendasi obat untuk mengatasi gejala Covid-19.
Dua obat ini bisa digunakan sesuai dengan gejala dan tingkat keparahan yang muncul.
Obat Baricitinib sangat dianjurkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala parah atau bahkan kritis.
Obat ini sendiri biasa digunakan untuk mengatasi rheumatoid arthritis atau inflamasi autoimun.
Panel WHO tersebut mengatakan kalau obat ini bisa mengurangi kebutuhan akan ventilasi.
Pemakaian obat ini terbukti meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup tanpa tanda-tanda peningkatan reaksi merugikan.
Sementara itu, obat lain yang direkomendasikan adalah Sotrovimab.
Ini merupakan pengobatan antibodi monokloral eksperimental.
Obat ini diperuntukkan bagi pengidap Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Disebutkan, antibodi monoklonal adalah senyawa yang dibuat di laboratorium yang meniru mekanisme pertahanan alami tubuh.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Baca Juga: Resep Sate Sapi Manis, Menu Makan Siang Dengan Aroma Jintan yang Sedap
Rekomendasi pengobatan baru ini dikeluarkan ketika pandemi semakin cepat di seluruh dunia.
Rekomendasi obat tersebut didasarkan pada bukti baru dari tujuh uji coba melibatkan 4.000 pasien Covid-19 mulai dari gejala ringan, sedang, parah hingga kritis.
“Panduan menambah rekomendasi sebelumnya untuk penggunaan penghambat reseptor interleukin-6 dan kortikosteroid sistemik untuk pasien dengan Covid-19 yang parah atau kritis."
"Rekomendasi bersyarat untuk penggunaan casirivimab-imdevimab (pengobatan antibodi monoklonal lain) pada pasien tertentu; dan menentang penggunaan plasma konvalesen, ivermectin dan hydroxychloroquine pada pasien Covid-19 terlepas dari tingkat keparahan penyakitnya,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Ini merupakan kabar baik mengingat ketika pandemi berjalan, suplai obat-obatan masih sangat dibutuhkan.
Seperti halnya Organisasi Kemanusiaan Prancis, Médecins Sans Frontières (MSF) yang menyambut baik rekomendasi ini.
Mereka juga mendesak pemerintah memastikan agar semua masyarakat bisa merasakan manfaat obat tersebut.
Baricitinib sendiri diproduksi perusahaan farmasi raksasa Amerika Serikat, Eli Lilly.
Dalam beberapa minggu terakhir, regulator pemerintah juga telah menyetujui perawatan oral baru untuk penyakit ini, termasuk Paxlovid, pil antivirus Pfizer.
Perawatan etrsebut menunjukkan hampir 90 persen kemanjuran dalam mencegah masuk rumah sakit dan kematian pada pasien berisiko tinggi.
Cara Melindungi Diri Dari Virus Corona Varian Omicron
Melansir dari Tribunnews, hasil penelitian terbaru menunjukkan varian omicron lebih mungkin menginfeksi bagian saluran pernapasan atas.
Artinya, omicron lebih menyerang tenggorokan dibandingkan paru-paru.
Hal inilah yang membuat varian omicron lebih mudah menular meski tidak mematikan seperti varian Covid-19 yang lain.
Varian omicron disebut mudah menginfeksi karena dapat menyemburkan jutaan virus dari ronggal hidung dan tenggorokan sejauh 2 meter.
Mantan Menteri Kesehatan RI, Achmad Sujudi menjelaskan kalau semua orang harus memahami mekanisme penularan Covid-19 varian omicron.
"Dari virus menyebar di udara dan jatuh dipermukaan benda, kontak dengan kita dan masuk ke badan kita lewat “Port d'entre” yang tidak lain adalah hidung, mulut dan mata, terutama hidung yang merupakan saluran utama pernapasan kita,” kata Achmad Sujudi.
Ia menjelaskan kalau menghindari penularan omicron ini harus dilakukan dengan cara tepat.
Selain 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker) masih ada sejumlah hal yang harus dilakukan.
Yakni dengan mencuci hidung guna menjadi pelindung saluran pernapasan.
"Selain 3M yang kita kenal, nose sanitizer atau pencuci rongga hidung dibutuhkan untuk menjadi pelindung saluran pernapasan sehingga menjadi 4M."
"Nose sanitizer ini terbukti membunuh virus covid dan sudah diteliti dan terbukti di luar negeri," ungkap Achmad Sujuri.
“Langkah 4M sangat penting, selain mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir selama minimal 20 detik dengan benar," tambahnya.
Selain rajin membersihkan hidung dengan air mengalir atau NaCl, kalian juga diharuskan menjaga jarak.
Menjaga jarak agar terhindar dari varian omicron ini minimal harus 2 meter, sesuai dengan jangkauan penularan.
Manfaat lain mencuci hidung dengan NaCl di antaranya adalah membersihkan debu dan kotora menumpuk di hidung.
Mencegah infeksi pada rongga hidung, saluran pernapasan dan paru-paru.
Mengurangi gangguan pernapasan serta membuat hidung lebih bersih dan segar.
Yuk mari kita terapkan.
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Kabar Baik di Tengah Kasus Omicron yang Terus Naik, WHO Putuskan Ambil Langkah Besar Ini Luncurkan Rekomendasi Obat Baru untuk Pengidap Covid-19
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR