SajianSedap.com - Bikin perkedel memang tak mudah.
Walau bahannya sederhana, tapi banyak pemula gagal membuatnya.
Bahkan, yang sudah sering bikin pun sangat mungkin tiba-tiba kembali gagal, lo.
Tapi sebenarnya, ada banyak trik yang kita contek kala bikin perkedel di rumah.
Kalau perkedel hancur misalnya, bisa jadi kita melakukan deretan kesalahan ini saaat membuatnya.
Coba yuk, intip.
Perkedel Hancur = Kandungan Air Terlalu Banyak
Penyebab utama perkedel mudah hancur bukan karena pelapisnya tapi karena si kentangnya itu sendiri.
Perkedel yang mudah hancur bisa disebabkan karena kandungan airnya yang terlalu banyak.
Jadi, perhatikan penyebab perkedel hancur di bawah ini, ya.
1. Menggunakan Sembarang Kentang
Membuat perkedel paling baik menggunakan kentang jenis tes karena kandungan airnya sedikit.
Kandungan air yang sedikit akan membuat kentang lumat jadi lebih padat.
2. Dikukus atau Direbus Setelah Dikupas
Jika kentang direbus, rebus bersama kulitnya.
Jika dikukus, kukus bersama kulitnya dalam keadaan utuh tanpa terpotong.
Cara ini membuat kentang lebih tidak banyak menyerap air.
Sebenarnya, daripada direbus atau kukus, paling baik mematangkan kentang dengan cara digoreng.
Goreng sampai matang lalu lap dengan serbet kertas sampai minyaknya hilang.
3. Mencampur Bahan yang Terlalu Berlemak
Beberapa resep sering menambahkan mentega ke dalam perkedel.
Cara ini bisa dilakukan tapi jangan terlalu banyak karena akan membuat perkedel lebih mudah hancur.
Jangan juga menambahkan daging yang terlalu berlemak.
Apalagi susu cair atau kental manis.
Paling baik, gunakan saja susu bubuk.
4. Telur Terlalu Banyak
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Di dalam adonan perkedel, kita biasanya akan menambahkan telur sebagai pengikat.
Telur juga membuat tekstur perkedel jadi lebih lembut saat dimakan, lo.
Namun, seringkali kita menggunakan telur yang terlalu banyak.
Resep biasanya hanya akan menulis, 1 butir telur utuh, tapi tidak disebutkan beratnya kan?
Bisa jadi, telur yang kita gunakan nyatanya jauh lebih besar.
Nah, kalau kebanyakan telur, perkedel akan jadi lembek dan akhirnya buyar saat digoreng.
Solusinya, timbang telur yang digunakan.
Idealnya, telur putih adalah 30 gram dan kuning telur 20 gram.
Jadi, kalau gunakan telur utuh, maka jumlahnya adalah 50 gram telur.
5. Cara Menggoreng Salah
Selanjutnya, kita perlu perhatikan cara menggorengnya.
Selain dilapisi telur, menggoreng perkedel juga butuh teknik yang tepat.
Jangan menggunakan api yang terlalu kecil.
Api yang kecil membuat proses menggoreng jadi lama.
Selama penggorengan yang lama inilah, perkedel akan jadi pecah.
Jadi, selalu gunakan api sedang dengan minyak yang sudah panas betul saat akan menggoreng perkedel.
Sekarang tahu kan bagaimana memaksimalkan perkedel agar tidak pecah saat digoreng selain melapisinya dengan telur.
Pasti deh, kita jadi lebih pede karena tips ini membuat kita sukses membuat perkedel yang cantik dan tidak pecah.
Masukkan Kentang ke dalam Minyak Goreng Kotor
Ya, kentang ternyata juga bisa membersihkan minyak yang kotor, lo!
Caranya juga gampang banget.
Pertama, kupas dan potong-potong kentang terlebih dahulu.
Kemudian panaskan minyak yang kotor tersebut.
Setelah minyak panas, masukkan kentang dan aduk sambil diputar-putar mengelilingi wajan.
Aduk terus sampai kotoran menempel pada kentang.
Dijamin dalam seketika minyak akan bersih dan bisa dipakai masak kembali.
Mudah bukan?
Selain kentang, kita juga bisa menggunakan kulit pisang, lo.
Bagaimana bisa kulit pisang membersihkan minyak kotor?
Caranya adalah dengan memblender kulit pisang yang sudah dipotong-potong.
Setelah itu, letakkan kulit pisang di atas saringan dan letakkan wadah di bawahnya.
Tuangkan minyak kotor ke atas saringan tersebut dan biarkan sampai minyak turun ke wadah tersebut.
Kulit pisang yang sudah dihaluskan akan memisahkan kotoran dengan minyak.
Tidak sulit kan, menemukan bahan rahasia di atas?
Hanya dalam sekejap, pasti minyak yang kotor bisa kembali bersih dan bisa dipakai masak kembali.
Langsung dicoba saja, yuk!
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR