"Kalau ke PMI kan repot. Harus antre, harus daftar, tes darah dulu, ribet," ujarnya.
Sonny Tulung menuturkan bahwa flebotomi itu bagus untuk pria.
Sebab, pria tak mengalami siklus menstruasi.
"Sehingga kalau kita hidup selama 30 tahun, darah itu saja yang dipakai. Nggak dibuang. Jadi kerja ginjal, lever jadi berat. Ini kan dibuang kayak nguras aquarium," katanya menambahkan.
Melansir dari WebMD, flebotomi merupakan salah satu prosedur laboratorium yang dilakukan untuk mengeluarkan darah dari tubuh dengan cara memasukan jarum ke dalam pembuluh vena.
Daerah yang dipilih untuk pengambilan darah ini kebanyakan adalah area siku karena memiliki ukuran pembuluh vena yang cukup besar.
Dalam prosesnya, darah yang diambil umumnya mulai dari 450-500 mililiter (ml) atau bahkan bisa sampai 1 liter darah, tergantung kondisi orang yang melakukannya.
Bukan tanpa alasan, darah yang dikeluarkan dalam prose flebotomi biasanya memang darah yang bermasalah.
Baik itu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma darah, trombosit (keping darah), atau zat besi sebagai pembentuk sel darah merah.
Selain itu beberapa kondisi seseorang melakukan flebotomi adalah mengalami penyakit kelainan darah seperti polisitemia vera, hemokromatosis, atau porfiria.
Seperti kebanyakan prosedur kesehatan lainnya, flebotomi juga memiliki efek samping saat melakukannya seperti hemoglobin (pusing akibat darah menurun drastis) sampai anemia.
Source | : | GridHEALTH |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR