SajianSedap.com - Keberadaan kutu rambut menjadi permasalahan bagi semua orang sebab susah untuk ditangani.
Penyebab utamanya adalah kebersihan sisir, handuk, sprei , dan lainnya yang tidak terjaga sehingga kutu bersarang dan berkembang biak.
Ketika kutu rambut mulai berkembang semakin banyak ini menimbulkan rasa gatal dan panas yang mengganggu di kulit kepala sehingga perlu digaruk.
Beberapa obat pembunuh kutu rambut juga tidak cukup ampuh, apalagi cukup banyak yang bersarang di rambut.
Baca Juga: 4 Makanan untuk Obat Hilangkan Kutu Rambut, Dijamin Bisa Basmi Seketika sampai ke Telur-telurnya
Sebenarnya, membunuh kutu rambut cukup mudah dan hanya membutuhkan bahan murah yang mudah didapatkan seperti berikut ini.
Selain itu, bahan alami tentu lebih aman untuk digunakan di kepala.
Nah simak bahan alami yang bisa digunakan berikut ini.
Bawang Putih untuk Menghilangkan Kutu Rambut
Dilansir dari TribunJakarta, bawang putih memiliki senyawa sulfur dan bau yang tajam.
Ini yang membuatnya menjadi pengusir alami ketika melawan kutu rambut.
Bahan-bahannya pun mudah diserap kulit kepala.
Selain itu, bawang putih juga melawan jamur dan bakteri pada saat bersamaan.
Caranya haluskan 8 siung bawang putih dan campur dengan 3 sendok makan jus lemon.
Kemudian aplikasikan di kulit kepala dan biarkan selama 20-30 menit.
Setelahnya, bilas dan gunakan sampo untuk membersihkan rambut.
Agar hasilnya maksimal, maka ulangi perawatan ini tiga kali seminggu.
Dilansir dari Kompas.com, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang juga dokter spesialis kulit di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto, dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp.KK, mengatakan, bahan-bahan yang digunakan itu bisa mengganggu kutu.
"Bawang putih dalam jumlah banyak menimbulkan bau yang sangat menyengat apalagi bagi kutu rambut, bisa menyebabkan kutu sulit bernapas, dan akhirnya mati," ujar Oke, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).
Selain itu, kata dia, lemon bersifat asam yang bisa meningkatkan bau yang dihasilkan oleh bawang putih. Lemon juga bersifat mengiritasi kutu maupun kulit telurnya.
Oke menjelaskan, teknik-teknik tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman dulu, ketika belum banyak ditemukan obat-obat kimia.
"Masih relevan kok hingga sekarang. Cuma harus diingat bahwa kulit setiap orang berbeda, ada kemungkinan tetap berisiko terjadi reaksi iritasi maupun alergi meskipun dari bahan alami," kata dia.
Oke menjelaskan, reaksi alergi biasanya timbul pada pemakaian berulang. Sementara, reaksi iritasi bisa terjadi secara langsung.
"Jika pada saat pengaplikasian bahan-bahan tersebut kemudian timbul rasa panas terbakar berarti terjadi reaksi iritasi. Segera bilas hingga bersih," ujar Oke.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Bahan Alami untuk Menghilangkan Kutu Rambut
Masih dilansir dari TribunJakarta, berikut ini bahan alami lain untuk menghilangkan kutu rambut.
1. Minyak Kelapa
Minyak kelapa merupakan bahan anti-parasit dan antibakteri. Gabungan sifatnya ini mampu membasmi kutu dan telur kutu.
Campurkan 6 sendok makan minyak kelapa dengan 1 sendok teh minyak rosemary. Panaskan hingga suhunya hangat dan cukup aman untuk kulit kepala.
Kemudian gosokkan ke rambut dan kulit kepala, pijat perlahan selama beberapa menit. Jika sudah, tutup rambut dengan topi rambut dan biarkan selama 6-8 jam.
Esok harinya, gunakan sisir kutu sebelum membersihkan rambut dengan sampo. Ulangi perawatan ini paling tidak 3 kali seminggu agar hasilnya maksimal.
2. Minyak Kayu Putih
Minyak kayu putih alias eucalyptus oilternyata memiliki sifat antimikroba dan antijamur yang bisa mengusir kutu rambut.
Tidak hanya itu, minyak kayu putih juga dipercaya bisa menstimulasi folikel rambut, meningkatkan kesehatan rambut, merangsang pertumbuhan rambut, hingga mengobati kulit kepala gatal.
Namun jangan langsung mengoleskan minyak kayu putih ke rambut.
Campurkan dulu minyak kayu putih dengan minyak zaitun, sebelum mengoleskannya ke rambut secara menyeluruh.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | TribunJakarta.com,Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR