SajianSedap.com - Siapa yang suka banget jajan telur gulung ?
Walau harganya murah, nyatanya telur gulung makin murah kalau kita buat di rumah sendiri, lo.
Soalnya bahannya sederhana sehingga modalnya pun jadi kecil banget.
Tapi, bikin telur gulung memang punya triknya sendiri dan tak boleh sembarangan.
Bahkan, adonan telur harus ditambahkan 1 bahan ini supaya hasilnya bisa sempurna.
Yuk, kita simak.
1. Adonan Telur Ditambah Air
Ya, pedagang membuat adonan telur gulung dengan menambahkan sedikit air.
Tujuannya sih tentu saja untuk pengiritan karena adonan telur jadi tambah banyak.
Tapi, trik ini sebenarnya bisa bikin telur gulung jadi lebih tidak mudah kering.
Hasilnya, telur gulung lebih mudah menempel di tusukan sate.
2. Pakai Bumbu Kaldu Ayam
Anda merasakan kalau telur gulung punya rasa yang super gurih?
Ternyata, para pedagang cuma menambahkan bubuk kaldu ayam dalam jumlah banyak.
Tentu saja, rasanya jadi super gurih dan enak, kan?
Nah, kita pun bisa menambahkannya jika mau.
3. Minyak Harus Banyak
Syarat utama membuat telur gulung adalah minyak yang banyak.
Minyak yang banyak akan membuat telur bisa mengembang dan rasanya jadi lebih enak.
4. Tuang Dari Adonan dari Jauh
Jadi, gimana cara membuat telur gulung sendiri?
Pertama, panaskan minyak sampai panas betul, lalu kecilkan api.
Tuang adonan telur dari jarak agak jauh agar bisa mengembang.
Seketika telur akan berbusa, segera masukkan tusukkan gigi dan gulung sampai habis.
Jangan lupa, penyet-penyet di pinggir wajan agar padat dan minyaknya berkurang.
Kalau Makan Telur 1 Butir Setiap Hari
Kontroversi tentang aman tidaknya konsumsi telur bagi orang yang punya kadar kolesterol tinggi tampaknya akan mencapai kesimpulan.
Para ahli menegaskan, makan telur sebutir setiap hari aman.
Tim peneliti dari Populatioan Health Research Institute (PHRI) menyimpulkan, konsumsi telur sebutir setiap hari tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan jantung.
Makan telur dalam jumlah moderat, yaitu satu butir sehari, juga disebutkan aman untuk penderita diabetes dan tidak akan meningkatkan kadar kolesterol.
Kesimpulan ini dihasilkan dari analisis terhadap tiga penelitian berskala besar yang dilakukan di banyak negara secara jangka panjang.
"Asupan telur dalam jumlah sedang, yaitu satu butir sehari, bagi kebanyakan orang, tidak akan meningkatkan risiko penyakit jantung atau kematian, bahkan pada orang yang punya riwayat penyakit kardiovaskular atau diabetes," kata Mehshid Dehghan, peneliti.
Ia juga mengatakan, tidak ada kaitan antara konsumsi telur dengan kadar kolesterol.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap populasi di 50 negara dari 6 benua tersebut dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Penelitian sebelumnya menyebutkan, walau telur merupakan sumber makanan bernutrisi yang murah, tetapi disarankan untuk membatasi asupannya tiga kali dalam seminggu.
Dijelaskan oleh peneliti dan direktur PHRI Salim Yusuf, studi-studi sebelumnya tentang asupan telur dan penyakit bersifat kontradiksi.
"Ini karena kebanyakan penelitian itu berskala kecil atau sedang, dan tidak melibatkan jumlah responden yang luas dari berbagai negara," kata Yusuf.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR