SajianSedap.com - Salak jadi salah satu buah tropis yang hanya bisa ditemukan di beberapa negara, khususnya Indonesia.
Bahkan, di Indonesia saja juga, tidak sembarang wilayah bisa ditanami salak.
Salah satu wilayah yang terkenal akan salah diantaranya adalah Bali, Yogyakarta dan Sumatra.
Tak heran jika salak kerap diburu saat musim panen tiba.
Namun, selain dikonsumsi buahnya, manfaat salak ternyata juga ada pada kulitnya lho.
Bahkan, kulit salak bisa membantu mengatasi diabates.
Manfaat Kulit Salak
Selain dagingnya yang dimakan, kulit salak rupanya memiliki manfaat yang tak disangka-sangka.
Ya, kulit salah mampu membantu mengatasi penyakit diabetes melitus.
Diabetes mellitus yang paling banyak diderita masyarakat saat ini adalah diabetes mellitus tipe 2.
Diabetes tipe ini tidak disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah melainkan akibat kelainan dari metabolisme.
Yakni meningkatnya kadar glukosa dalam darah akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan glukosa.
Urgensi pengobatan penyakit diabetes mellitus ini mendorong salah satu mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Dea Nurafifah, mahasiswa dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) melakukan penelitian.
Dia fokus meneliti khasiat ekstrak kulit salak Manonjaya sebagai bahan antidiabetes serta menentukan aktivitas antidiabetesnya.
Dea melakukan riset di bawah bimbingan dari Dr Dra Eti Rohaeti dan Dr Irmanida Batubara, MSi.
Dea menerangkan bahwa berdasarkan hasil uji fitokimia pada kulit dan daging, buah salak mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, hidrokuinon, steroid, dan tannin serta beberapa jenis salak tertentu yang mengandung saponin.
"Jadi sebelumnya telah dilaporkan mengenai jenis senyawa aktif yang berperan sebagai antidiabetes pada ekstrak kulit buah salak Manonjaya dan profil senyawa aktifnya," ungkap Dea.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Selanjutnya, diperlukan analisis lebih lanjut mengenai aktivitas antidiabetes ekstrak kulit buah salak Manonjaya secara in vivo dengan menggunakan ikan zebra sebagai hewan model.
Awalnya, ide ini terinspirasi oleh kebiasaan masyarakat Jawa Barat yang biasa merebus kulit salak.
kemudian air rebusan kulit salak itu dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Hal ini mendorong rasa keingintahuannya untuk meneliti senyawa apa yang terkandung dalam kulit salak yang dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Mengapa Dea menggunakan hewan model berupa ikan zebra karena ikan ini memiliki beberapa keunggulan yakni ukuran tubuhnya yang kecil, kemampuan reproduksinya tinggi, serta memiliki embrio yang transparan dan mampu menyerap bahan-bahan larut air.
"Saya menggunakan ikan zebra dalam penelitian ini karena terdapat kesamaan genetik dan psikologi pada ikan zebra dan mamalia. Selain itu ikan zebra juga memiliki fisiologi berbasis sistem insulin mamalia,” tambahnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dea, aktivitas antidiabetes menggunakan ikan zebra menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah salak Manonjaya dari ekstrak kasar etanol dan fraksil etil asetat dapat menurunkan kadar gula darah ikan zebra yang diinduksi dengan aloksan.
Cara Buat Teh Kulit Salak
Dalam sebuah penelitian, ekstrak kulit salak memiliki kandungan simplicia dan cinamic acid yang berperan dalam menurunkan kadar gula.
Sehingga hal ini sangat baik untuk dikonsumsi oleh para penderita diabetes.
Untuk cara mengkonsumsinya, Anda bisa mengolah kulit salak menjadi teh.
Cara membuat teh kulit salak obat rumahan anti diabetes sangatlah mudah dan praktis.
Bilas sekitar 100 gram kulit salak hingga bersih dan tak meninggalkan kotoran.
Rebus dalam panci dengan menambahkan air sebanyak 1 liter.
Gunakan api kecil dan tunggu hingga rebusan kulit salak itu mendidih.
Jika sudah mendidih, saring teh kulit salak kemudian minum airnya setidaknya 1 liter per hari.
Jika Anda rutin melakukan hal ini, dijamin Anda akan terbebas dari resiko penyakit diabetes.
Namun Anda perlu memperhatikan bahwa air rebusan kulit salak harus dihabiskan saat itu juga agar kandungannya tak hilang.
Sehingga akan lebih baik jika satu kali buat untuk satu kali konsumsi.
Tentu selain kulitnya, daging buah salak juga memiliki khasiat.
Lalu apa saja yang Anda dapat jika mengonsumsi salah.
Manfaat Daging Buah Salak
1. Baik untuk kesehatan mata
Kandungan beta karoten buah salak bisa membantu menjaga kesehatan mata dan juga pada pasien rabun jauh.
Selain itu, kandungan beta karoten tersebut bisa memperlambat katarak dan menyehatkan penglihatan kita.
Jadi, jika ingin mata kita selalu sehat, cobalah mengonsumsi salak lebih rajin. Apalagi, dikonsumsi bersama mangga dan semangka yang juga baik untuk mata.
2. Meningkatkan kesehatan tubuh
Karena banyak mengandung antioksidan, buah salak juga bisa meningkatkan kesehatan tubuh, lo.
Kandungan vitamin dan mineralnya juga baik untuk fungsi organ-organ tubuh. Sehingga tubuh kita mudah diperbaiki dan segera pulih jika sedang sakit.
3. Meningkatkan energi
Selain meningkatkan kesehatan tubuh, buah salak juga meningkatkan energi.
Hal ini karena buah salak dapat memicu metabolisme tubuh untuk meningkatkan energi.
Dengan begitu, teman-teman pun lebih bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.
4. Menjaga kesehatan kardiovaskular
Agar kesehatan jantung dan pembuluh darah kita selalu sehat, kita bisa rajin mengonsumsi buah salak, kok.
Hal ini karena kandungan kalium pada salak bisa membantu menurunkan tekanan darah. Akibatnya, pembuluh darah pun jadi lebih rileks dan jantung lebih sehat.
5. Melawan gangguan pencernaan
Karena kandungan serat dan vitaminnya, buah salak juga menyehatkan perutmu.
Jika rutin mengonsumsi buah salak, kita tidak lagi kesulitan buang air besar, merasa kembung, diare, atau gangguan pencernaan lainnya.
Jadi, ketika teman-teman perutnya tidak nyaman, cobalah meringankannya dengan mengonsumsi buah salak.
6. Menguatkan ingatan
Kandungan potasium, beta karoten, dan pektin yang tinggi dalam buah salak, bisa melancarkan aliran darah ke otak.
Dengan begitu, bisa membuat kemampuan daya ingat kita meningkat dan bertahan lebih lama.
Kerusakan saraf-saraf di otak pun dapat dipulihkan dan mengurangi paparan radikal bebas yang ada di otak.
Oleh karena itu, kita akan terhindar dari penyakit kepikunan pada masa tua nanti.
Source | : | sajiansedap.com,bobo.id |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR