SajianSedap.com - Pernah mendengar bunga wijaya kusuma?
Barangkali bunga ini memang sedikit asing di telinga masyarakat awam pada umumnya.
Bunga wijaya kusuma memang bukan bunga yang mekar sembarangan.
Hanya sekali mekar, wijaya kusuma hanya membuka kelopaknya di tengah malam.
Bahkan ia hanya mekar sekali kemudian layu.
Namun siapa sangka selain bunganya yang unik, ternyata daunnya punya khasiat untuk mengobati TB.
Lalu bagaimana cara mengonsumsinya?
Manfaat Daun Bunga Wijaya Kusuma
Salah satu khasiat yang bisa didapat dari bunga ini adalah membantu mempercepat penyembuhan TBC (tuberkulosis).
Diketahui satu-satunya jalan untuk menyembuhkan penyakit ini adalah dengan rutin minum obat TBC setidaknya kurang lebih 6-9 bulan.
Dijelaskan laman nhs.uk, obat yang digunakan tergantung dari jenis infeksi, usia, tingkat keparahan, sampai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Nah, bunga wijaya kusuma ini dapat membantu menyembuhkan TBC dalam mempercepat penyembuhan penyakit infeksi tersebut.
Untuk mendapatka khasiatnya itu, kita bisa membuat bunga tersebut sebagai air rebusan daun wijaya kusama.
Bagi yang awam mengenai bunga wijaya kusuma, bunga ini merupakan tanaman bunga asal Venezuela, Amerika Selatan, yang telah berkembang ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, bunga wijaya kusuma kerap dianggap sebagai tanaman yang berbau mistis.
Dalam mitologi Jawa, tanaman bunga ini dianggap sakti dan dapat menghidupkan orang mati.
Untuk membuat air rebusan daun wijaya kusuma cukup mudah.
Bahan :
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Rebus tiga sampai lima kuntum bunga wijaya kusuma tadi ke dalam 800 milileter air.
Selanjutnya, tambahkan gel lidah buaya yang telah dikupas sebanyak 75 gram serta gula sebanyak 15 gram.
Setelah mendidih dan dirasa sudah matang, saring air rebusan bunga wijaya kusuma dan lidah buaya.
Anda minum air rebusan tersebut selagi hangat.
Untuk hasil terbaik, minum air rebusan ini secara rutin setiap hari.
Anda sangat disarankan untuk mendapatkan pertolongan medis untuk mengobati tuberkulosis, namun mengkonsumsi makanan yang kandungannya baik untuk memberantas TBC dapat membantu proses penyembuhan.
Selain daun bunga wijaya kusuma, beberapa makanan juga disarankan unutk dikonsumsi selama masa penyembuhan TBC.
1. Yoghurt
Siapkan 1 mangkok yoghurt probiotik dalam menu makan harian.
Yoghurt mengandung probiotik yang berfungsi untuk menteralkan bakteri.
Probiotik dalam yoghurt membantu menghambat pertumbuhan M. Tuberculosis dalam tubuh.
2. Bawang putih
Dalam bawang putih terdapat senyawa disebut allicin yang memiliki sifat antimikroba.
Allicin ini bisa menghambat proliferasi atau perkembangan sel bakteri tuberkulosis yang berjalan dengan cepat.
Metodenya, tambahkan satu hingga dua sendok teh bawang putih yang sudah di cincang dalam menu makanmu, atau langsung memakannya jika bisa menahan rasanya.
3. Jus jeruk
Minumlah jus jeruk dua kali sehari, yang dicampurkan dengan sedikit garam dan madu sebanyak dua kali sehari saat masa pemulihan.
4. Lada hitam
Intinya, piperine dalam lada hitam memaksimalkan kerja obat yang diminum untuk melawan bakteri tuberkulosis.
Metodenya, gorenglah lada hitam dalam mentega sehat lalu dihancurkan hingga menjadi bubuk.
Tambahkan sedikit madu dan lemon, lalu bentuk seperti bentuk adonan.
Konsumsilah setengah sendok teh ramuan ini setiap beberapa jam sekali.
5. Srikaya
Srikaya menjadi obat terbaik untuk menyembuhkan tuberkulosis menurut metode kesehatan Ayurvedic.
Srikaya memiliki sifat peremajaan, mirip dengan obat anti tubular yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis.
Metode penyiapannya siapkan 2 buah srikaya, 25 kismis tanpa biji, air dan gula.
Campurkan ekstrak buah srikaya dan 25 kismis biji lalu dididihkan selama 10 menit dengan air.
Saring campurannya dan tambahkan sedikit gula, konsumsi satu sendok teh adonan ini dua kali sehari.
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul Air Rebusan Daun Wijaya Kusuma Baik Dikonsumsi Secara Rutin, Bisa Percepat Penyembuhan TBC
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR