Sajiansedap.com - Apakah anda sudah menerapkan pola hidup sehat selama ini?
Jika belum, maka mulai sekarang harus anda terapkan agar tidak membahayakan kesehatan anda kedepannya.
Karena jika terus salah dalam menerapkan pola hidup penyakit berbahaya bisa mengancam loh.
Salah satunya adalah kanker payudara.
Selain pola hidup, makanan yang menjadi asupan pertama dalam tubuh juga harus mulai diperhatikan.
Diketahui bahwa kanker payudara adalah kanker yang paling mematikan, berdampak pada 2,1 juta wanita setiap tahun.
Pada tahun 2018 diperkirakan 627.000 wanita meninggal dunia karena kanker payudara, menyumbang sekitar 15 persen kasus kematian karena kanker pada wanita.
Sementara risiko kanker payudara dapat diturunkan jika kita menjaga diet dan menghindari makanan yang dapat memicu kanker payudara.
Nah, berikut ini beberapa makanan yang dapat memicu kanker payudara seperti dikutip dari Eat This, Not That! dan Prevent Breast Cancer.
Makanan Penyebab Kanker Payudara
1. Alkohol
Terlalu banyak minum alkohol tidak hanya dapat meningkatkan risiko gagal jantung dan stroke, tapi juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Sebuah studi tahun 2015 dalam International Journal of Cancer melibatkan lebih dari 300.000 wanita menemukan bahwa risiko rata-rata seorang wanita didiagnosis dengan kanker payudara meningkat sebesar 4 persen dengan setiap tambahan minuman sehari.
Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin lama seorang wanita minum selama hidupnya, semakin besar risikonya terhadap kanker payudara — terutama jika dia mulai minum sebelum kehamilan pertamanya.
2. Makanan Kaleng
Lapisan kaleng, bisphenol-A, (BPA), telah dikaitkan dengan kanker payudara.
Karena BPA adalah estrogen sintetik, yang berarti meniru hormon Anda, itu dapat mengganggu sistem hormon Anda.
Bahkan, sebuah laporan tahun 2012 yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menyarankan bahwa BPA mampu mempromosikan pertumbuhan sel kanker payudara manusia di laboratorium.
3. Lemak Jenuh
Lemak jenuh kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit, salah satunya kanker.
Sebuah meta-analisis 2015 dari 52 studi yang diterbitkan dalam jurnal Medicine melaporkan bahwa wanita pascamenopause dengan asupan lemak jenuh tinggi meningkatkan risiko kanker payudara lebih dari 30 persen dibandingkan dengan mereka yang makan paling sedikit.
4. Makanan Hangus
Saat Anda memasak atau memanggang makanan -terutama daging dan ikan- pada suhu tinggi untuk jangka waktu yang lama, proses memasak dapat mengubah protein makanan menjadi senyawa karsinogenik yang dikenal sebagai heterosiklik amina (HCA).
Satu studi yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa wanita yang makan daging yang baik memiliki risiko 4,62 kali lebih tinggi daripada wanita yang makan dalam jumlah yang sama dengan daging yang dimasak langka atau sedang.
5. Minuman bersoda
Sebuah laporan yang diterbitkan di The Times mengklaim bahwa perempuan yang mengkonsumsi minuman bersoda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Studi ini menunjukkan bahwa kadar gula yang tinggi dari minuman adalah faktor kunci yang diperkirakan dapat berperan dalam peningkatan risiko kanker payudara.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Dr Michelle Harvie, ahli diet penelitian di Genesis Breast Cancer Prevention, mengatakan, “Penelitian ini mendukung apa yang sudah kita ketahui tentang diet tinggi kalori,
penambahan berat badan dan kanker payudara."
Jangan Masak Ikan dengan Cara Seperti Ini
Ibu-ibu pasti suka mengolah ikan dengan cara digoreng bukan?
Tapi tahukah Anda kalau masak ikan dengan cara digoreng ternyata bisa menimbulkan bahaya untuk seisi rumah?
Mengutip dari Kompas.com, masak ikan dengan cara digoreng ternyata tidak baik untuk kesehatan kita. Baik itu pan-frying atau pun deep-frying.
Deep-frying adalah teknik menggoreng ikan menggunakan jumlah minyak yang sangat banyak sampai ikan terendam.
Sementara pan-frying adalah teknik menggoreng ikan menggunakan lebih sedikit minyak pada wajan.
Selama proses menggoreng dengan kedua metode tersebut, ikan akan menyerap lemak dalam minyak tersebut.
Sehingga meningkatkan jumlah kalori di dalamnya dan mengubah jenis lemak yang terkandung.
Memasak ikan dalam minyak sayur misalnya, yang mengandung jumlah asam lemak omega 6 dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan kandungan omega 6 inflamasi.
Tak cuma itu, suhu tinggi yang digunakan saat menggoreng juga bisa merusak asam lemak omega 3 jauh lebih parah daripada metode memasak lainnya.
Dalam salah satu penelitian, menunjukkan bahwa menggoreng ikan tuna bisa menurunkan jumlah asam lemak omega 3 sebanyak 70-85 persen.
Maka dari itu, sebaiknya jangan lagi masak ikan dengan cara digoreng.
Ada banyak cara mengolah ikan selain digoreng.
Misalnya, olahan pepes, pangek, asam padeh, arsik, naniura, bakar bungkus daun, kuah ikan asam, kapurung, gulai, pindang, kari, singang, otak-otak, tekwan, dan masih banyak lagi.
Tapi untuk sesekali, Anda boleh masak ikan dengan cara digoreng, hanya saaja jangan dilakukan setiap hari.
Timun untuk Mengencangkan Payudara
Timun memang dikenal sebagai sayuran yang memiliki berbagai manfaat.
Salah satunya yaitu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Namun manfaatnya tak hanya itu saja.
Dilansir dari Premium Times, timun ternyata bisa digunakan untuk mengencangkan payudara.
Caranya juga mudah sekali.
Anda dapat menggiling dan memblender satu mentimun.
Setelah itu tambahkan secangkir air bersih dan krim alami dengan kuning telur atau putih telur.
Kedua bahan tersebut baik untuk payudara yang kendur karena sifatnya yang astringen dan bergizi.
Setelah Anda selesai mencampurnya, dinginkan dan oleskan pada payudara Anda nanti.
Saat Anda menerapkannya, biarkan campuran di payudara Anda selama sekitar setengah jam dan kemudian bilas dengan air dingin.
Ini akan membantu mengencangkan otot payudara Anda.
Pastikan Anda melakukannya seminggu sekali untuk membantu memperkuat jaringan payudara.
Artikel ini pernah tayang di Intisari online dengan judul Sebaiknya Mulai Dikurangi, Ini Jenis Makanan dan Minuman Pemicu Kanker Payudara
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | intisari |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR