SajianSedap.com - Selama ini kita tahu kalau salmon dianggap sebagai ikan yang paling bergizi.
Makanya, ikan salmon selalu dijadikan primadona selama tumbuh kembang anak.
Tapi ternyata, ada ikan asal Indonesia yang harganya juga tak masuk akal, lo.
Ikan ini berasal dari Banyumas.
Bahkan, ikan ini dibandrol harga tak masuk akal sampai Rp. 1 Juta per kilo.
Wah, kita intip faktanya, yuk.
Ikan Dewa Jadi Primadona
Ya, ikan berharga fantastis ini adalah ikan dewa.
Ikan yang memiliki nama latin Tor soro ini diyakini dapat membawa keberuntungan.
Harganya pun terbilang fantastis.
Untuk ikan dengan berat 1 kilogram di pusat budidaya ikan dewa, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dijual dengan harga Rp 1 juta.
Ikan dengan nama lokal tambra atau lempon ini banyak dikonsumsi pada saat perayaan Imlek.
Hewan itu juga kerap menjadi hiasan di dalam akuarium karena memiliki bentuk yang indah.
Pemilik budidaya ikan dewa di Kabupaten Banyumas Muhamad Kurniawan mengatakan, beberapa kalangan menganggap binatang tersebut punya energi positif.
Bahkan tidak sedikit yang mensakralkan.
"Historisnya ikan ini memiliki strata sosial yang tinggi, konon dulu ikan ini dikonsumsi oleh para raja. Ikan ini juga ada reliefnya di Candi Borobudur," kata Iwang, sapaan akrab Muhamad Setiawan saat ditemui, Selasa (21/1/2020).
Menurut Iwang, harga ikan dewa melambung tinggi karena budidayanya cukup sulit.
Proses pemijahan ikan tersebut memerlukan perlakuan khusus dibanding ikan pada umumnya.
"Saya melakukan budidaya sejak 2008. Ukuran ikan terbesar bisa sampai 12 kilogram, tapi sudah mati. Ikan ini memiliki habitat di perairan yang deras," ujar Iwang.
Terlepas dari berbagai mitos yang diyakini, kata Iwang, ikan dewa juga memiliki kandungan omega 3 tinggi.
Salah satu pekerja Kholil mengatakan, menjelang Imlek banyak permintaan ikan dewa dari berbagai kota.
Pengiriman dilakukan sejak sebulan sebelum Imlek.
"Imlek biasanya banyak, kalau bulan sebelumnya omset Rp 75 juta per bulan, menjelang Imlek bisa sampai Rp 100 juta. Pengiriman ke Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Ciamis, Padang, kirim ke Malaysia dulu juga pernah, kalau ke Bogor kirim rutin," kata Kholil.
Ikan dewa yang dikirim mulai dari ukuran kecil untuk pembenihan dan ukuran besar untuk dikonsumsi.
Kholil mengatakan, ikan dewa yang dikonsumsi biasanya dimasak menjadi sop atau pepes.
"Kalau digoreng enggak enak, ya seperti ikan-ikan lainnya. Lebih enak kalau disop atau dipepes, rasanya beda dengan ikan lainnya," ujar Kholil.
Ikan Gabus Juga Dijual Mahal di Luar Negeri
Kita tentunya masih ingat dengan Ani Yudhoyono dan Sutopo Purwo Nugroho yang sempat berjuang menghadapi kanker darah atau leukimia, bukan?
Sebagai sesama penyintas kanker, Sutopo sempat memahami betul apa yang saat ini dirasakan Ani Yudhoyono.
Karena itulah Sutopo mengirimkan doanya saat dirinya sedang menjalani kemoterapi ke-8 di RSPAD Jakarta.
"Sengaja saya mengirimkan doa untuk kesembuhan Ibu Ani SBY dari sakit kanker darah. Saat ini beliau sedang dirawat di NUS Hospital Singapore," kata Sutopo dalam video berdurasi 57 detik, Kamis (14/2/2019).
Menurutnya, kanker mengajarkan agar manusia agar lebih meningkatkan kualitas hidupnya lebih baik.
"Sakit kanker berarti kualitas hidup harus lebih baik. Jaga pola makan. Bagaimana caranya? Hindari makanan yang disukai kanker, seperti gula."
Untuk menghindari efek buruk kemoterapi, Sutopo pun memberikan resepnya.
"Untuk mengurangi efek kemoterapi itu, perbanyak minum jus buah naga, bit dan buah lainnya. Minum air putih yang banyak untuk melarutkan cairan kemo di tubuh. Makan ikan gabus atau yang protein tinggi. Minum penambah nafsu makan. Coba untuk meditasi untuk menenangkan hati," tulisnya dalam akun instagramnya.
Namun, ternyata ikan gabus bukan hanya baik untuk penderita kanker, loh.
Masih banyak manfaat ikan gabus lainnya untuk tubuh
Bahkan, khasiat ikan gabus ini juga sudah sampai ke telinga warga Singapura.
Yang jadi incaran adalah ikan betutu yang sering disebut sebagai ikan gabus malas atau bloso ternyata memiliki nilai jual yang tinggi hingga diekspor ke Singapura, Malaysia dan lainnya.
Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SKIPM) dan Keamanan Palembang, Sugeng Prayogo mengatakan di luar negeri ikan betutu bisa berharga sangat mahal.
Ikan betutu bisa mencapai harga lebih dari Rp 100 ribu per kilogram nya.
“Banyak yang dari luar negeri melirik ikan ini untuk dikonsumsi, memang sifatnya pemalas tapi mahal,” jelasnya, Jumat (15/2/2019).
Selain berharga mahal, ikan ini juga dipercaya mengandung beberapa khasiat yang baik bagi kesehatan.
Diantaranya yakni untuk merawat kecantikan, menambah vitalitas dan penyembuh bekas luka karena kandungan albumin yang tinggi.
“Ikan ini sekarang menjadi buruan untuk di ekspor keluar negeri,” ujarnya singkat.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR