SajianSedap.com - Serangan jantung masih jadi penyakit paling mematikan.
Selain kanker, serangan jantung juga jadi pembunuh paling berbahaya dan kerap dikenal sebagai silent killer.
Bukan hanya masyarakat, para public figure hingga atlet banyak yang terenggut akibat serangan jantung.
Pola hidup sehat tidak cukup, makanan yang dikonsumsi juga menghindari tubuh dari serangan jantung.
Tak hanya menghindari makanan tidak sehat tapi juga menjauhi cara masak yang salah.
Seperti masak rendang dengan cara ini bisa jadi penyebab utama serangan jantung.
Kesalahan Saat Masak Rendang
Biasanya, saat masak rendang, Ibu akan masak dalam jumlah sangat banyak.
Bukan sekilo, tapi bisa dua kilo sekaligus.
Kenapa?
Karena masak rendang butuh waktu yang sangat lama dan kesabaran yang panjang.
Makanya, mending masak banyak sekaligus supaya bisa dipanaskan lagi sampai beberapa hari kedepan.
Dilansir dari Tribunnews.com, ketika hendak disajikan, rendang pun biasanya lebih dulu dipanaskan di atas api dengan maksud membuatnya kembali nikmat.
Proses pemanasan bahkan bisa dilakukan beberapa kali atau secara berulang-ulang menyesuaikan dengan kondisi maupun ketersediaan rendang.
Proses pemanasan kerap kali baru akan dihentikan apabila kedua makanan itu basi atau mau habis.
Padahal hal tersebut tidak baik untuk kesehatan.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Bahaya Memanaskan Santan
Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., menjelaskan alasannya.
Menurut dia, rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan.
Hal inilah yang membuat rendang tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.
Dia menerangkan, santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik.
Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatka pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung"
“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista saat diwawancara Kompas.com, Selasa (19/5/2020).
Santan tak boleh juga dimasak terlalu lama Selain itu, dia menganjurkan, memasak makanan yang mengandung santan sebaiknya jangan terlalu lama.
Sama halnya dengan memasak berulang kali, memasak santan terlalu lama bisa juga menjadikan santan tersebut menjadi sumber lemak jenuh.
“Santan sebaiknya dimasukkan terakhir (ke panci atau wajan) atau yang terpenting jangan dibiarkan terlalu lama di panas,” jelas dia.
Rista memaklumi banyak orang pernah memanaskan rendang, terutama saat Lebaran tiba.
Hal itu dilakukan untuk mencegah tindakan mubazir karena membuang makanan.
Dia berpendapat, dalam sebulan, boleh saja memakan rendang yang dipanaskan maksimal sebanyak 3 kali.
Namun, konsumsi makanan tersebut sebaiknya tetap dibarengi dengan makanan kaya nutrisi seperti buah dan sayur.
“Saya rasa banyak orang pernah mengalaminya (makan rendang yang dipanaskan beberapa kali). Ini masih boleh tapi frekuensinya dijaga sekitar 2-3 kali per bulan saja.
Namun, jelas akan lebih baik jika masakan bersantan tak dipanaskan,” jelas dia.
KOMENTAR