SajianSedap.com - Tak terasa, 2 tahun sudah Agung Hercules meninggal dunia untuk selama-lamanya.
Artis kawakan ini diketahui meninggal dunia pada tahun 2019 lalu setelah berjuang melawan kanker otak yang menggerogoti tubuhnya.
Agung sebelumnya juga sudah melakukan pengobatan di RS sampai operasi untuk mengobati penyakitnya.
Namun, nasib berkata lain.
Nah, belajar dari meninggalnya Agung Hercules, kita pun harus tahu gejala kanker otak yang suka disepelekan ini.
Yuk segera simak.
Gejala Awal Kanker Otak
Bisa dialami oleh banyak orang, gejala kanker otak tak boleh disepelekan!
Tanda-tanda awal kanker otak ternyata bisa berawal dari kondisi yang sering kita rasakan ini.
Maka dari itu, jangan sepelekan tanda-tanda awal kanker otak seperti berikut ini:
1. Sakit Kepala
Sakit kepala merupakan ciri-ciri kanker otak yang paling umum, sebanyak 38 orang dari 50 responden atau sekitar 76 persen mengalami gejala ini.
Namun tentu sakit kepala kebanyakan bukan disebabkan oleh kanker otak, melainkan sakit kepala umum yang bisa terjadi pada siapa saja.
Bagaimana ciri-ciri sakit kepala kanker otak?
Dikutip dari CNN, Dr. Santiago Medina, co-director Department Radiology divisi Neuroradiology di Rumah sakit anak Miami mengatakan bahwa 4.000 anak-anak yang menderita sakit kepala, satu di antaranya menderita kanker otak (CNN., Elizabeth Cohen, When a headache really is a brain tumor, 7 April 2011. Diakses 03 November 2014).
Sakit kepala karena tumor otak sangat jarang ‘berdiri sendiri’, ia biasanya diikuti oleh gejala lain seperti mual, muntah, dan pusing.
Tak jarang gejala lain yang lebih ekstrem seperti kejang-kejang, kesulitan bicara, dan masalah penglihatan mengiringi sakit kepala karena kanker otak.
Biasanya, sakit kepala yang menjadi gejala kanker otak akan terus menjadi-jadi seiring waktu, minggu demi minggu, bulan demi bulan.
Sebaiknya kita memeriksakan masalah tersebut secepatnya dengan dokter yang berkompeten.
2. Perubahan Mental
Sebanyak 32 dari 50 peserta penderita kanker atau tumor otak yang diteliti mengalami perubahan mental drastis setelah mengidap kanker ini.
Tumor menyebabkan fungsi otak tidak berjalan normal atau maksimal yang berdampak pada kesehatan mental.
Ciri-Ciri Perubahan Mental Karena Kanker Otak
- Kehilangan memori
- Gangguan konsentrasi
- Masalah dengan penalaran
- Perubahan kepribadian dan perilaku
- Peningkatan intensitas tidur
Jika kita mengalami perubahan mental drastis dan diiringi beberapa tanda yang berbahaya lainnya sebaiknya segera pergi ke dokter untuk melakukan tes pemeriksaan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
3. Muntah-muntah
Penelitian yang dilakukan oleh BSMMU mendapati 26 dari 50 penderita tumor otak mengalami gejala muntah (sekitar 52 persen).
Karakteristik muntah yang menjurus pada kanker otak adalah terjadi pada pagi hari tanpa adanya mual, terlebih jika diikuti tanda lainnya seperti sakit kepala.
Ciri-ciri Muntah karena kanker otak:
- Terjadi secara tiba-tiba tanpa penyakit tertentu sebelumnya
- Cairan muntah tidak normal (berwarna agak hijau)
- Terjadi bersamaan dengan sakit kepala.
4. Gangguan Penglihatan
Sebanyak 23 dari 50 peserta penelitian yang mengidap tumor otak mengalami gangguan penglihatan, artinya 46 persen dari penderita kanker otak mengalami hal ini.
Apa saja gangguan penglihatan yang dapat kita katakan sebagai ciri-ciri kanker otak?
- Melihat lampu seperti berkedip
- Penglihatan kabur
- Hanya mampu melihat lurus ke depan
- ‘Kehilangan’ teks ketika membaca
- Gangguan mata lainnya yang tidak lazim anda alami.
Gangguan penglihatan disebabkan oleh adanya saraf mata yang terganggu karena tumor otak.
Hal ini juga tergantung lokasi dari kanker otak tersebut.
5. Kesulitan Saat Bergerak
21 dari 50 penderita kanker otak yang diteliti mengalami kesulitan saat bergerak, artinya 42 persen terjadi pada penderita kanker otak.
Tumor pada otak tentu akan membatasi fungsi otak normal manusia, salah satunya adalah sebagai motor penggerak tubuh.
Bagaimana contohnya?
- Seorang dengan tumor di otaknya akan mengalami kesulitan dalam bergerak di salah satu sisi tubuhnya.
- Berjalan tidak seimbang/kehilangan keseimbangan
- Sering tersandung atau bersandar di dinding ketika berjalan
- Sulit berkoordinasi ketika bergerak
Penyebab
Kesulitan bergerak merupakan akibat dari rusaknya saraf akibat kanker otak, otak adalah motor penggerak dan pengontrol organ tubuh lainnya, kerusakan akan membuat anda susah bergerak.
6. Kejang-Kejang
Cukup banyak yang mengalami kejang-kejang ketika terkena kanker otak, setidaknya 21 dari 50 peserta mengalami hal ini (36 persen).
Kejang-kejang ini terjadi karena aktivitas motorik pada otak tidak normal.
Berikut beberapa karakteristik kejang pada penderita kanker otak
- Serangan terjadi mendadak (tanpa tanda)
- Diikuti kehilangan kesadaran pada tubuh dan kontraksi otot
- Kehilangan kontrol fungsi tubuh
- Menggigit lidah
- Tidak bernafas jangka pendek (30 detik), menjadi biru kehitaman
- Durasi kejang pendek 2-3 menit
7. Kebutaan
Sebanyak 10 responden dari 50 mengalami kebutaan ketika mengalami kanker otak, setidaknya ada 20 persen dari mereka yang mengalami ciri-ciri ini.
Kebutaan merupakan ciri-ciri kanker otak stadium lanjut ketika sebagian besar tumor telah menjalar hingga mengganggu bagian mata.
8. Demensia
Penelitian ini memang salah satu yang cukup mengejutkan di mana demensia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kelainan pada otak.
Setidaknya ada 14 persen atau 7 dari 50 orang yang menderita tumor otak mengalami gejala ini.
9. Ketidaksadaran
Ketidaksadaran dialami setidaknya 14 perseb atau 7 dari 50 penderita tumor otak, gejala ini adalah efek lanjut atau kronis dari tumor otak jika telah mencapai stadium lanjut.
Tumor yang menjalar di otak jika semakin besar akan membuat anda kehilangan kesadaran, lupa, dan ketidaktahuan mengenai lingkungan dan kejadian sekitar.
10. Gangguan Kesadaran
Gangguan kesadaran ini merupakan efek sebelum terjadinya ketidaksadaran, ada 3 orang atau 6 persen yang mengalami gangguan kesadaran ini.
Apa saja indikasi kesadaran yang di maksud:
- Sering terkejut
- Sering bengong
- Sering lupa apa yang dilakukan
11. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan juga di alami sekitar 6 persen dari penderita kanker otak, masih belum dapat dijelaskan secara mendetil mengenai penyebabnya.
Namun hal ini disinyalir karena kemampuan kognitif dan aktivitas yang sudah tidak normal lagi sehingga mempengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan yang berdampak pada penurunan berat badan.
12. Demam
Demam mungkin tidak disangka sebagian orang dapat menjadi gejala kanker otak yang sangat mematikan.
Penyakit umum seperti ini memang cukup berbahaya jika kita kaitkan pada kanker otak.
Ada 6 persen responden yang mengalami demam sebagai gejala yang ditimbulkan akibat kanker otak.
13. Kehilangan Sensasi
Sebanyak 4 persen responden mengalami kehilangan sensasi, hilangnya sensasi ini dikaitkan erat dengan perkembangan fungsi otak yang terganggu oleh tumor.
Otak tidak dapat berfungsi normal yang menyebabkan pikiran hanya flat saja seiring dengan menurunnya kemampuan kognitif.
Sempat Minta Sahabat Jauhi Makanan Ini
Kamis (1/8/2019), di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat, Agung Hercules meninggal dunia.
Banyak rekan artis yang datang melayat dan tak kausa menahan tangisnya.
Salah satunya yaitu Daus Mini beserta sang istri.
Saat melayat, Daus Mini menyempatkan untuk menemui awak media dan menjawab beberapa pertanyaan.
Daus menjelaskan jika ia sebelumnya sempat menjenguk Agung Hercules sembari mengenalkan istri barunya pada sang sahabat.
Tak hanya itu, Daus Mini berceria jika saat masih sakit, Agung tetap berusaha untuk ceria.
Tak disangka, Daus Mini pun sempat mendapatkan teguran dari Agung Hercules karena makan gorengan.
"Sisanya becanda-canda tentang di lokasi syuting, Daus makan gorengan sama almarhum nggak boleh, dilarang 'itu nggak sehat, itu makanan enggak sehat, masih ada makanan yang sehat lain', gitu katanya," ujar Daus Mini yang dilansir dari tayangan "Silet" (2/8/2019).
Melansir dari "Kompas.com" seorang ahli gizi dari klinik Eka Hospital BSD, Elia Indrianingsih mengatakan jika terlalu banyak makan gorengan memang tak baik karena bisa membuat tubuh kelebihan kalori.
Elia menjelaskan, gorengan pasti digoreng menggunakan minyak, sedangkan minyak pada umumnya mengandung kalori tinggi.
"Jadi misalnya makan satu tahu yang enggak digoreng kalorinya 75, ketika digoreng kalorinya bisa jadi 175. Kalau makan tahu goreng lebih dari satu, sudah berapa tuh kalorinya," kata Elia dalam diskusi di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Jika tubuh kelebihan kalori maka bisa menyebabkan obesitas yang bisa juga berimbas pada penyakit stroke, diabetes hingga jantung.
Banyak makan gorengan juga bisa meningkatkan kandungan trigliserid atau lemak dalam darah.
Lama-kelamaan, lemak bisa menimbun menjadi plak, kemudian akan menyumbat pembuluh darah, termasuk pembuluh darah di otak, apalagi jika jarang olahraga atau aktivitas fisik.
Bukannya tak boleh, namun sebaiknya kita batasi makan gorengan ya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Agung Hercules Derita Kanker Otak, Cek Sederet Gejala Penyakitnya!
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR