SajianSedap.com - Bagi Anda penggemar lele, pasti dong tahu kalau lele adalah salah satu ikan air tawar yang paling sering dikonsumsi.
Ikan satu ini selain murah juga memiliki kandungan gizi yang luar biasa.
Tapi saat memakannya, terkadang ada saja lele yang masih berbau amis ataupun berbau tanah.
Baca Juga: Menu Diet Ala Syahrini, Berat Badan Bisa Turun Sampai 9 Kg Kalau Rajin Minum Jus Ini
Hal ini tentu bisa menjadi salah satu ciri jika lele tidak layak dikonsumsi.
Tapi tak hanya itu saja, beberapa ciri-ciri lain lele, juga harus ada waspadai karena bisa jadi lele tersebut tidak layak dimakan.
Nah, agar Anda tidak tertipu lagi berikut ciri-ciri lele yang tidak layak konsumsi.
Ciri-ciri Ikan Lele yang Tidak Layak Konsumsi
Lele adalah ikan yang mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh, termasuk protein, asam lemak omega-3, serta vitamin B kompleks.
Setiap 100 gram ikan lele mengandung energi 229 kilokalori.
Sementara kandungan protein ikan lele, setiap 100 gram, sekitar 18 gram.
Karbohidrat 8 gram, serat 0,7 gram dan lemak 13 gram.
Jadi, ikan lele itu sebenarnya tidak mengandung racun atau zat berbahaya yang sifatnya memicu kanker (zat karsinogenik) bagi tubuh manusia.
Namun, ada beberapa keadaan yang membuat lele menjadi berisiko bagi manusia yang mengonsumsinya.
Salah satunya adalah, risiko kanker.
Risiko itu diakibatkan oleh mengonsumsi lele yang telah tercemar alias terkontaminasi zat kersinogen.
Zat karsinogen ini bisa berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga, dan limbah-limbah lain yang mencemari habitat lele.
Lalu bagaimana memilih lele yang layak konsumsi?
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Tentunya kita harus memilih lele dari perternakan lele yang baik.
Yaitu yang mengindahkan standar kesehatan pemeliharan ikan lele.
Dilansir dari diskanlud.jatimpemprov.go.id sepertinilah ciri ikan lele yang sehat.
1. Daging ikan lele bertekstur lembek
Daging ikan yang keras ini bisa mengindikasikan pakan yang ia konsumsi.
Misalnya daging ikan yang lembek, bisa jadi ikan tersebut mengonsumsi jeroan.
Baca Juga: Pusing Cari Cara Usir Cicak di Rumah, Tahunya Cuma Modal Minyak Goreng dan Botol Bekas, Bisa Lenyap Sendiri!
2. Pergerakan ikan pasif
Anda, pastikan untuk membeli ikan yang masih hidup.
Amati pergerakannya, ikan yang pergerakannya lincah lebih disarankan untuk dikonsumsi daripada ikan yang pegerakannya pasif.
3. Ada kerusakan fisik
Salah satu standard dari kementerian kelautan tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB), disebutkan bahwa karamba dan jaring ikan haruslah dalam kondisi yang baik.
Sehingga, lele akan hidup dan dijaga dalam kondisi yang tidak menyebabkan kerusakan fisik atau kontaminasi.
4. Disimpan dalam wadah yang kotor
Meskipun hal ini tidaklah cukup menjamin bahwa Kita telah memilih ikan lele yang sehat, setidaknya hal ini bisa dijadikan patokan.
Sebab, salah satu standard dari kementerian kelautan tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB), disebutkan wadah juga harus menjadi perhatian.
Peralatan dan fasilitas pengangkutan yang digunakan mudah dibersihkan dan selalu terjaga kebersihannya (boks, wadah, dll).
Pengangkutan dalam kondisi higienis untuk menghindari kontaminasi sekitar (seperti udara, tanah, air, oli, bahan kimia, dan kontaminasi silang).
Dilansir dari ScienceDaily, jika masih ragu dengan kualitas lele yang akan dikonsumsi, Anda bisa membuang dulu kulit ikan lele sebelum diolah jadi masakan.
Masalahnya, kulit ikan biasanya paling mudah tercemar oleh zat-zat polutan di perairan kotor.
Cara ini mungkin tidak menjamin 100 persen, namun setidaknya Anda bisa meminimalisir kemungkinan mengonsumsi lele yang tidak sehat.
Semoga informasi ini bisa membuat Anda tida salah membeli lele lagi.
Artikel telah ditayangkan di Nakita.id dengan judul Moms, Begini Cara Membedakan Lele Yang Sehat dan Tidak Sehat di Pasaran
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR