SajianSedap.com - Kebanyakan orang Indonesia memang sudah mengonsumsi air galon dalam kehidupan sehari-hari.
Air galon soalnya dirasa lebih sehat dan juga lebih praktis.
Tapi, masih banyak juga yang mengonsumsi air keran yang direbus, lo.
Baca Juga: Contek Resep Kangkung Belacan Ini Jika Ingin Membuat Menu Serba Sayur yang Rasanya Enak Banget
Katanya, perebusan bisa mematikan kuman dan bakteri yang berada di dalam air keran.
Tapi, supaya tidak simpang siur, coba deh kita intip jenis-jenis air yang beredar di pasaran.
Cari tahu, mana yang paling sehat untuk tubuh, yuk.
Jenis dan Manfaat Air Minum
1. Air purifikasi (Purified water)
Purified water atau air yang dimurnikan adalah air yang telah disaring atau diproses untuk menghilangkan kotoran seperti bahan kimia dan zat pencemar lainnya.
Biasanya diproduksi menggunakan air tanah atau air keran.
Melalui proses pemurnian, banyak jenis kontaminan yang dibuang seperti bakteri, jamur, parasit, ganggang, logam (tembaga, timah), dan polutan kimia.
2. Air suling (Distilled water)
Air suling adalah salah satu jenis dari air yang dimurnikan.
Air suling telah melalui proses distilasi untuk menghilangkan kotoran.
Distilasi dilakukan dengan mendidihkan air menjadi uap, lalu mendinginkan uap tersebut menjadi air kembali.
Proses ini sangat efektif untuk menghilangkan kontaminan seperti bakteri, virus, protozoa, dan bahan kimia seperti timbal dan sulfat.
Air suling sering digunakan di fasilitas medis atau laboratorium, karena dianggap sangat murni.
Beberapa orang memilih meminumnya karena bebas kontaminan.
Namun, proses sulit juga bisa menghilangkan mineral dan elektrolit alami yang ditemukan dalam air.
Bersama dengan kotoran yang tidak diinginkan, mineral yang bermanfaat seperti kalsium dan magnesium juga tertinggal saat uap naik selama proses distilasi.
3. Air keran yang dimasak
Air keran yang dimasak adalah salah satu air yang biasa diminum banyak orang.
Air ini bisa didapatkan dengan mudah dengan memasak atau memanaskan air dari keran hingga mendidih.
Proses pemanas air dilakukan untuk membunuh bakteri atau kuman lain yang bisa mengganggu kesehatan tubuh.
Air minum dari air keran yang dimasak mendidih bisa dibilang cukup aman untuk diminum.
Banyak orang menggunakan air minum ini sebelum adanya air mineral dan air dengan proses penyaringan.
Tetapi, air keran yang dimasak mendidih bisa saja masih menyisakan kontaminan di dalamnya.
Pasalnya ada beberapa bakteri yang masih bisa bertahan hidup di suhu yang tinggi sekali pun.
Selain itu, mendidihkan air tidak serta merta menghilangkan kandungan logam berat dalam air.
Untuk alasan itu, mungkin air minum yang melalui proses penyaringan bisa menjadi pilihan yang tepat.
4. Air purifikasi (Purified water)
Air yang dimurnikan (purified water) dapat menghilangkan logam, bahan kimia, dan kontaminan lainnya, tergantung pada jenis sistem penyaringan yang digunakan.
Namun, sistem pemurnian air seperti filter arang untuk menghilangkan klorin, bisa membuat klorin masuk ke dalam air minum.
Baca Juga: Resep Tumis Kangkung Daging, Rekomendasi Menu Harian Untuk Makan Malam
Hal ini sering dihubungan dengan peningkatan risiko kanker tertentu.
Manfaat lain dari pemurnian air adalah menghilangkan rasa tidak enak yang terkait dengan perawatan kimia, bahan organik atau pipa besi.
Jadi mana yang terbaik, tergantung pada kualitas air asalnya.
Bila kualitas airnya baik, maka purified water atau air yang dimasak bisa jadi pilihan.
Namun bila kualitas airnya sangat buruk, maka air suling akan menghindarkan kita dari kontaminan berbahaya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Air Isi Ulang yang Berbahaya
Tapi tahukah, meskipun banyak depot isi ulang air mengklaim jika air yang dijual telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, ternyata bukan berarti air tersebut bebas dari bakteri.
Dilansir dari sumber yang dihimpun Tribun Kaltim, ada tiga faktor air minum untuk menentukan kelayakan air isi ulang.
Di antaranya seperti kebersihan alat pembersih dan penyaring air minum yang digunakan, lokasi depot, dan sumber air.
Diketahui alat yang yang digunakan depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.
Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.
Baca Juga: Resep Sayur Kangkung Santan, Sajian Sedap Khas Kudus yang Tidak Sulit Dibuat
Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.
Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.
Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.
Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.
Disamping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.
Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.
Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.
Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.
Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.
Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.
Kelompok orang-orang ini lebih mungkin mengalami sakit setelah minum air tercemar.
Keempat zat tersebut bisa menimbulkan gejala awal seperti mual, muntah, diare dan kram perut.
Dan zat berbahaya lainnya bahkan kadang tidak menyebabkan gejala sama sekali.
Jika seseorang terus menerus meminum air tercemar, mikroba dan senyawa kimia tersebut bisa menyebabkan masalah seperti penyakit tiroid dan kanker untuk dampak jangka panjangnya.
Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air galon.
Meskipun berharga jauh lebih mahal, namun air galon sudah dijamin kebersihan dan keamanannya.
Baca Juga: STOP Sarapan Nasi Uduk dengan 2 Bahan Tambahan ini, Hentikan Dari Sekarang Kalau Tidak Mau Mati Muda
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR