Fertilitas atau bisa juga disebut dengan kesuburan merupakan salah satu faktor penting bagi setiap pasangan yang ingin mendapatkan keturunan. Menurut survei yang dilakukan oleh BKKBN pada tahun 2020, dari 67 juta pasangan usia subur di Indonesia, sekitar 8 juta pasangan mengalami gangguan infertilitas atau masalah kesuburan. Infertilitas telah menguras tenaga dan juga emosi bagi setiap pasangan, sehingga informasi dan juga dukungan bagi para pejuang dua garis untuk menyukseskan program hamil sangat dibutuhkan.
Chief Executive Officer, Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (PFBI) dr. Pandji Sadar mengatakan, “PFBI terus berkomitmen untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat tentang dunia fertilitas serta membantu para pejuang dua garis agar memiliki semangat. Sebagai wujud komitmen tersebut, PFBI mengadakan Bocah Fertility Week 2021 yang berlangsung selama sepekan dan terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mengetahui seputar fertilitas. Kami juga ingin menjadi wadah bagi para pejuang dua garis untuk bertemu dengan para ahli sebagai aksi nyata kami untuk terus membantu seluruh para pejuang dua garis agar memiliki semangat berjuang bersama dalam mendapatkan keturunan.”
Menurut Communications Lead PFBI, Denny Lian, melalui acara BFW2021, menyampaikan bahwa PFBI ingin memberikan informasi pendukung untuk membantu menyukseskan program hamil, baik dari segala aspek eksternal maupun internal para pejuang dua garis atau masyarakat yang ingin mengetahui terkait dunia fertilitas. Dalam acara ini, masyarakat akan disuguhkan dengan tema yang berbeda setiap harinya terkait dengan dunia fertilitas, sehingga para pejuang dua garis memiliki kesempatan untuk bertemu dengan para expert.
“Kami ingin memperkenalkan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia sebagai one stop fertility center di Indonesia melalui acara BFW2021. Ayah dan Bunda dapat mengikuti rangkaian program menarik melalui Instagram Live, Tiktok Live, Youtube Live, Kulgram KOMBI, KulWap, hingga Webinar. Acara ini juga bukan hanya membahas tentang medis namun juga hal-hal non medis diantaranya adalah pembahasan tentang finansial juga kesehatan mental sebagai informasi yang sangat dibutuhkan oleh para pejuang dua garis.” kata Denny.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR