SajianSedap.com - Memijat tubuh ternyata memang jadi kebiasaan orang Asia, lo.
Bukan cuma di Indonesia, memijat tubuh juga jadi andalan warga Thailand, China dan masih banyak lagi.
Tapi, memijat tubuh ternyata tak boleh dilakukan secara sembarangan.
Soalnya, salah-salah malah bikin malapetaka dalam tubuh.
Bahkan, memijat tubuh bagian ini ternyata bisa sebabkan serangan jantung yang bikin mati mendadak.
Bisa nyesel seumur hidup.
Bahaya Pijat Tubuh Bagian Ini
Rasa lelah kerap membuat tubuh tak nyaman. Untuk meredakannya, banyak orang kerap melakukan pijat pada beberapa bagian tubuh.
Salah satunya adalah pijat kaki yang memang bisa menghapus rasa lelah.
Tak hanya rasa nikmat yang ditimbulkan saat proses memijat, pijat kaki seusai beraktivitas juga sangatlah bermanfaat.
Namun jangan sembarangan, siapa sangka aktivitas itu bisa berbahaya untuk tubuh.
Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular Rumah Sakit Pondok Indah, Achmad Faisal, melarang kaki yang bervarises untuk dipijat.
“Kalau sudah muncul varises, jangan dipijat. Mengantar gumpalan darah jadi emboli paru.
"Ini sebabkan serangan jantung,” tegasnya dalam diskusi media yang digelar RSPI, di Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Varises menyebabkan permukaan kulit di kaki tampak kebiruan atau ungu.
Perubahan warna tersebut lantaran ada aliran vena yang tidak lancar sehingga gumpalan darah menempel pada dinding pembuluh darah vena.
Penyebab utamanya adalah katup pada vena yang mengalami kegagalan fungsi.
Darah yang mestinya balik ke jantung justru mengalami turbulensi sehingga membeku.
Nah, pemijatan malah meningkatkan risiko serangan jantung karena darah yang menggumpal di vena dalam akan terbawa sesuai alur peredaran darah kecil.
Untuk diketahui, darah dari vena yang minim oksigen dan kaya karbondioksida akan meninggalkan atrium (bilik) kanan jantung.
Lalu, diantarkan menuju serambi (ventrikel) kanan. Setelah itu, barulah darah bersih diedarkan ke pembuluh darah paru di jantung (arteri pulmonalis).
"Memijat bikin gumpalan darah di vena terlepas. Lalu ikut aliran darah kecil menuju kondisi emboli paru,” jelasnya.
Jika sudah demikian, pembuluh darah paru di jantung akan terhalang oleh gumpalan.
Akibatnya, seseorang bisa tiba-tiba sesak napas layaknya serangan jantung, kata Achmad.
“Kasus ini risiko kematiannya hingga 80 persen,” tandasnya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Kondisi tersebut harus lekas ditangani karena tergolong kasus gawat darurat.
Namun sayang, tingkat keberhasilan dari operasi juga hanya berkisar pada 20 persen.
Penanganan ini dipersulit oleh pembuluh darah paru yang punya banyak cabang.
“Pembuluh darah paru dibuka satu-satu untuk cari gumpalan di mana. Baru bisa dibuang,” ujar Achmad.
Oleh karena itu, dia benar-benar melarang pijat bagi pasien varises.
Pasien varises lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin E.
“Kandungan antioksidan bisa bantu meregenerasi vena yang yang melebar supaya kembali ke posisi semula,” pesannya.
Ibu Hamil Tak Boleh Pijat Bagian Ini
Tak cuma membantu meringankan gejala sakit ringan seperti pusing, pegal, dan lainnya, masyarakat juga percaya bahwa pijat bisa mengatasi masalah lain seperti memperbaiki kesuburan.
Memang ada mitos yang beredar di masyarakat bahwa masalah peranakan, menggugurkan kandungan, kesuburan, dan posisi bayi sungsang, bisa diatasi dengan pijat atau urut perut.
Benarkah pijat ini benar-benar membantu?
Dr Ardiansjah Dara, SpOG, dari MRCCC Siloam Semanggi Hospital mengungkapkan bahwa anggapan ini hanyalah mitos belaka.
"Sebaliknya, pijat perut ini justru akan sangat berbahaya untuk perempuan, terutama untuk ibu hamil. Seluruh bagian tubuh lain boleh dipijat, asalkan bukan perut," ungkapnya kepada Kompas Female.
Ditambahkan dr Dara, perut merupakan bagian yang sangat sensitif bagi perempuan, karena organ-organ vital seperti usus, lambung, hati, dan lain-lainnya semua terletak di bagian ini.
Yang lebih berbahaya adalah jika ada kista di perut.
Pijatan di bagian sensitif ini bisa menyebabkan kista pecah dan cairannya menyebar ke semua bagian tubuh.
Akibatnya, semua organ dalam ini akan "lengket" satu sama lain.
Hal itulah yang akan memengaruhi kesuburan dan metabolisme tubuh.
Ibu hamil dengan posisi bayi sungsang umumnya juga disarankan untuk melakukan pijat perut untuk memutar posisi bayi.
Padahal memijat perut saat hamil justru akan membuat ibu berisiko besar mengalami pendarahan.
Sedangkan si bayi berisiko mengalami masalah lain seperti terlilit tali pusar, pecah ketuban, dan lain-lainnya.
"Pijat hanya berfungsi untuk menghilangkan pegal. Namun, khusus bagian perut tidak boleh dipijat dengan alasan apa pun oleh semua perempuan, baik yang sedang hamil atau yang tidak," tutupnya.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR