SajianSedap.com - Bawang bombay memang sudah menjadi salah satu bumbu masak penting.
Sebab memang banyak masakan yang menggunakan bawang bombay.
Nah, bawang bombay juga dikenal bisa membuat masakan kita jadi semakin lezat.
Maka itu bawang bombay harus selalu tersedia di rumah.
Di balik kegunaannya untuk memasak, ternyata bawang bombay memiliki segudang manfaat loh.
Ya, jika kita rajin makan bawang bombay ternyata bisa bikin penyakit mematikan ini enggan mampir di tubuh kita.
Wah kira-kira penyakit apa ya?
Manfaat Rajin Makan Bawang Bombay
Walaupun juga menyebabkan bau mulut, tapi bawang bombay memiliki sifat terapeutik dan antibakteri.
Dan jika rajin dikonsumsi, bawang bombay bisa membersihkan dan mendetoksifikasi tubuh untuk menghilangkan penyakit.
Praktisi pengobatan integratif di Johns Creek, Ga,, Dr. Jonathan Stegall, memaparkan sifat menguntungkan bawang bombay untuk kesehatan.
"Bawang mengandung sejumlah besar senyawa belerang, yang tidak hanya memberi bau yang dapat dikenali, tetapi juga agen detoksifikasi yang kuat," jelasnya.
Berikut ini beberapa manfaat bawang bombay untuk kesehatan:
1. Menyembuhkan asma
Efek antihistamin dari bawang didapat dari quercetin, yaitu antioksidan yang bertugas sebagai agen anti-inflamasi.
Quercetin terbukti mencegah sel-sel kekebalan dan melepaskan histamin.
Histamin sendiri adalah bahan kimia yang menyebabkan reaksi alergi.
Selain itu bahan-bahan kimia di bawang bombay dipercaya para peneliti bisa mengurangi bahan kimia alergen atau penyebab peradangan lainnya di dalam tubuh, sehingga bisa menjadi obat asma yang menjanjikan.
Namun hal ini belum pernah benar-benar diteliti, dan Stegall percaya bawang membantu meringankan asma karena bawang merupakan antioksidan kuat.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa quercetin menyebabkan bronkus saluran pernapasan melebar," katanya.
2. Mencegah kanker
Risiko kanker dapat berkurang dengan mengkonsumsi bawang bombay dengan kunyit.
Baca Juga: Resep Seafood Tumis Bombay Enak, Hidangan Dari Aneka Seafood Dengan Rasa yang Mantap
Seperti mengutip studi tahun 2006 yang diterbitkan dalam Clinical Gastroenterology and Hepatology, yang menemukan kombinasi bawang dan kunyit menciptakan efek yang dapat mengurangi ukuran dan jumlah inang prakanker di usus.
Hal ini dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Stegall juga menyarankan mengonsumsi bawang secara teratur bisa membantu mendetoksifikasi zat potensial karsinogen.
Hal ini karena bawang mengandung senyawa organosulfur.
"Senyawa ini ditemukan di dinding sel bawang dan dilepaskan ketika bawang dicincang atau dikunyah," katanya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
3. Mencegah diabetes
Semakin banyak bawang bombay yang Anda konsumsi, tingkat glukosa Anda makin rendah.
Hal ini disebabkan karena minyak esensial pada bawang, alil propil disulfida bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan jumlah insulin.
Kemudian pada studi tahun 1975 yang diterbitkan dalam jurnal Clinica Chimica Acta, International Journal of Clinical Chemistry, temukan minyak esensial bawang bisa menurunkan kadar glukosa darah yang signifikan.
Kemudian terjadi peningkatan serum tingkat insulin yang signifikan setelah diberikan kepada 6 sukarelawan normal setelah 12 jam puasa.
4. Mencegah penyakit jantung
Kandungan quercetin dalam bawang bombay bisa secara signifikan mengurangi tekanan darah tinggi pada orang dewasa yang menderita hipertensi, seperti menurut penelitian tahun 2007 yang diterbitkan The Journal of Nutrition.
Stegall mengatakan: "Bawang terlibat dalam menjaga tekanan darah yang baik, menghambat pengerasan arteri, dan menjaga arteri tetap elastis."
5. Mencegah kerusakan gigi
Walaupun bawang bombay bisa membuat nafas bau, tapi manfaatnya untuk mulut sangatlah banyak.
Anda cukup mengunyah bawang bombay mentah untuk bisa memperkuat gigi dan menghilangkan bakteri yang bisa merusak gigi.
Kunyah selama dua-tiga menit dan sebagian besar kuman di mulut dapat mati.
Cara Simpan Bawang Bombay
Ada cara simpan bawang bombai yang mudah dilakukan.
Pasalnya, menyimpan bawang bombai dengan cara yang tidak tepat bisa membuatnya cepat bertunas dan berlendir.
Maka dari itu, ketahui tips menyimpan bawang bombai utuh, yang sudah dikupas, hingga yang sudah dimasak seperti yang dilansir dari The Spruce Eats dan Healthline. Bisa tahan sampai 10 hari.
1. Simpan bawang bombai utuh dengan tisu dapur
Bungkus bawang bombai dengan tisu dapur dan simpan di lemari es.
Tisu dapur bisa melindungi bawang bombai dari kondisi lembab dan dinginnya lemari es.
Namun pastikan untuk mengolah bawang bombai segera karena bawang cepat menyerap kelembaban.
2. Simpan bawang bombai kupas dengan wadah kedap udara
Kalau Anda sudah terlanjur mengupas bawang bombai, ada cara simpan bawang bombai yang benar agar tidak cepat berlendir.
Caranya adalah dengan menyimpannya dalam wadah kedap udara dan taruh di dalam lemari es.
Menyimpan bawang bombai kupas di lemari es bisa membuatnya tahan hingga 10-14 hari.
Baca Juga: Resep Tumis Tofu Bombay Pedas Enak, Menu Pelengkap Minimalis Dengan Rasa yang Aduhai
3. Simpan bawang bombai iris dalam freezer
Bawang bombai yang Anda potong masih tersisa banyak? Jangan dibuang. Simpan menggunakan plastik ziplock.
Taruh plastik berisi bawang bombai iris dalam freezer. Maka bawang bombai iris bisa awet hingga tiga sampai enam bulan lamanya.
Cairkan bawang bombai iris di suhu ruangan dan gunakan dalam masakan berkuah seperti sup, semur, atau kari.
4. Simpan bawang bombai matang dalam freezer
Bukan hanya bawang bombai iris saja yang bisa disimpan dalam freezer tetapi juga bawang bombai yang sudah dimasak.
Cukup simpan dalam wadah kedap udara beberapa jam setelah dimasak. Pastikan dulu bawang bombai yang sudah dimasak dalam keadaan sudah dingin bersuhu ruangan.
Simpan dalam freezer. Bawang bombai bisa tahan sampai tiga bulan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, Sekilas Tampak Seperti Bumbu Dapur Biasa, Siapa Sangka Bawang Bombai Memiliki Berbagai Khasiat untuk Tubuh yang Sangat Sayang untuk Anda Lewatkan, Apa Saja?
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | intisari |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR