“Satu-satunya bahasa Indonesia yang diterima di dunia kedokteran, ya asam jengkolat ini,” kata Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD.,KGH, Bagian Ginjal dan Hipertensi, Departemen Penyakit Dalam, FKUI.
Nah, saat inilah efek yang sering ditakuti orang terjadi, yaitu jengkoleun atau jengkolan.
Konsumsi jengkol berlebihan menyebabkan asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat.
Baca Juga: Tak Sengaja Merebus Jengkol dengan Abu Gosok, Ibu Rumah Tangga Terkaget-kaget saat Buka Tutup Panci
Tentu saja ini juga tergantung pada kondisi tubuh tiap orang.
Jika pH darah normal, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.
Kristal tak larut pada ginjal ini yang mengakibatkan susah buang air kecil.
Banyaklah minum air putih, demikian anjuran Parlindungan.
Artikel ini telah tayang di GridHEALTH.id dengan judul, Dikenal Kaya Antioksidan Jengkol dan Petai Ternyata Mengandung Racun, Ini Kata Ahli Gizi
Source | : | GridHEALTH.id |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR