SajianSedap.com - Si kecil suka banget makan teri kacang ?
Tak heran sih, soalnya teri kacang punya rasa yang enak banget kalau dimakan bareng nasi putih.
Tapi, teri kacang yang enak tentu saja harus renyah.
Kalau sudah tak enak, kelezatan teri kacang berkurang sampai 50%.
Nah, karena itu, coba deh olah teri kacang dengan tips yang satu ini.
Dijamin, bisa renyah sampai berhari-hari, lo.
1. Cara Goreng Kacang dan Teri
Tahap utama supaya teri kacang bisa renyah adalah proses menggorengnya yang benar.
Keduanya harus digoreng sampai kering betul supaya kerenyahannya terjaga.
Nah, berikut cara menggorengnya.
A. Teri Nasi
Untuk teri, pilihlah jenis teri nasi atau teri medan.
Teri ukuran ini bisa lebih kriuk ketimbang teri yang berukuran lebih besar.
Saat minyak sudah panas, masukkan teri dan goreng sampai kuning kecokelatan.
Ingat, menggorenngnya harus denagn api kecil supaya nantinya teri bisa kering sempurna.
Jangan lupa teri juga harus selalu diaduk agar nantinya tidak gosong dan bisa matang merata.
B. Kacang Tanah
Menggoreng kacang tanah sedikit lebih sulit dari teri nasi.
Kacang apapun jenisnya harus digoreng dalam kondisi minyak dingin dan bukannya panas.
Jadi, tuang minyak ke dalam wajah, nyalakan api, lalu segera masukkan kacang ke dalamnya.
Jumlah minyak juga harus cukup banyak sampai kacang bisa terendam, ya.
Menggoreng kacang juga harus menggunakan api kecil.
Tujuannya supaya kacang bisa matang sampai bagian dalamnya dan menghindari kacang gosong dan pahit.
Kacang termasuk bahan yang harus terus diaduk selama proses penggorengan.
Jangan pernah meninggalkan kacang tanpa diaduk dalam waktu lama soalnya kacang jadi tidak rata matangnya.
Nah, waktu mengangkat kacang sangatlah penting.
Angkat kacang sebelum warnanya berubah jadi cokelat, ya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Soalnya, setelah diangkat, kacang masih akan terus melakukan proses pematangan dengan sisa-sisa panas dari minyak.
Jadinya, kalau diangkat dalam kondisi sudah cokelat, kacang akan jadi menghitam akhirnya.
Paling benar, angkat kacang saat warnanya baru hampir cokelat.
2. Lebih Awet Kalau Tak Pakai Menggunakan Bumbu Halus
Setelah teri kacang selesai digoreng, kita tingggal membuat bumbunya.
Biasanya, bumbu terbuat dari bumbu halus yang dicampur gula merah.
Ketahuilah, bumbu halus cenderung membuat teri kacang jadi kurang bisa bertahan lama renyahnya.
Kalau mau renyah maksimal, baiknya kita hanya menggunakan bahan-bahan kering saja.
Jadi, iris bawang merah dan bawang putih, lalu goreng hingga kering dan sisihkan.
Nantinya, kita tinggal menumis cabai iris sampai agak kecokelatan lalu masukkan bahan-bahan perasa.
Biasanya akan ditambahkan kecap manis, gula merah, garam dan gula pasir.
Aduk sampai gula merah lumer dengan api kecil.
Setelahnya tinggal masukan bahan kering yaitu kacang, teri dan bawang goreng yang tadi disisihkan.
Aduk rata dan cicipi sebelum disajikan.
Dengan cara ini, dijamin teri kacang bisa lebih awet ketimbang menggunakan bumbu halus.
3. Kalau Mau Pakai Bumbu Halus, Harus Tahu Trik Mencampurkan Teri Kacang ke Dalam Bumbu
Nah, kalau tetap mau pakai bumbu halus, memasukkan teri kacang ke dalam bumbu harus tepat.
Kalau bumbu masih basah, teri kacang memang akan terlumuri dengan baik.
Tapi, hasilnya kerenyahan kering teri kacang tidak akan bertahan lama.
Pasti langsung melempem.
Tapi kalau bumbu terlalu kering, teri kacang jadi tidak bisa terlumur dengan baik.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memasukan teri kacang goreng?
Jawabannya saat bumbu telah berambut.
Yuk, kenali dengan cara di bawah ini,
1. Masak bumbu sampai mendidih dan agak mengental.
2. Angkat bumbu dengan sodet.
Bumbu yang sudah siap harusnya berbentuk seperti rambut-rambut halus.
Kalau rambut ini masih belum terlihat, berarti bumbu harus dibiarkan mengental sedikit lagi.
3. Begitu bumbu sudah berambut, segera masukan teri kacang .
Aduk cepat sehingga bumbu bisa melumuri teri kacang .
Makin mudah lagi kalau menggunakan 2 buah sodet sekaligus.
4. Setelahnya aduk terus teri kacang di atas api kecil sampai kering betul.
Proses ini akan membuat teri kacang kering sempurna.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR