SajianSedap.com - Madu adalah salah satu makanan yang memiliki khasiat dan gizi yang luar biasa.
Beragam manfaat madu tentu sudah diketahui oleh hampir seluruh masyarakat.
Dari mulai meningkatkan imun, menurunkan gula darah, memberikan energi tubuh dan masih banyak lagi.
Meski menyehatkan, ternyata madu justru dilarang keras dikonsumsi oleh bayi lho.
Bukan tanpa alasan ibu-ibu atau calon ibu kelak tidak disarankan memberikan madu ke bayi, karena efeknya bisa membahayakan anak.
Lalu apa saja bahaya memberikan madu pada bayi? simak ulasannya agar ibu-ibu jangan memberikannya kepada bayi Anda.
Bahaya Memberikan Madu pada Bayi
Jika mendengar khasiat madu, sudah pasti manfaatnya sudah tidak diragukan lagi.
Namun ada satu hal yang perlu Anda ketrahui terutama bagi ibu-ibu atau calon ibu nanti.
Pasalnya madu yang awalnya menyehatkan, ternyata justru bisa menjadi malapetaka jika dikonsumsi oleh bayi, terutama bagi bayi di bawah 1 tahun.
Lalu mengapa madu tidak boleh dikonsumsi bayi?
Alasan utama mengapa madu berbahaya untuk bayi adalah kemungkinan besar ada kandungan bakteri clostridium, yang tersembunyi di dalamnya.
Clostridium mudah berkembang di debu, sungai, dan tanah, besar kemungkinan bakteri ini juga mengontaminasi madu.
Madu yang mengandung bakteri tersebut bisa membahayakan sistem pencernaan bayi karena ususnya belum matang dan tidak bisa melawan bakteri clostridium.
Berbeda dengan orang dewasa yang sistem pencernaannya sudah matang dan bakteri ini tidak menyebabkan bahaya.
Clostridium akan melepaskan racun di saluran cerna bayi, meski yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
Efeknya adalah keracunan (botulisme).
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Segera bawa bayi ke dokter jika menunjukkan gejala-gejala tersebut.
Lalu apa saja gejala keracunan pada bayi saat mengonsumsi madu?
Gejala Keracunan Madu pada Bayi
Dilansir dari Kompas.com, gejala botulisme bisa muncul selang beberapa jam atau hari setelah bayi menelan madu.
Tanda-tanda botulisme pada bayi di antaranya lemah otot, tidak selera menyusu atau makan, susah menelan, sembelit, lesu, dan sesak napas.
Dalam kondisi yang parah, botulisme pada bayi dapat menyebabkan dehidrasi sampai pneumonia.
Botulisme bisa berbahaya bagi bayi.
Sekitar 70 persen bayi yang mengidap botulisme memerlukan alat bantu pernapasan ventilator.
Bayi juga perlu perawatan intensif di rumah sakit sampai lebih dari satu bulan agar bisa pulih dari penyakitnya.
Jika bayi Anda memiliki gejala botulisme karena diberi madu, segera bawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis sesegera mungkin.
Lalu kapan sebenarnya bayi bisa mengonsumsi madu?
Bakteri pada madu yang bisa menyebabkan botulisme berbahaya bagi bayi di bawah usia satu tahun.
Pasalnya, sistem pencernana dan kekebalan tubuh bayi di bawah usia satu tahun belum sempurna.
Para dokter anak sepakat merekomendasikan, madu bisa mulai diberikan pada bayi setelah usianya menginjak satu tahun atau lebih dari 12 bulan.
Jauhkan madu dari anak-anak di bawah usia satu tahun, termasuk jenis madu yang telah dipasteurisasi.
Nah untuk itu tetap waspada dan berikan edukasi pada orang disekitar Anda ya.
Semoga bermanfaat!
Sebagian artikel ini telah tayang di Nova.id dengan judul Biasa Jadi Pengganti Gula, Ternyata Bahaya Berikan Madu ke Bayi! Ini Risiko yang Bisa Terjadi
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas,Nova.ID |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR