SajianSedap.com - Kali ini Anda wajib banget coba menu diet tahu dan tempe.
Karena menu diet tahu dan tempe ini ampuh menurunkan berat badan loh.
Engga tanggung-tanggung, menu diet tahu dan tempe ini bisa menurunkan berat badan Anda sampai puluhan kg!
Nah maka itu jika Anda berniat ingin diet tak ada salahnya untuk contek menu diet tahu dan tempe.
Karena kita semua tahu jika tahu dan tempe harganya murah meriah.
Jadi dengan mengikuti menu diet tahu dan tempe ini dijamin bakal tetap bikin kantong aman.
Nah, penasaran kan seperti apa menu diet tahu dan tempe? Yuk simak artikel berikut ini!
Menu Diet Tahu dan Tempe
Di luar negeri, tepatnya di Amerika Serikat, nyatanya tahu dan tempe telah populer sebagai menu diet pilihan.
Diet tahu tempe menjadi populer setelah melihat transformasi dan mendengar pengakuan Collen Tronlome yang sukses menurunkan berat badan sebanyak 47kg.
Dilansir melalui BolaStylo dari Grid.id, Collen Tronloe yang menderita obesitas dengan berat badan mencapai 113kg, berhasil menurunkan bobotnya menjadi 66kg (18/9/2018).
Apakah aman? Berikut kisah hidup Collen Tronloe yang memaksanya menjalani di diet tahu tempe dan terbukti aman serta menu diet yang ia konsumsi setiap harinya.
Collen Tronlone mengawali diet setelah bertemu dokter yang merawat ayahnya.
Pada waktu Collen Tronloe masih obesitas, ayahnya divonis menderita penyakit leukimia myeloid akut.
Saat mengantarkan ayahnya periksa, dokter itu memberitahu Collen bahwa dirinya memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit seperti ayahnya secara genetik.
Selain karena diturunkan, potensi tinggi tersebut bisa terjadi karena berat badan berlebih yang dimiliki Collen.
Hal ini yang memotivasi Collen untuk memulai pola hidup sehat dan diawali dengan diet menurunkan berat badan.
Menurut laporan, Collen pada dasarnya suka makan daging dan makanan berlemak.
Collen mulai memaksakan dirinya untuk menjadi vegetarian dan kini ia justru ketagihan makan sayur-sayuran.
Menu makanan favorit Collen adalah tahu dan tempe yang dijadikannya sebagai sarana diet utamanya serta beberapa sayuran seperti brokoli, wortel, dan kacang-kacangan.
Colleen Troloe membuat menu diet tahu tempe yang dikonsumsi untuk sarapan, makan siang, makan malam, dan cemilan.
Menu sarapan: Milkshake protein dan sayuran organik
Makan siang: tahu dan tempe yang dikombinasikan dengan sayuran seperti brokoli
Makan malam: protein vegan dan sayuran
Camilan: Kertortilla rendah karbohidrat dengan selai kacang, pisang dengan selai kacang atau kue protein buatan sendiri.
Colleen mendukung pola makannya yang sehat dengan olahraga seperti spinning dan kickboxing.
Ia juga senang melakukan cardio di pagi hari dan latihan beban di malam hari.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Collen melakukan olahraga sebanyak 5 sampai 6 kali dalam seminggu.
Dengan usaha yang dilakukan oleh Collen terbukti ia mampu menurunkan bobotnya sampai 47kg dari semula 113kg menjadi 66kg.
Jangan Lagi Masak Tempe dengan Cara Ini
Selain murah meriah dan mudah ditemukan, tempe memiliki kandungan protein tinggi yang diperlukan tubuh.
Mengutip dari Kompas.com, Ketua Forum Tempe Indonesia Profesor Made Astawan mengungkapkan berbagai manfaat dari kandungan tempe.
Baca Juga: Menu Diet Semangka, Ternyata Semangka Bisa Jadi Buah Nomor 1 untuk Menurunkan Tekanan Darah
"Khasitnya jangan diragukan, itu luar biasa. Kita punya warisan budaya yang sangat sederhana cara membuatnya. Bayangkan, tempe direbus kemudian dikasih ragi, difermentasi 40 jam, jadi makanan luar biasa," ungkap Made di sela-sela acara Awarding Nutrifood Research Grant, di Jakarta, Kamis (20/8/2015), mengutip dari Kompas.com.
Berdasarkan data Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, tempe merupakan makanan yang kaya gizi dan mengandung protein nabati dan asam amino.
Tempe juga mengandung berbagai jenis vitamin B, zat besi, zinc, isoflavon, riboflavon, lemak nabati, fosfor, karoten.
Protein pada tempe bisa menjadi pengganti kebutuhan protein yang didapat dari daging atau protein hewani.
Apalagi, tempe termasuk makanan yang relatif murah sehingga bisa dikonsumsi oleh semua kalangan.
Kandungan protein, vitamin, dan mineral pada tempe juga bermanfaat untuk pertumbuhan anak.
Itulah mengapa tempe juga dianjurkan sebagai makanan pendamping ASI.
Tak heran jika tempe aman dikonsumsi oleh semua kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia.
Kemudian, kandungan isoflavon merupakan antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas penyebab berbagai penyakit, seperti kanker.
Tapi siapa sangka, mengolah tempe tak boleh sembarangan.
Made mengatakan kandungan bakteri prebiotik yang bermanfaat di dalam tempe mudah rusak jika dipanaskan.
Oleh sebab itu, sebaiknya jangan mengolah tempe dengan menggunakan metode yang membuat tempe mendapatkan energi panas berlebih, salah satunya digoreng.
Tak hanya bisa memicu hancurnya bakteri baik pada tempe, tempe yang digoreng juga akan kehikangan minyak kedelainya.
"Minyak kedelai yang sehat mengandung lemak nabati, dalam tempe akan larut itu, diganti minyak goreng lemak jenuh, sayang sekali," ujar Made seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Maka, Made menyarankan untuk mengolah atau memasak tempe dengan cara lain, misalnya dikukus, dibakar, dipanggang, dan lain sebagainya.
Meski demikian, cara memasak ini direkomendasikan dengan catatan, tempe tersebut harus higienis atau bersih pembuatannya.
Satu hal lain yang perlu diingat, di dalam tempe ternyata sudah mengandung MSG alami, sama seperti penyedap makanan.
Maka dari itu, anda sebenarnya tidak usah lagi menambah MSG saat memasak tempe.
Baca Juga: Menu Diet Ala Putri Diana yang Sukses Turunkan Berat Badan ke Bentuk Ideal, Tertarik Mencoba?
Artikel ini telah tayang di BolaStylo.id dengan judul, Diet Tahu Tempe Turunkan 47kg dengan Mudah & Aman, Wanita Ini Buktinya
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | BolaStylo |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR