SajianSedap.com - Timun barangkali hanya makanan yang dianggap sebelah mata oleh sebagian orang.
Selain menjadi lalapan segar atau masker wajah, timun biasanya jarang sekali dikonsumsi.
Apalagi rasanya yang hambar membuat timun juga kerap tidak disukai.
Padahal ternyata timun punya manfaat luar biasa lho, untuk mengatasi salah satu penyakit mematikan yang banyak mengancam nyawa.
Cukup makan makan 2 iris timun, ternyata bisa mengatasi penyakit mamatikan ini.
Penyakit seperti apa dan bagaimana timun bisa menyembuhkanya?
Manfaat Makan 2 Iris Timun Secara Rutin
Disebutkan mentimun mengandung kaya vitamin dan mineral. Satu buah mentimun mengandung vitamin B dan C.
Pada bagian buahnya, mentimun mengandung saponin, isoquercitrin, cucurbaticin, karoten, asam amino, kalisum, fosfor, dan enzim pencernaan.
Daun mentimun mengandung cucurbitacin C dan stigmasterol.
Sedangkan biji mentimun yang putih kecil, banyak mengandung minyak lemak dan karoten.
Nah, kandungan tersebutlah yang bisa dimanfaatkan dari timun untuk mengatasi asam lambung.
Untuk meredakan asam lambung dengan buah mentimun, cukup mengonsumsi dua potong mentimun segar yang sudah dikupas dan dibuang bijinya.
Supaya bisa mendapatkan khasiatnya, kita dianjurkan mengonsumsi dua potong mentimun segar dua jam sekali.
Penting diketahui, asam lambung tinggi atau istilah medisnya gastroesophageal reflux disease (GERD), termasuk salah satu penyakit yang sering kambuh alias hilang timbul.
Dijelaskan dalam laman Cleveland Clinic (12/6/2019), GERD terjadi ketika asam lambung naik yang kemudian memicu nyeri perut dan rasa panas seperti terbakar di dada (heartburn).
Saat GERD kambuh, penderita juga bisa mengalami sensasi, diantaranya; perut kembung, begah, mual, susah menelan, sisa makanan rasanya masih tersangkut di tenggorokan.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Asal tahu saja, asam lambung tinggi yang sering kambuh bisa jadi sudah dalam taraf kronis.
Apalagi jika GERD kumat lebih dari dua kali setiap minggu.
Karenanya, sebelum penyakit ini berkembang menjadi kronis dan lebih sulit ditangani, penting bagi penderitanya untuk mengontrol GERD.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi dua potong timun segar dua jam sekali.
Selain itu, penting untuk mengindari mengonsumsi makanan atau minuman pemicunya.
Apa saja pemicu asam lambung tinggi? Makanan pedas atau minuman bersoda dan berkafein.
Hal yang Sebaiknya Dilakukan saat Asam Lambung Naik
Sealin mengonsumsi timun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi asam lambung yang kerap naik secara tiba-tiba.
Bersumber dari Kompas.com, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat asam lambung naik, yaitu:
1. Melonggarkan pakaian
Salah satu hal yang bisa memicu naiknya asam lambung adalah tekanan pada perut.
Ketika asam lambung naik, sebaiknya pakaian yang menyebabkan tekanan pada perut segera dilonggarkan.
Misalnya, melonggarkan ikat pinggang, kait celana atau baju, yang bisa membuat penderita menjadi sesak.
2. Memposisikan diri tegak
Posisi tubuh juga bisa memengaruhi naiknya asam lambung.
Posisi tubuh tertentu bisa menyebabkan adanya tekanan pada otot sfingter bawah yang menghubungkan kerongkongan dan lambung.
Mengubah posisi tubuh yang lebih tegak bisa membantu mengurangi tekanan pada otot itu.
Nah, jika asam lambung naik ketika sedang berbaring, maka segera duduk atau berdiri agar lebih tegak.
3. Mengunyah permen karet
Sebuah penelitian menemukan bahwa mengunyah permen karet bisa membantu mengatasi asam lambung naik.
Ini karena aktivitas mengunyah permen karet bisa merangsang produksi air liur dan menelan.
4. Mengonsumsi obat asam lambung
Beberapa jenis obat tertentu bisa meringankan gejala asam lambung, teman-teman.
Ada yang membantu menetralkan asam lambung, ada juga obat yang mengurangi produksi cairan asam lambung.
Namun, sebaiknya sebelum minum obat, dikonsultasikan dulu dengan dokter.
Artikel ini telah tayang di GirdHealth.id dengan judul Redakan Asam Lambung dengan 2 Potong Mentimun, Begini Caranya
Cara Mencuci Lap Dapur Kotor dan Berminyak Bisa Kinclong Lagi Pakai Bahan Dapur Ini
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR