Sajiansedap.com - Pandemi corona memang telah satu tahun lebih melanda Indonesia.
Beragam upaya dilakukan untuk menekan jalur penyebarannya dengan vaksinasi gratis kepada setiap masyarakat.
Namun tidak bisa dipungkiri kalau penyuntikan vaksin Covid-19 dapat menimbulkan beberpa efek samping bagi penerimanya.
Efek samping pasca vaksinasi tersebut dalam istilah medis disebut sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
KIPI adalah kejadian medik yang diduga berhubungan dengan imunisasi yang biasanya bersifat sementara dan ringan, lalu akan hilang dengan sendirinya meski tanpa pengobatan.
Namun pada beberapa kasus, KIPI yang dialami penerima vaksin bisa cukup memakan waktu.
Disebutkan laman cdc.gov (16/3/2021) dalam artikel berjudul "Possible Side Effects After Getting a Covid-19 Vaccine", bahwa efek samping vaksin Covid-19 dapat memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Mulai dari rasa nyeri di are penyuntikan, demam, mual, panas dingin, sampai nyeri otot.
Karenanya tak sedikit orang yang mengantisipasi efek samping dengan minum obat pereda nyeri setelah engikuti vaksinasi Covid-19.
Benarkah aman dikonsumsi?
Minum Obat Setelah Vaksin Tidak Dianjurkan
Namun demikian, konsumsi langsung obat pereda nyeri ini pasca vaksinasi Covid-19 ini ternyata baiknya tidak boleh sembarangan.
Hal itu seperti diungkap dr. Santi dari Kompas Gramedia Medical Center.
Menurutnya jika efek samping vaksin Covid-19 tidak menggangu aktifitas, maka tidak perlu minum obat pereda nyeri.
"Karena ada beberapa penelitan mengatakan bahwa minum obat reda nyeri dapat menurunkan aktivitas sistem imun membentuk antibodi,"ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, Selasa (27/7/2021).
Namun, dr Santi menegaskan bukan berarti tidak boleh meminum obat pereda nyeri.
Hanya saja, coba diantisipasi dengan banyak minum air, mengenakan baju yang longgar terlebih dahulu.
Atau mengompres bekas suntikan dengan air hangat.
"Bukan berarti gak boleh. Kalau ringan, sangat ringan atau bahkan tidak ada gejala tidak perlu diberi obat apa pun," katanya lagi.
Di sisi lain, jangan lupa untuk olahraga karena aktifitas fisik dapat melancar sirkulasi darah.
Sehingga, dapat membuat pembentukan antibodi bekerja lebih optimal.
Selain itu disarankan untuk tidur cukup dan jangan stres.
Karena menurut dr Santi, stres dapat memengaruhi kekebalan tubuh secara langsung.
Cara atasi efek samping vaksinasi
Kemudian muncul pertanyaan, apa yang harus dilakukan jika tubuh mengalami reaksi efek samping tersebut usai menerima vaksin Covid-19?
Seperti dikutip dari dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, disarankan bagi masyarakat apabila mengalami kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI), untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan di lokasi pemberian vaksin.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Sesuai prosedur, setelah selesai divaksin, masyarakat akan diberikan kertas berisi informasi kontak yang bisa dihubungi jika mengalami KIPI.
Selain itu, setiap penerima vaksin juga diminta untuk menunggu di lokasi vaksinasi selama minimal 15 menit agar kondisinya tetap terpantau.
Hal yang harus dilakukan
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi gejala reaksi usai Vaksin Covid-19 berbeda-beda, tergantung jenis efek samping apa yang muncul.
Jika terjadi reaksi ringan lokal usai vaksin Covid-19 seperti nyeri, bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan vaksin, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk melakukan dua hal, yaitu:
- kompres dingin pada lokasi bekas suntikan
- minum obat paracetamol sesuai dosis.
Tetapi jika muncul reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise usai vaksinasi, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin akan menyuruh penerima vaksin untuk mengonsumsi air lebih banyak hingga obat paracetamol.
Berikut hal yang akan harus dilakukan untuk mengatasi reaksi ringan sistemik setelah vaksin Covid-19.
- minum air putih lebih banyak
- menggunakan pakaian yang nyaman
- kompres atau mandi air hangat
- minum obat paracetamol sesuai dosis
Sementara mengutip Kompas.com dari kipi.covid19.go.id, beberapa orang dapat mengalami efek samping vaksin Covid-19 yang lebih kuat setelah mendapatkan dosis kedua. Namun ada pula yang tidak mengalaminya.
Semua reaksi ini normal dan jika terjadi, akan hilang dengan sendirnya dalam beberapa hari, sebagaimana reaksi pada dosis pertama.
Jika mengalami efek samping vaksin Covid19, penting untuk tetap tenang dan melaporkan ke petugas kesehatan melalui kontak yang tertera di kartu vaksinasi jika keluhan tak kunjung membaik.
Perlu diingat bahwa perlindungan optimal vaksin dari virus corona baru terbangun dua pekan setelah vaksinasi dosis kedua.
Setelah itu, berdasarkan laporan khusus, masih ada yang terinfeksi Covid-19, meski sangat jarang terjadi.
Gejala Covid-19 pada orang yang sudah menerima vaksin pun umumnya ringan, bahkan tidak mengalami gejala.
Oleh sebab itu, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Artikel telah ditayangkan di gridhealth.id dengan judul, Setelah Divaksin Covid-19 Jangan Langsung Minum Obat, Ini Risikonya
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR