Kisah Perjuangan Greysia Polii Sebelum Sabet Emas Bersama Apriyani
Kemenangan ganda putri dalam pertandingan final Olimpiade Tokoyo 2020 dalam cabang olahraga badminton merupakan kemenangan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Tangis haru Greysia Polii dan Apriyani pun pecah setelah pada set kedua, keduanya dinayatakan keluar sebagai juara.
Namun dibalik kebahagiaan yang keduanya rengkuh, Greysia Polii sempat ingin pensiun dini dari dunia badminton.
Pascao limpiade Rio de Janeiro 2016 memunculkan masalah bagi Greysia Polii.
Karena pada saat itu, pasangan dia bertanding, Nitya Krishinda Maheswari pensiun setelah dia mengalami cedera serius.
Polii pun sempat berpikir untuk berhenti dari olahraga bulu tangkis, tetapi pelatihnya Eng Hian dan keluarga Greysia meyakinkannya untuk terus bermain.
Kemudian, hampir tiba-tiba, datanglah seorang rekan muda yang tangguh yang bisa memberinya kekuatan dari belakang, memungkinkan dia untuk menciptakan permainan.
“Ini merupakan perjalanan panjang bagi saya. Begitulah cara Anda ingin menunggu dan bertahan. Dia bangkit entah dari mana, tiba-tiba di tahun 2017 ketika saya hendak pensiun usai Rio 2016," katanya dikutip dari situs BWF.
“Pada tahun 2017 saya berada di tim nasional dan akan berhenti ketika pasangan saya (Maheswari) cedera dan menjalani operasi, tetapi pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, dan dia datang.
Dan kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus terus berjuang selama empat tahun lagi!" katanya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Source | : | Tribunsport.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR