SajianSedap.com - Bagi Anda yang ingin memasak daging, pasti sudah membuat beragam olahan di rumah bukan.
Selain dimasak, pasti sebagian daging juga ada juga yang disimpan di freezer.
Namun sayang, terkadang Anda harus menghadapi kenyataan daging yang Anda olah justru alot dan keras meski telah direbus lama.
Ternyata ada 2 penyebab mengapa daging yang Anda olah menjadi alot dan keras.
Apa saja? simak ulasannya.
Anda tentu kerap menghadapi kendala saat memasak daging bukan.
Meski sudah direbus lama, nyatanya daging tetap saja alot.
Rupanya ada dua kebiasaan yang sering dilakukan saat mengolah daging, sehingga membuat daging menjadi alot.
Apa saja kebiasaan tersebut?
Jika Anda membeli daging, sebaiknya jangan langsung dipotong sembarangan.
Daging tidak boleh dipotong sembarangan.
Kalau sembarangan, sudah pasti daging jadi keras.
Rupanya potongan daging harus disesuaikan dengan jenis olahan daging yang akan dimasak.
Nah, kalau untuk daging seperti semur, rendang, gulai, tumisan dan lainnya, daging harus dipotong melawan seratnya.
Kalau dipotong searah serat, daging dijamin pasti jadi keras.
Beda lagi kalau ingin membuat gepuk atau dendeng.
Untuk dua masakan ini, daging harus dipotong mengikuti seratnya. Kalau dipotong melawan serat, dijamin gepuk dan dendeng akan jadi hancur.
Saat merebus daging, sebagain besar juga tidak memperhatikan soal api.
Api yang salah juga bisa jadi penyebab daging jadi keras, lo.
Anda harus tahu kapan api harus dalam keadaan besar, kapan harus kecil.
Perhatikan pula masakan yang akan Anda olah.
Nah, saat menumis atau merebus bumbu, gunakan api yang besar.
Saat daging masuk, biarkan api tetap dalam keadaan besar.
Api yang besar ini akan merusak serat daging dan membuatnya jadi lebih empuk dan meresap bumbu.
Setelah daging berubah warna, baru kita kecilkan api dan masak dalam waktu lama sampai empuk betul.
Baca Juga: Cara Memotong Daging Sapi, Sebaiknya Searah atau Melawan Arah Serat, Ya?
Selain soal pengolahan daging, penyimpanan daging yang salah juga kerap merusak tekstur daging.
Pada dasarnya menyimpan daging di lemari pendingin, berfungsi untuk menghambat proses pembusukan pada daging.
Suhu yang dingin akan menghambatbakteri tumbuh pada daging sehingga daging akan awetlebih lama.
Namun beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat menyimpan daging di kulkas.
Jika Anda terbiasa mencuci daging sebelum menyimpannya, maka jangan lagi lakukan hal itu karena bisa membuat bau daging jadi tajam dan tak sedap.
Selain itu, air yang meresap akan membuat tekstur daging mudah rusak.
Jadi setelah Anda mendapatkan daging sebaiknya jangan dicuci.
Kebiasaan ini mungkin kerap Anda lakukan.
Apabila Anda telah mengeluarkan daging beku dari dalam kulkas hingga kondisi suhunya jadi mencair, sebaiknya tidak lagi disimpan kembali ke kulkas.
Sebab, hal ini bisa menyebabkan bakteri mikroba muncul lebih banyak dan akan membuat daging lebih cepat membusuk.
Ambil daging secukupnya jika ingin memasaknya, lalu segera kembalikan lagi ke lemaris es.
Hal ini untuk menjaga kualitas daging tetap bagus karena bakteri atau mikroba tidak akan tumbuh.
Selain hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat menyimpan daging, beberapa anjurtan berikut sebaiknya Anda lakukan saat menyimpan Daging
Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Salah Masak, Ini Dia Perbedaan Jenis-jenis Daging Sapi
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR