SajianSedap.com - Siapa yang sudah mendapatkan jatah daging kambingnya?
Di masa sekarang ini, kita memang terbiasa mencuci semua barang yang samapi di rumah untuk menghilangkan kuman dan virus.
Tapi, daging kambing ternyata tidak boleh dicuci, lo.
Ya, kita selama ini salah kalau mencuci daging kambing sampai kesat.
Soalnya, proses pencucian daging kambing yang salah malah bikin kerugian ini terjadi.
Yuk, cari tahu alasan kenapa daging kambing sebaiknya tidak dicuci.
Jangan Pernah Mencuci Daging Kambing
Faktanya, mencuci daging kambing malah akan membuat bau prengusnya makin kuat.
Itu karena air cucian akan mengeluarkan juice beserta juga bau prengus yang ada dalam daging.
Jadinya, selain makin berbau, daging kambing juga akan jadi kering karena juice-nya telah terbuang bersama air.
Tenang saja, daging kambing masih akan kita matangkan sehingga kumannya pun akan mati karena panas tinggi.
Jadi, tidak perlu takut kotor karena tidak mencuci daging kambing, ya.
Toh, pedagang sate atau sop kambing pun melakukan teknik yang sama.
Kalau kotor sekali, kita bisa melapnya sebentar saja dengan kain atau handuk basah.
Cukup lap sebentar sampai kotorannya lepas.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Orang dengan Kolesterol dan Darah Tinggi Dilarang Makan Daging Kambing
Pakar kesehatan juga menyarankan penderita beberapa penyakit tertentu untuk menghindari olahan daging kambing seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit asam urat, diabetes, dan kegemukan.
Jika mereka mengonsumsinya, dikhawatirkan akan membuat kondisi yang dialaminya akan menjadi semakin memburuk.
Makan daging kambing bisa menyebabkan sensasi panas
Selain sate, olahan daging kambing lainnya sepeti gulai, kari, atau sop bisa membuat tubuh terasa lebih panas setelah memakannya.
Hal ini disebabkan oleh kandungan lemaknya yang cenderung sangat tinggi.
Sayangnya, kebanyakan orang akan sayang untuk membuang lemak dari daging kambing karena bisa membuat rasa masakan menjadi lebih gurih.
Jika kita mengonsumsi daging kambing dengan kandungan lemak dalam jumlah yang sangat banyak, maka lemak ini akan memasuki sistem limfatik sebelum memasuki pembuluh darah dan menyebabkan kadar lemak darah naik dengan signifikan.
Hal inilah yang menyebabkan sensasi panas pada tubuh.
Beruntung, masyarakat Indonesia telah menyadari dampak buruk dari makan daging kambing sehingga cenderung menghindari konsumsinya dengan berlebihan.
Baca Juga: Dengar-dengar Makan Gorengan yang Dibungkus Kertas Koran Bisa Bikin Kanker! Ahli Bongkar Fakta ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR