Saponin dari kedelai merupakan sumber makanan yang sudah diteliti dapat menurunkan risiko kanker.
Glutation merupakan antioksidan endrogen dalam tubuh yang digunakan sebagai penangkal oksidatif yang diantaranya adalah senywa radikal bebas, atau karsinogen.
Sifat oksidatif dari glutation adalah glutation mampu melakukan peroksidasi terhadap radikal bebas dalam tubuh.
Tumbuhan yang mengandung sulfur seperti bawang putih, mampu meningkatkan aktivitas glutation dan glutation transferase.
Asam linoleat termasuk asam lemak esensial yang terdapat dalam lemak nabati maupun hewani.
Baca Juga: Dengar-dengar Makan Gorengan yang Dibungkus Kertas Koran Bisa Bikin Kanker! Ahli Bongkar Fakta ini
Bentuk asam lemak linoleat terkonyugasi (conjugated linoleic acid = CLA) dikatakan bersifat antikanker.
Dari sumber elektronik diketahui bahwa biji mentimun mengandung CLA. CLA bersifat antioksidan, yang dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas.
Hasil penelitian yang dilakukan di Food Research Institut, Departement of Food Microbiology, University of Winconsin-Madison menyatakan, CLA dapat menghambat terjadinya karsinogenesis dan aterosklerosis, mengurangi lemak tubuh, dan menstimulasi pertumbuhan tikus muda.
Dari tanaman, kandungan CLA banyak terdapat dalam biji bunga matahari dan biji kedelai.
Pada prinsipnya suatu antioksidan dapat bekerja sebagai antikarsinogenik dengan cara menurunkan tingkat stres oksidatif.
Stres oksidatif adalah keadaan di mana radikal bebas oksigen dibentuk dalam jumlah sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu lagi meniadakan efeknya dan timbul kerusakan jaringan.
Nah, karena mentimun beserta bijinya kaya akan senyawa antioksidan, maka ia bisa berperan dalam menangkal terjadinya penyakit kanker atau penyakit degeneratif.
Jadi, makanlah mentimun setelah menyantap sate.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR