Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu penggemar durian?
Berarti anda harus tahu hal berikut ini.
Durian bukan hanya dikenal dengan rasanya yang enak, tapi sudah langsung menggoda dari aromanya.
Meski banyak juga yang tidak suka, durian tetap memiliki penggemar yang sangat banyak.
Tidak heran jika para pedagangn durian selalu laris manis.
Perihal membeli durian, kita juga wajib hati-hati.
Karena banyak sekali pedagang nakal yang asal menjual durian sehingga kita bisa menjadi rugi besar.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah ciri-ciri durian yang jangan dibeli.
Wajib jadi perhatian ya!
Baca Juga: Apakah Benar Warna Merah dan Kuning Membuat Kita Merasa Lapar?
Ciri Durian yang Tidak Dianjurkan
1. Bentuknya lonjong
Jika Anda ingin memperoleh buah durian isi kuning dengan jumlah yang lebih banyak, maka pilih durian yang bentuknya bulat.
Menurut para pedagang durian, buah yang bentuknya lonjong memiliki daging yang lebih sedikit dibanding buah yang berbentuk bulat.
2. Berat durian
Beberapa orang awam tentu akan berpikir “Semakin berat buah durian, mungkin akan semakin banyak isinya” dan memilih buah durian dengan bobot yang lebih berat.
Namun, tahukah Anda, cara memilih durian yang tepat justru adalah memilih buah yang ringan.
Jika Anda membeli buah durian dengan bobot yang ringan maka bisa pertanda kalau buah durian tersebut matang dan berlimpah. Semakin berat durian tersebut maka bijinya yang besar, bukan dagingnya.
Semakin besar bijinya, maka dagingnya semakin tipis.
3. Tangkai
Sebagian orang memilih buah durian berdasarkan warna, ukuran, dan aromanya saja.
Namun, siapa sangka kalau tangkai juga bisa menjadi petunjuk durian sudah matang, atau tidak.
Durian dengan tangkai yang tebal dan pendek menunjukkan bahwa daging buah tersebut tebal dan banyak.
Hal sebaliknya jika tangkainya ramping dan panjang bisa pertanda daging tersebut sedikit dan tidak terlalu tebal.
Jadi, mulai sekarang cobalah memperhatikan tangkai durian yang akan Anda beli jika ingin menyantap daging buah durian yang lebih tebal.
4. Bunyi seperti berongga
Ciri-ciri durian matang bisa diketahui ketika Anda mengetuk buah durian tersebut.
Cara ini juga sering dilakukan oleh para penjual durian jika ingin memilihkan untuk pembelinya dengan cara mengetuk-ketuk.
Jika takut dengan durinya, maka Anda bisa minta penjual untuk mengetuknya, lalu cermati bunyi yang timbul.
Tapi bila durian sudah matang, maka bunyinya akan terasa sedikit berat dan terendam seperti "bluk-bluk".
Sedangkan suaranya serasa seperti rongga, maka bisa menjadi tanda bahwa durian sudah tak lagi segar.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
5. Duri panjang
Untuk mendapatkan durian yang paling enak dan matang, Anda juga bisa mencermati bentuk durinya.
Pilih durian dengan bentuk duri pendek dan jarang, karena dipercaya lebih manis.
Sebaliknya, jika Anda mendapatkan durian dengan duri panjang dan rapat, maka siap-siap saja Anda mendapatkan buah dengan daging yang sedikit.
6. Minim aroma
Aroma durian bisa menjadi trik memilih durian yang enak.
Durian dengan aroma yang harum umumnya memiliki daging yang kuning dan manis.
Cara ini banyak dipakai oleh banyak orang saat memilih durian.
Tidak perlu membelah durian jika ingin mencium aroma tersebut.
Cukup angkat buah durian, lalu dekatkan ke hidung Anda.
Durian dengan kualitas terbaik akan menebarkan aroma harum yang sangat khas meskipun belum dibelah atau disayat kulitnya.
Dan tentunya durian dengan aroma yang harum umumnya memiliki daging yang kuning dan manis.
7. Tidak bergetah
Jika Anda membeli durian cara ini mungkin bisa dilakukan.
Lihat dan cek bagian tangkai atas durian.
Bila tangkai tidak bergetah atau sudah kering maka durian sudah lama diambil dari pohon.
Sebaiknya carilah durian yang masih bergetah dibagian atasnya yang pertanda baru diambil dari pohon.
Tak sengaja tertelan biji durian
Nasib apes menimpah Cagak Lani (62) Warga Desa Karang Raja Kecamatan Muaraenim Kabupaten Muaraenim ini harus menjalani operasi di RS HM Rabain Muaraenim akibat tertelan biji durian.
Dilansir dari Tribunsumsel.com pun mengunjunginya saat masih menjalani perawatan di ruang sal Betet 1 Lantai 4 Gedung Perawatan RS HM Rabain Muaraenim, Kamis, (23/1/2020).
" Alhamdulilah kondisi saya saat ini sudah mulai membaik, ini saya sedang menunggu jemputan untuk pulang ker umah, karena kata dokter saya sudah diperbolehkan pulang," kata Cagak kepada Tribunsumsel.com.
Dijelaskan Cagak bahwa peristiwa tertelannya biji duren tersebut terjadi pada Sabtu, (18/1/2020) dimana saat itu tiba-tiba ingin makan durian.
" Saat makan, karena gigi saya sudah banyak yang ompong, tiba-tiba saja, karena ukuran bijinya tidak terlalu besar, tiba-tiba saja bijinya tertelan, dan rasanya nyangkut di tenggorokan," katanya.
Sejak saat itu lanjutnya selama tiga hari ia tak bisa makan dan minum dan merasakan sakit dibagian tenggorokannya.
"Selama tiga hari saya tidak bisa makan, setiap kali makan dan minum pasti muntah rasanya tidak enak sekali, akhirnya sayapun diantar berobat ke rumah sakit dengan dibantu oleh ibu kades dan katanya harus diangkat biji durennya, dan alhamdulilah sekarang tenggorokan saya sudah enakan, meskipun masih nyeri dikit karena luka bekas operasinya," katanya.
Ditambahkannya bahwa sehari-hari ia bekerja sebagai tukang urut dan menjalani hidup sebatang kara ini.
"Saya masih sendiri, belum pernah menikah, dan tidak punya siapa-siapa lagi, di rumah sakit inipun saya dijaga oleh orang-orang yang masih perduli dengan saya saja, saya juga tidak pernah menyangka akan mengalami hal ini, saya memang hobi makan durian tapi tidak pernah seperti ini, mungkin karena memang sudah musibah tadi," katanya.
Sementara itu Direktur Rs HM Rabain Muaraenim, dr Hendri Yatno Sp. M membenarkan bahwa pihaknya telah menangani pasien yang dirawat akibat tertelan biji duren.
"Biji duriannya sudah kami keluarkan beberapa hari yang lalu dan saat ini pasien sudah diperbolehkan pulang," pungkasnya.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Bangkapos |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR