SajianSedap.com - Tempe memang sudah menjadi lauk favorit orang rumah.
Setiap ada tempe di meja makan pasti langsung diserbu oleh keluarga.
Bukan tanpa alasan, walau hanya digoreng, tempe sudah terasa nikmat.
Maka itu, tempe selalu menjadi lauk wajib di meja makan.
Saking banyaknya keluarga di rumah yang menyukai tempe, tentu Anda sering belanja tempe bukan?
Nah saat belanja tempe, tempe ada yang dibungkus dengan plastik dan daun pisang.
Namun, ternyata diantara itu ada kelebihan masing-masing loh.
Kira-kira apa ya?
Kelebihan Tempe yang Dibungkus Plastik dan Daun Pisang
Mungkin dari Anda masih ada yang bingung untuk berbelanja tempe.
Namun, Anda tak perlu khawatir lagi sebab kini terbongkar kelebihan tempe yang dibungkus plastik dan daun pisang.
Awalnya tempe hanya dibuat menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya.
Namun semakin lama daun pisang semakin sulit ditemukan dan dipilihlah plastik sebagai penggantinya.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Koperasi Pengusaha Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kabupaten Bogor, Sukhaeri mengatakan temoe dibungkus daun pisang dengan tempe dibungkus plastik sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Baca Juga: Jangan Lagi Makan Tempe Kalau Masih dalam Kondisi ini, Efeknya Gak Main-main untuk Tubuh!
Dari segi kebersihan dan keamanan, tempe dibungkus plastik lebih unggul daripada tempe dibungkus daun pisang.
Pasalnya, dalam proses pembuatan tempe digunakan ragi yang akan menghasilkan bakteri baik hasil proses fermentasi yang sangat sensitif terhadap bakteri pencemar.
Ketika membungkus tempe dengan daun pisang, maka harus dipastikan daun pisang yang digunakan sudah bersih dan tidak tercemar.
Apabila daun pisang yang digunakan tidak dibersihkan dengan baik, maka kemungkinan bakteri jahat ikut tumbuh dan berkembang dalam tempe bisa terjadi.
Apalagi jika dalam proses pembuatan tempe terdapat celah daun yang sobek sehingga memudahkan bakteri untuk masuk.
Berbeda dengan plastik sebagai pembungkus yang lebih kedap udara sehingga terjamin kebersihan dan keamanannya.
Meski begitu tempe dibungkus daun lebih unggul dari segi rasa dan kenikmatannya.
“Seperti makan nasi aja kalau nasi uduk dibungkus dengan daun pasti kan lebih wangi dan aromanya khas.
Begitupun tempe bungkus daun, keunggulannya lebih enak,” ujar Sukhaeri pada KompasTravel saat berkunjung ke Rumah Tempe Indonesia (RTI).
Manfaat Makanan yang Dibungkus Daun Pisang
Daun pisang memang sejak lama sudah diketahui manfaatnya sebagai pembungkus makanan.
Baca Juga: Jangan Lagi Simpan Sisa Tempe dalam Kulkas, Bahayanya Tidak Main-main Bagi Keluarga Di Rumah
Tak hanya tempe, masyarakat Indonesia juga kerap menggunakan daun pisang untuk membungkus makanan seperti lontong, pepes, dan juga botok.
Rupanya membungkus makanan menggunakan daun pisang tak hanya memberikan kenikmatan semata.
Ada beragam manfaat yang bisa didapatkan dari makanan yang dibungkus menggunakan daun pisang.
Daun pisang diketahui memiliki senyawa alami yang disebut dengan polifenol seperti epigallocatechin gallate atau EGCG.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Senyawa ini merupakan antioksidan alami yang dapat memerangi radikal bebas dan mencegah penyakit, sama seperti antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau.
Selain itu, berbeda dengan pembungkus makanan sintetik, daun pisang lebih alami dan ramah lingkungan.
Selain karena tidak mengandung zat kimia berbahaya, daun pisang juga mudah diurai oleh alam sehingga tidak menambah permasalahan lingkungan akibat sampah.
Jangan Beli Tempe dengan 3 Ciri Ini
Tempe memang dapat dengan mudah kita cari.
Baik di tukang sayur keliling hingga pasar.
Namun, kini baiknya Anda harus lebih teliti lagi dalam membeli tempe.
Dilansir dari Gridhits.id, saat membeli tempe di pasar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita tidak ditipu oleh pedagang tempe nakal dan diberi kualitas tempe yang kurang baik.
Berikut ini adalah 3 ciri sederhana tempe yang kualitasnya buruk.
1. Warna Tempe Kecokelatan
Ciri-ciri tempe yang berkualitas buruk pertama adalah warnanya yang kecokelatan.
Tempe yang baik biasanya akan berwarna kuning dan jamurnya berwarna putih.
Pastikan anda memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecolatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Baca Juga: Setelah Tahu Apa yang Terjadi Pada Tubuh Kalau Cuma Makan Nasi dengan Tempe, Anda Pasti Akan Kaget
2. Mudah Hancur
Ciri-ciri tempe yang berkualitas buruk selanjutnya yaitu tempe mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Coba tekan tempe secara perlahan, dan pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah karena akan cepat busuk.
3. Aroma Jamur Menyengat
Ciri-ciri tempe yang berkualitas buruk selanjutnya adalah punya bau yang menyengat.
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya, kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.
Baca Juga: Setelah Tahu Apa yang Terjadi Pada Tubuh Kalau Cuma Makan Nasi dengan Tempe, Anda Pasti Akan Kaget
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Jangan Asal Pilih, Ini Perbedaan Besar Antara Tempe Dibungkus Daun dengan Tempe Dibungkus Plastik
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR