Palu sendiri merupakan daerah kelahiran Pasha Ungu sebelum hijrah ke Jakarta.
"Waktu itu kalau nggak salah baru beres kampanye sebelum dilantik."
"Adel tu pengen beli nastar, plus makanan lainnya total kira-kira Rp 400 ribuan," ungkap Pasha Ungu.
Pasha Ungu sama sekali tak menyadari jika kampanye menguras uangnya.
Bahkan saldo kartu kreditnya sampai nol.
"Bayangin kartu kredit sampai nol loh. Waktu itu kampanye kan bolak-balik main bayar aja, salah satu sih nggak ngontrol," lanjutnya.
"Singkat cerita waktu di kasir, ini udah ngantri. Saya ingat kayaknya di debit ini masih ada Rp 500 ribu deh."
"Adel nggak bawa dompet. Terus ngasih (kartu debit dan kredit), ganti lagi yang satu, kartu kredit seabrek nggak bisa dipakai," kata Pasha Ungu.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR