SajianSedap.com - Semua pasti suka dengan telur ayam.
Olahan telur ayam juga sangat beragam.
Mulai jadi telur mata sapi hingga telu balado merupakan santapan dari telur ayam yang laris manis.
Mendapatkan telur ayam juga sangat mudah dan harganya terjangkau.
Baca Juga: Lebih Sehat bagi Tubuh, Ini Daftar Bahan Makanan yang Bisa Jadi Pengganti Nasi
Meski mudah dan murah, membeli telur ayam juga harus memperhatikan banyak hal.
Terutama jika menemukan telur ayam dengan cangkang seperti ini.
Telur ayam dengan tanda ini bisa membahayakan nyawa seisi rumah.
Baca Juga: Warteg Gang Mangga in Glodok, West Jakarta, It's the Foods That Make People Loyal
Telur Infertil Tak Boleh Dikonsumsi
Belum lama ini beredar kabar adanya telur ayam infertil atau telur ayam hatched egg di pasaran Tanah Air.
Dijual mulai kisaran Rp 7-10 ribu per kilogramnya, telur ayam infertil adalah produk buangan atau residu dari breeding ayam broiler, atau dari telur-telur yang tidak bisa ditetaskan.
Selain dari telur ayam infertil, telur HE juga bisa berasal dari telur fertil atau telur tertunas (sudah dibuahi pejantan) namun tak ditetaskan perusahaan breeding.
Baca Juga: Resep Telur Dadar Tahu Lumat Enak, Resep Aneka Olahan Tahu yang Rasanya Bikin Kita Tergila-gila
Alasannya antara lain suplai anakan ayam atau day old chick (DOC) yang sudah terlalu banyak, sehingga biaya menetaskan telur lebih mahal dari harga jual DOC.
Telur HE merujuk pada telur yang tak digunakan atau produk yang tak terpakai dari perusahaan breeding untuk pembibitan anakan ayam ayam broiler atau ayam pedaging.
Bahkan pelarangan peredaran infertil dipertegas dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam RAS dan Telur Konsumsi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tasikmalaya Tedi Setiadi menjelaskan perihal telur infertil, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Tedi mengemukakan, mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
"Jika dikonsumsi jelas mengganggu kesehatan," tutur dia di Kompleks Pasar Induk Cikubruk Tasikmalaya, Selasa (9/6/2020).
Selain membahayakan kesehatan, dalam prosesnya, biasanya telur melalui penyemprotan dengan zat kimia.
"Telur infertil dilarang dijual karena sebelum dijual disemprot zat kimia terlebih dahulu dan zat kimia itu juga berbahaya jika dikonsumsi. Kami meminta agar masyarakat harus lebih bijak membeli, terutama dilihat dulu fisiknya jika harus melakukan pembelian lebih baik lagi harga normal saja dibanding harga miring," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), seseorang yang mengonsumsi telur infertil tersebut dapat mengalami beberapa gangguan kesehatan.
Pasalnya, telur infertil bisa jadi mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan muntah, demam, diare, dan kram perut.
Ciri Telur Infertil
Untuk itu, sebagai kostumer yang pintar kita harus mengetahui perbedaan antara telur biasa atau konsumsi dan telur infertil.
Berikut hal mudah yang bisa kita pahami agar tidak salah membeli telur.
Telur Infertil
1. Warna kulit telur lebih pucat atau putih.
2. Biasanya ada titik merah di bagian dalam telur.
3. Ukuran telur infertil sama seperti telur biasa.
4. Hanya bertahan sekitar seminggu di suhu ruang.
5. Telur lebih cepat busuk.
6. Harga per kilogram jauh lebih murah dari telur biasa.
Melansir Kompas.com, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofiyasifun, menjelaskan telur infertil memiliki ciri fisik cangkang telur berwarna pucat atau putih.
Sementara telur ayam negeri memiliki warna agak kecoklatan.
Baca Juga: Resep Omelet Lipat Sayur Enak, Menu Olahan Telur yang Bikin Momen Sarapan Jadi Lebih Berkesan
"Paling gampang bedakannya, kalau ciri telur HE itu warnanya pucat. Kalau telur biasa kan warnanya agak cokelat. Memang telur ayam negeri juga ada yang putih, itu biasanya berasal dari ayam yang sakit, tapi itu jumlahnya sedikit," ujar Rofiyasifun beberapa waktu lalu.
Selain itu, ciri pada telur HE pada umumnya, biasanya akan tampak bintik hitam atau merah saat diteropong dengan menggunakan senter.
Pada cangkang telur infertil biasanya lebih tipis ketimbang telur ayam ras pada umumnya ( ciri telur ayam infertil).
Ukuran telur HE dan telur ayam negeri pun hampir sama, dan tak ada perbedaan rasa ketika sudah dimasak untuk dikonsumsi.
Kendati demikian, berbeda dengan telur ayam negeri, telur HE lebih cepat membusuk, biasanya setelah lewat satu minggu.
Ini karena telur HE berasal dari ayam yang telah dibuahi pejantan.
Selain itu, telur HE biasanya sudah beberapa hari tersimpan di tempat penyimpanan maupun mesin tetas perusahaan.
Faktor inilah yang membuat telur HE harganya jauh lebih murah dibandingkan telur ayam ras yang bisa dijual pedagang di pasar.
KOMENTAR