Pantas Reino Barrack Sampai Ngaku Kesal, Ternyata Luna Maya Pernah Paksa Sang Mantan untuk Lakukan Hal Ini Setelah Putus
SajianSedap.com - Sosok Reino Barack mulai ramai dibicarakan warganet karena sempat menjalin hubungan dengan Luna Maya.
Ya, saat itu Reino sempat memiliki hubungan yang cukup langgeng dengan Luna.
Namun, sayang akhirnya keduanya memutuskan untuk menyudahi hubungan mereka.
Mereka menyudahi hubungan mereka karena tersandung restu orang tua Reino.
Akan tetapi di balik kandasnya hubungan mereka kini terkuak cerita baru.
Ya, saat keduanya sudah putus, ternyata Reino pernah dipaksa Luna untuk lakukan hal ini.
Wah kira-kira apa ya?
Luna Paksa Reino Lakukan Hal Ini
Di balik usainya hubungan mereka kini terkuak cerita baru.
Ya, siapa sangka jika Luna sempat meminta Reino untuk melakukan hal ini.
Bahkan Luna pun sampai memaksa Reino agar mau melakukan hal tersebut.
Dilansir dari Sosok.id, hal ini diungkap sendiri oleh Reino Barack dalam tayangan Hot Room Metro TV yang tayang pada Sabtu (20/05) lalu.
Diungkap Reino Barack, 10 pasca putus, ia masih sudi menuruti mau Luna Maya.
Awalnya, Reino Barack enggan menuruti permintaan sang mantan untuk hadir di ulang tahunnya.
"Betul, tanggal 16 Agustus saya menyudahi. 26-nya kan ulang tahunnya,"
"Saya nggak mau pergi buat apa nggak ada gunanya gitu," kata Reino Barack.
Namun akhirnya Reino Barack luluh ketika Luna Maya terus merongrongnya dan mengatakan bila ini adalah permintaan terakhirnya.
Dengan berat hati Reino pun datang ke acara ulang tahun dari Luna Maya.
"Terus dia bener-bener minta tolong sebagai hadiah terakhir," ujar Reino Barack.
"Artis itu minta sebagai hadiah terakhir?" tanya Hotman Paris.
"Ya saya pergi tapi ya dalam keadaan yang nggak enaklah," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebelum putus, Luna Maya dan Reino Barack memang sempat berpacaran selama 5 tahun.
Namun sayang, asmara Luna Maya kandas dan Reino Barack menikahi Syahrini pada Februari 2019 silam di Tokyo, Jepang.
Reino Kesal dengan Sikap Luna
Beberapa waktu lalu Reino sempat membongkar sikap Luna yang membuat dirinya kesal.
Dilansir dari Stylo.id, selama menjalin hubungan dengan Luna Maya, ternyata Reino menyimpan rasa kekesalan.
Banyak perilaku Luna Maya pada orang lain yang menurut Reino tidaklah baik.
Sudah memberi tahu kekasihnya pada saat itu, namun sepertinya kata-kata Reino tidak pernah diindahkan oleh Luna sehingga Reino pun menyerah.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ia pun mencontohkan hal kecil seperti menghargai orang lain.
"Mungkin saya halu sendiri. Kayaknya ya, saya selalu ngajarin kalau ngomong sama orang, kadang kalau pun marah, jangan teriak-teriak. Kalau nge-treat orang yang enggak begitu penting, ya dengan hormat, lah," jelas Reino.
"Panggil waiter, waitress, pramugari, kan, ya enggak usah galak-galak amat. Semua orang kan, pasti ngalamin capek, stres, tapi kan, bukan salah mereka. Kenapa mereka harus kecipratan? Ya hal-hal yang kayak gitu lah, yang kecil-kecil saya coba mentransfer hal itu, ya tapi mungkin enggak didengar, enggak tau deh, harusnya sih jadi orang," ujarnya lagi.
Hal tersebut Reino ungkapkan pada beberapa sahabat Luna, Ayu Dewi dan Melaney Ricardo.
Hal tersebut ditanyakan saat Reino masih jadi kekasih Luna Maya.
Di sana, Reino ditanya seputar hubungannya oleh anggota geng menteri ceria tersebut (geng yang terdiri
dari Melaney Ricardo, Ayu Dewi, Edric Tjandra, Iwet Ramadhan, dan Luna Maya).
Mereka pun sempat mendapat pertanyaan tentang karakter pasangan masing-masing.
Reino sendiri melontarkan jawaban yang cukup mengejutkan.
"Karakter Luna yang paling Reino suka apa?" tanya Melaney.
"Kebodohannya," jawab Reino langsung.
"Kebodohannya? Bukan kejudesannya, ya?" tanya Melaney lagi.
"Enggak, judes mah, enggak lah," bantah Reino.
"Yang paling enggak suka apa?" kata Melaney.
"Kalau dikasih tahu enggak didengerin," jawab Reino yang disetujui oleh teman-temannya yang lain.
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul, 10 Hari Usai Diputus Reino Barack, Luna Maya Bak Pasang Muka Tembok Minta Diladeni, Suami Syahrini Risih Turutinya
| Source | : | Sosok.id |
| Penulis | : | Gusthia Sasky T |
| Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR