"Putri, ibumu itu kangen masakanmu yang suka rebus-rebusan ya ? Kamu janji terakhir mau masakin ibumu masakan rebus-rebusan kan ? Itu belum sempat kamu lakukan," ujar Mbak You seraya memegangi tangan Putri Delina.
Mendengar ucapan Mbak You, Putri Delina syok.
Putri Delina kaget, Mbak You bisa tahu persis janji terakhirnya pada mendiang Lina.
"Pas Mbak You bilang gitu, kaget. Karena enggak ada yang tahu, yang tahu Putri aja, pas Mbak You bilang, jadi keinget lagi. Putri belum melakukan hal itu, membuat rebus-rebusan buat Mama," kata Putri Delina.
Masih memegangi tangan Mbak You, tangis Putri Delina semakin kencang.
Hal itu lantaran Putri Delina tak kuasa menahan kepedihan harus menanggung beban kesepian seorang diri.
"Kenapa harus teteh yang ngerasain ini ? Teteh selalu ingat kata-kata mamah 'teteh bisa jalanin semuanya dengan sabar'. Cuma kata-kata itu yang bisa bikin teteh kuat," kata Putri Delina seraya menangis tersedu-sedu.
Menguatkan Putri Delina, Mbak You pun menitipkan pesan.
"Tetap kuat, karena mama ingin kamu tetap kuat. Di posisi manapun, kamu harus kuat dan berusaha. Hidup itu sederhana. Itu ditanamkan dari ibumu buat anak-anaknya," ungkap Mbak You.
Source | : | tribunnewsbogor |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR