Sebab menurut dia, tidak melakukan pemecatan ke karyawannya saja sudah lebih dari cukup.
"Yah mau gimana yah, enggak bisa ngapa-ngapain juga. Kita juga enggak bisa naikkin harga produk karena bakal terlalu mahal untuk konsumen. Enggak melakukan pemecatan saja pun saya sudah bersyukur," kata dia.
Begitupun dengan yang dilakukan oleh Yonathan Sebastian pemilik usaha Ayam Keprabon.
Dia mengaku dari sisi penjualan atau omzet, tidak berpengaruh sama sekali.
Untuk menyiasati tingginya harga cabai, Ayam Keprabon tetap konsisten dalam menerapkan prosedur SOP sehingga kualitas dan rasa selalu terjaga.
"Strategi yang kami terapkan adalah menahan harga alias tetap mengikuti harga yang berlaku sehingga harga tetap stabil bagi customer dan customer tetap mendapatkan produk dengan rasa terbaik sesuai standar dari Ayam Keprabon," jelas dia.
Baca Juga: Resep Brokoli Cabai Kering Enak, Menu Praktis Dengan Isian yang Lumayan Lengkap!
Sementara itu owner dari Mangut Juara Verda Nano Setiawan mengatakan, walaupun dirinya mengurangi porsi belanja, hal itu mengurangi kuantitas atau jumlah cabai di setiap porsinya.
"Karena saya biasanya kan belanja cabai itu selalu 1 kilogram itu sekalian untuk kebutuhan usaha di Mangut Juara, juga untuk kebutuhan rumah tangga. Tapi karena harganya mahal banget saya beli seperempat kilo, nah untuk kebutuhan rumah tangga saya yang saya kurangi, sementara untuk porsi cabe di Mangut, enggak saya kurangi sama sekali," katanya.
Namun di sisi harga produk atau menu, Mangut Juara harus menaikan harga produknya.
Seperti, untuk menu Mangut Lele dari harga Rp 45.000 menjadi Rp 50.000 per porsi.
"Enggak masalah sih mau naikin harga, tapi jangan sampai rugi. Karena capek banget masak mangut lele itu kalau sampai rugi jadinya 'senggol bacok banget'. Jadi kita naikin harganya saja, tapi tetap ngasih service yang terbaik," jelas Verda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mau Beli Cabai Rawit Murah? Belanja di Sini"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR