Sebagian dari kita berhasil memahami keberadaan lada Sichuan di dunia kuliner. Namun banyak dari kita yang belum menyadari bahwa sebenarnya lada Sichuan, lada Sansho, andaliman, dan lada Timut Nepal berasal dari spesies yang berbeda dari tumbuhan komoditas lada (Piper nigrum). Mereka berasal dari genus Zanthoxylum, bukan Piper. Dan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) bukanlah berasal dari spesies yang sama dengan lada Sichuan (Zanthoxylum bungeanum).
Bahkan lada Sichuan sekalipun memiliki aneka ragam spesies yang berbeda. Namun demi kepentingan komersial dan kecukupan permintaan, maka dijadikanlah satu nama generik yakni lada Sichuan walau spektrum rasa dan cara penggunaan di tiap resep sangatlah berbeda. Lada Sichuan biasanya disangrai sebentar kemudian diremukkan, dan kulit luarnya yang digunakan dalam masakan bersama dengan bunga pekak dan jahe, sedangkan bagian biji dalam biasanya dibuang.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Resep dan Step by Step Buat Saus Tiram Vegetarian, Murah dan Enak Banget Rasanya
Aneka Rasa Lada Khas Indonesia
Salah satu produk unggulan lada khas Indonesia berasal dari pulau Bangka, dimana tanaman lada dibawa oleh petani keturunan Cina sekitar tahun 1870-an. Pada awalnya tanaman lada ditanam di Kecamatan Muntok dan Jembus, kemudian menyebar kearah Barat ke kampung Dalil dan Kecamatan Petaling.
Lada putih dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah dikenal di pasar dunia sejak sebelum perang dunia ke II sebagai komoditas ekspor dari Indonesia. Dimana produk lada putih tersebut di pasar dunia dikenal dengan sebutan ”Muntok White Pepper” atau ”Lada Putih Muntok”.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR