Hal pertama yang dilakukan adalah untuk Melaney akan mengonsumsi dua roti gandum untuk sarapan pagi.
Bisa ditambah selai rendah gula, meises cokelat, almond spread sesuai selera, serta teh tawar.
Dalam satu hari ada porsi makan besar satu kali yaitu saat makan siang.
Sebagai pengganti nasi, Melaney memilih shirataki rice.
Sebelumnya dia sempat mencoba nasi merah, tapi menurutnya rasa shirataki rice yang paling enak.
"Gue makan besar sehari sekali, tenang, lo bilang enggak bisa, aduh gue laper. Bisa, bisa, itu hanya pikiran kamu, you have to set your mind," kata Melaney dikutip Kompas.com, Rabu (8/4/2020).
Diakui Melaney, memang nasi putih hangat adalah yang terbaik, dan dia tetap akan makan nasi putih ketika menemukan makanan kesukaan seperti jengkol, cumi asin dan ikan asin peda.
Lengkapi makan siang dengan sayur, lauk pauk, bahkan gorengan. Tapi pesan Melaney adalah untuk membuat sendiri semuanya di rumah sehingga lebih tahu bahan yang digunakan, termasuk minyaknya.
Kemudian, sebelum jam 18.00, Melaney akan makan 2 potong roti sebagai bekal berpuasa semalaman.
Baca Juga: Sering Terpapar Asap Rokok? Rutin Minum Air Rendaman Kunyit Ampuh Turunkan Resiko Penyakit Paru-Paru
Melaney mulai menghentikan makan di jam 18.00 dan hanya minum air.
Keesokan harinya, dia mulai makan lagi sekitar pukul 09.30 atau 10.00.
Dan jangan lupa untuk melakukan olahraga rutin, tidak perlu lama cukup 20 hingga 30 menit.
Meskipun membagikan tips dietnya, Melaney mengingatkan bahwa setiap orang memiliki bentuk tubuh, karakter berbeda-beda, sehingga penting untuk mendengar tubuh atas diet yang dipilih.
"Hasilnya tiap orang berbeda-beda, yang paling penting lo sehat, lo happy, jangan sampai lo kurus tapi depresi, gelisah, stres," pesan Melaney.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dulu Perokok Berat, Bagaimana Melaney Ricardo Menghentikan Kebiasaan Itu?
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR