Para pekerja mengangkat ceker ayam ke mulut mereka dan mulai mencabik-cabiknya dengan giginya sebelum merenggut tulang dan meludahkannya ke tanah.
Petugas kebersihan marah setelah mengetahui bahwa para pekerja tersebut telah dilarang menggunakan peralatan oleh bos pabrik.
Alasan tak logis dari bos pabrik ini pun dilontarkannya kepada petugas kebersihan.
Lebih Cepat Dikupas dengan Mulut
Bos pabrik itu mengatakan 'lima kali lebih cepat' untuk memroses ayam melalui mulut.
"Lima kali lebih cepat' daripada menggunakan peralatan untuk memroses ceker ayam."
"Pabrik tersebut menjual lebih dari 400-500 kilogram kulit ceker ke pelanggan, setiap hari."
Pekerja pabrik tertangkap kamera menggunakan mulut mereka untuk melepaskan tulang-tulang dari ceker ayam sebelum menjualnya kepada publik.
Petugas berwenang akhirnya menginstruksikan pemilik pabrik yang berusia 31 tahun untuk mengubah metodenya.
Gubernur provinsi Ronnachai Jitwiset kini memeriksa pabrik-pabrik lain di wilayah itu di tengah kecurigaan bahwa yang lain mungkin menggunakan metode pengolahan makanan yang tidak higienis untuk salah satu hidangan paling populer di negara itu.
Jitwiset berkata: "Kami melihat-lihat pabrik dan terlihat bersih dan teratur. Kami harus memerintahkan mereka untuk berhenti menggunakan mulut untuk memroses makanan."
"Ada banyak kuman yang bisa masuk ke mulut atau menyebar dari mulut ke ceker ayam, sehingga kita tidak bisa mengambil risiko pekerja dan pelanggan jatuh sakit."
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
KOMENTAR