SajianSedap.com - Pasti saat makan kita tidak bisa lepas dari saus sambal.
Kenikmatan saus sambal membuat masakan jadi semakin nikmat.
Bukan cuma itu saja, beragam ukuran dan bentuk saus sambal membuat kita jadi semakin mudah dalam menikmatinya.
Tetapi penikmat saus harus berhati-hati.
Tak semua saus yang disajikan para pedagang memiliki kadar kebersihan dan dibuat dengan bahan yang aman.
Bahkan si pedagang menggunakan tomat busuk dan mengaku tak pernah cuci kaki!
Baca Juga: Resep Sambal Goreng Krecek Enak Khas Jogjakarta Pas Untuk Makan Malam
Proses Pembuatan Saus Ini Bikin Mual
Beberapa waktu lalu, viral di media sosial video proses pembuatan saus tomat yang tak layak makan.
Melansir dari kanal YouTube Surya Citra Televisi (SCTV) dalam tayangan investigasi Buser Sabtu (5/10/2019), memperlihatkan sepasang suami istri yang merupakan produsen saus rumahan, tampak membuat saus tomat tak layak makan.
Pasutri ini membuat saus dengan bahan dasar tomat yang sudah busuk.
Selain menggunakan tomat busuk, mereka juga mencampurkannya dengan pepaya yang sudah busuk pula.
Baca Juga: Resep Nasi Sambal Goreng Ati Enak, Menu Makan Malam yang Rasanya Juara
Parahnya, untuk proses penghancurannya, pasutri itu menginjak menggunakan kaki telanjang yang bahkan mereka sama sekali tidak mencuci kakinya terlebih dahulu.
"Ibu ngga cuci kaki dulu itu?" tanya investigator.
"Nggak, langsung aja," ujar suara yang diduga si istri.
"Orang kan nggak tau, mas," sambungnya.
Proses penghancuran menggunakan kaki, kata dia, lebih cepat ketimbang menggunakan blender.
"Nggak, (kaki) lebih cepat. Kalau blender kan lama," kata suara wanita dari balik video.
Yang membuat heran, dia mengklaim proses penghancuran tomat menggunakan kaki itu mengandung vitamin E.
"Malah ada tambahan Vitamin E, kaki kan itu Vitamin E," ucap dia.
Tanpa ada rasa bersalah, pembuat saus itu mengaku tidak masalah jika dia harus memakan saus abal-abalnya itu.
Selain dengan bahan dan cara yang tidak terduga, ternyata saus tersebut juga dicampuri dengan bahan berbahaya boraks dan pewarna pakaian.
Akun Twitter @FOODFESS2 pun juga mengunggah video tersebut, Kamis (3/10/2019).
"Fess yang suka sama saos be aware :(" tulis akun tersebut memperingatkan.
Unggahan ini pun mendapatkan perhatian dari netizen.
Sebagian besar mengaku prihatin dengan adanya kasus ini.
Cara Mengenali Saus Sambal Palsu
Mengonsumsi saus sambal tentu boleh-boleh saja sebenarnya, asal kita yakin kalau saus yang kita telan adalah saus berkualitas baik.
Untuk itu, kenali dulu ciri-ciri saus sambal palsu yang pelan-pelan bisa membunuh Anda.
1. Saus sambal palsu biasanya lebih kental ketimbang saus sambal yang asli.
Saking kentalnya, biasanya kita harus menghentakkan botol tiap kali akan menggunakannya.
Sifat kental ini terjadi akibat penambahan pepaya muda ke dalam saus sambal palsu.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
2. Saus sambal yang asli biasa terbuat dari cabai dan tomat.
Itu mengapa, warna saus yang wajar harusnya merah ke orange.
Sedangkan, yang palsu biasanya berwarna merah dan sangat mencolok.
3. Untuk rasa, saus sambal palsu terasa lebih ringan.
Itu sebabnya, banyak orang harus menggunakan saus sambal palsu dalam jumlah untuk mendapatkan rasa pedas dan asam yang diinginkan.
4. Melihat kemasan adalah cara paling mudah mengenali apakah saus sambal yang akan Anda konsumsi aman atau tidak.
Jika sudah tertera nomor register dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM), maka saus tersebut sangat aman untuk kita konsumsi.
Namun sayangnya, banyak pedagang membeli saus sambal dalam bungkusan refill dan tinggal mengisinya berulang kali ke botol yang sama.
Jadinya, kita tidak bisa memastikan lagi apakah merek pada botol saus sambal sesuai dengan isinya.
Jika Anda penggemar saus sambal sejati, cara paling aman adalah membawa sendiri saus sambal dari rumah.
Memang agak repot, tapi tubuh akan lebih sehat dan pastinya terhindar dari aneka penyakit berbahaya.
Artikel ini telah tayang di suar.grid.id dengan judul Viral Video Bikin Saus dengan Tomat dan Pepaya Busuk dengan Cara Diinjak Pakai Kaki, Produsen: Malah Ada Tambahan Vitamin E
KOMENTAR