Bikin Geger! Polisi Grebek Pabrik Tahu Berformalin yang Sudah Beroperasi 14 Tahun dan Dijual di Pasar Ini, Dekat Daerah Anda?
SajianSedap.com - Waduh, Polisi menggrebek pabrik tahu berformalin yang sudah beroperasi selama 14 tahun.
Tahu ini dipasok ke pasar tradisional dan dikonsumsi masyarakat, lo.
Isu tahu berformalin memang belakangan ini tak pernah sepi dari pemberitaan.
Ya, tahu yang dikenal sehat bagi tubuh itu ternyata dicampur dengan bahan berbahaya demi meraup keuntungan.
Para pedagang nakal sengaja mencampurkan bahan pengawet jenazah ini ke dalam tahu agar tahu bisa lebih kenyal dan tahan lama.
Akibatnya, tentu saja buruk bagi tubuh.
Bahkan, fakta ini semakin diperkuat setelah polisi menggrebek pabrik tahu berformalin yang ternyata sudah beroperasi selama 14 tahun.
Semua tahu dipasok ke pasar tradisional ini, lo.
Pabrik Tahu Berformalin
Ya, masih hangat di ingatan masyarakat bagaimana pada tahun 2018 lalu, sebuah penggrebekan heboh dilakukan polisi pada sebuah pabrik tahu kenamaan.
Tim Satuan Tugas Pangan Polres Ponorogo menggerebek pabrik tahu berformalin di Kota Ponorogo, Jawa Timur.
Pabrik tahu yang sudah beroperasi 14 tahun itu memproduksi 1,5 ton tahu setiap harinya dan didistribusikan ke seluruh pasar di Bumi Reog.
Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Darmawan yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (31/5/2018) membenarkan penggerebekan pabrik tahu berformalin di wilayah Kota Ponorogo. "Benar kemarin kami melakukan penggerebekan.
Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan kami sudah mengambil sampelnya," ujar Rudy.
Rudy mengatakan, pabrik tahu yang diduga berformalin itu sudah berproduksi sejak 2004 atau 14 tahun lalu.
Tim Satgas Pangan Polres Ponorogo menggerebek pabrik itu setelah melakukan pengecekan di beberapa pasar tradisional.
Untuk memastikan kandungan formalin pada tahu, sampel tahu yang diambil sudah dikirim ke laboratorium.
Bila hasilnya positif mengandung formalin, tim akan memproses hukum pemiliknya.
Saat ini, sambung Rudy, pemilik pabrik tahu dan beberapa karyawannya masih intensif diperiksa tim Satgas Pangan Polres Ponorogo.
Informasi yang dihimpun, polisi menyita empat kotak tahu jadi, dua drum cuka tahu, satu sak kedelai, satu sak ampas tahu, dan satu set alat pembuatan tahu dari tempat kejadian perkara.
Jangan Beli Tahu dengan Ciri Ini
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.
Formalin tersebut digunakan agar tahu bisa bertahan lebih lama.
"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).
Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.
Masyarakat bisa menandai tahu yang diberi formalin dengan memegang tahu tersebut.
Bila terasa lebih kenyal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Konsumen juga bisa mengetahui apakah tahu tersebut berformalin atau tidak dengan mendiamkannya selama semalam.
Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.
"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.
Rabu pagi Sudin KPKP Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar di Jakarta.
Pasar tersebut yaitu Pasar Senen Blok III, Pasar Gondangdia, Pasar Cikini, serta pasar modern di daerah Menteng dan Gajah Mada.
Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung formalin, boraks, dan penggunaan pewarna pakaian khususnya pada tahu, daging ayam, dan kerupuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Berformalin, Pabrik Tahu yang Beroperasi 14 Tahun Digerebek"
Baca Juga: Akhirnya Ketahuan Polisi, Pabrik Soun Terkenal ini Gunakan Kaporit hingga Tempat Adonan Penuh Kecoa
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR