Sebuah studi menemukan bahwa orang-orang yang mengalami hiperhidrosis tidak lebih rentan terhadap rasa cemas, gugup, atau stres jika dibanding dengan populasi umum yang dipaparkan dengan pemicu stres yang serupa.
Yang terjadi justru sebaliknya, penderita hiperhidrosis jadi lebih mudah cemas, gugup dan stres akibat memikirkan keringat yang keluar berlebihan.
Hiperhidrosis sekunder
Selain hiperhidrosis primer, ada juga hiperhidrosis sekunder.
Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengeluarkan keringat berlebihan akibat mengidap kondisi medis tertentu.
Obesitas, penyakit asam urat (gout), menopause, diabetes mellitus, hipertiroid, dan tumor termasuk beberapa contoh gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan munculnya keringat berlebihan pada tubuh penderitanya.
Gejala hiperhidrosis dan dampaknya pada penderita Seseorang disebut menderita hiperhidrosis jika berkeringat begitu banyak sampai mengganggu aktivitas normal.
Kejadian ini pun harus muncul setidaknya sekali dalam seminggu tanpa alasan yang jelas.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR